•••••
Malam sudah hampir larut. Semua orang yang ada didalam rumah sudah terlelap dalam tidurnya, kecuali dua orang yang berada dalam satu kamar.
"Mau sampai kapan kamu kaya gitu?" Tanya pria yang masih menenteng jas ditangannya.
"Kaya gitu apa sih, mas?" Wanita itu membalas sambil membersihkan makeup yang menempel pada wajahnya.
"Selingkuh dengan pria itu. Mau sampai kapan? Sampai anak kita tau kelakuan mamanya kaya gitu?" Dengan rahang yang mengeras namun masih menahan emosi yang ada dalam dirinya.
"Selingkuh apa? Ngelantur ya kamu." Wanita itu masih menjawab dengan santai segala pertanyaan dari suaminya.
"Waktu di Hotel xxxx, di apartemen yang aku beli, lalu kemarin di restoran xxxx. Kamu ga bisa ngelak lagi. Berhenti sekarang atau semuanya akan hancur gara-gara kelakuan kamu itu." Sambil melonggarkan dasinya, pria itu menjabarkan apa yang diketahuinya tentang segala kelakuan wanita itu, istrinya.
"Itu cuma ngobrol biasa. Jangan membesar-besarkan masalah deh, mas." Wanita itu masih menjawab dengan santai dan memilih beberapa produk perawatan wajah yang ada di meja riasnya.
"Mau aku apakan pria itu hah?!" Dengan tangan yang mengepal kuat, pria itu masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"MAS! Jangan sekalipun kamu macam-macam ya!" Terdapat tatapannya penuh dengan peringatan di kaca cermin itu untuk sang suami.
"Segitunya kamu ngebela dia. Kamu ga mikirin perasaan aku? Apa yang kurang dari aku? Segalanya sudah aku berikan untuk kamu, dan ini balesan kamu?"
"Apa sih mas? Aku gamau ribut ya sama kamu."
"Semua fasilitas kamu, aku sita." Tegas pria itu dan dengan perasaan yang terluka, dia langsung masuk kedalam kamar mandi disebelah tempat tidur.
Brak
Segala barang barang yang ada diatas meja rias, tumpah berserakan karena wanita itu yang menjatuhkan semua barang barang diatasnya. "Sial!"
°°°°°
Ting nong
"Sebentar."
"Loh Miguel?" Adriana segera keluar setelah mendengar bel rumah berbunyi.
Miguel menyalami wanita didepannya, "Selamat pagi, tante. Felisha ada?"
"Baru aja Felisha berangkat. Emang ga ngabarin dulu?" Tanya Adriana.
"Ngga tan. Yaudah makasih ya tante. El berangkat dulu." Sedikit kecewa setelah mendengar perkataan Adriana karena wanita yang dicarinya tidak ada.
"Iya. Hati hati yaa." Adriana menerima uluran tangan Miguel.
"Iya tante, permisi."
Brum brum
Miguel langsung berangkat menuju sekolahnya. Sedangkan didalam rumah, "Kamu ini, ga baik gitu sama orang. Kalo ada tamu tuh temuin dulu, ngobrol dulu. Kasian itu udah jauh jauh kesini, kamu malah suruh mommy bilang kamu gaada." Tegur Sebastian saat melihat Adriana yang sudah berjalan lagi menuju tempat duduknya di meja makan.
"Kasian loh Fel, lain kali kamu jangan gitu." Peringat Adriana.
"Iya mom."
"Terus kamu mau berangkat sama siapa? Takut macet dijalannya nanti kamu kesiangan." Ucap Adriana saat melihat jam menunjukkan pukul 7.35. Maklum karena jarak antara rumah dan sekolahnya sedikit jauh dan sering macet.
"Felisha sama daddy aja. Ayo!" Ajak Sebastian setelah selesai dengan acara sarapannya.
"Bentar dad." Buru buru Felisha mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya dan segera meneguk susu untuk membantu agar cepat tertelan.