•••••
Semenjak ungkapan rasa suka Miguel pada Felisha membuat Felisha selalu diikuti oleh Miguel. Seperti sekarang, Felisha dan temannya yang lain sedang duduk di kantin dengan Miguel yang duduk disebelahnya dan di depannya ada seorang laki-laki yang sedang mengajaknya mengobrol.
Rian, ketua osis disini. "Katanya lo suka voli ya?" Tanya Rian.
Miguel semakin menggeser tubuhnya mendekati Felisha. "Loh ngga." Ucap Felisha sambil menggeserkan tubuhnya sedikit menjauh dari Miguel.
"Kata abang lo katanya lo suka voli." Ucap Rian melihat bingung interaksi keduanya. Sedangkan Miguel melingkarkan tangannya di pinggang Felisha dan langsung menariknya untuk mendekat.
"Lo tau kakak gw?" Tanya Felisha berusaha melepaskan rangkulan di pinggangnya.
"Tau. Dia se kampus sama abang gw, makanya gw tau sama lo." Ucap Rian menjelaskan.
"Oh iya." Felisha mengangguk mengerti.
"Kalo gw ajak lo buat jadi panitia mau ga? Buat porak nanti."
"Waduh kayanya gabisa deh. Emang osis lain gabisa ya?" Tanya Felisha.
"Ada sih cuma takut kurang aja."
"Dia gamau. Lo pergi aja sana." Ucap Miguel dengan menatap Rian tajam.
"Uh santai bro gw cuma nanya aja." Ucap Rian dengan tenang.
"Dia gamau." Ucap Miguel dengan nada tegas.
Felisha buru buru menenangkan Miguel dengan cara memegang tangannya, "Sutt" "Sorry ya gw gabisa." Tolak Felisha.
"Iya gapapa, gw pergi ya. Thanks." Rian segera berlalu dari sana. Sedangkan dari tadi teman teman Miguel dan Felisha hanya diam melihat interaksi keduanya.
"Lepas." Ucap Felisha berusaha melepaskan tangan Miguel dari pinggangnya.
"I'm jealous." Ucap Miguel menatap Felisha dalam.
"Kenapa?" Tanya Felisha pelan.
"I'm jealous, Felisha." Miguel mendekatkan wajahnya ke leher Felisha sambil memeluknya. Teman temannya berteriak heboh ditambah banyak pasang mata melihat kearah mereka. Sedangkan Felisha panik karena ini di sekolah.
"Miguel lepas!" Ucap Felisha berusaha melepaskan pelukan Miguel namun tidak bisa.
"Peluk aku sebentar." Pinta Miguel pelan ditelinganya membuat Felisha mau tidak mau balas memeluk Miguel dan mengelus punggung Miguel pelan. Kedua temannya menatap dengan tatapan yang menggoda. "Ciee." Bisik keduanya pelan.
Tak lama akhirnya Miguel melepaskan pelukannya. Tangannya menyelipkan rambut Felisha ke telinga. "Aku gasuka kamu deket sama cowo lain." Ucap Miguel pelan namun masih terdengar di telinga Felisha.
Felisha bingung harus menjawab apa, ia hanya menganggukkan kepalanya menatap Miguel balik. Miguel tersenyum lembut pada Felisha, "Ayo makan." Ucap Miguel sambil menyodorkan mangkuk bakso ke depan Felisha.
"Makan." Ucap Felisha singkat pada Miguel.
"Canggung banget yaa kaya belum pernah dipeluk aja." Sindir Rafael dengan keras.
"Minimal jadian dulu baru pelukan." Kiara ikut menyindir keduanya. Sebenarnya Felisha malu makanya ia memilih diam tidak membalas sindiran teman temannya.
"Jangan dengerin mereka." Bisik Miguel pelan ditelinganya. Felisha tidak menjawab, ia fokus dengan makannya.
"Gw ke kelas duluan deh bentar lagi masuk." Ucap Felisha saat melihat jam ditangannya.