_2_ Arrival of Nazi Germany

366 27 3
                                    

Kalender Pusat tanggal 22 Maret 1639, pagi hari

Dua bulan yang lalu Negara Nazi Jerman mengalami perpindahan dunia. Mereka segera membuat kontak dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut. Setelah hubungan itu terbentuk, pemerintahan Kua Toine mengalami perubahan paling drastis sepanjang sejarahnya.

Jerman mengajukan permintaan bahan makanan dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Tetapi Kua Toine yang telah berhasil memenuhi kebutuhan pangan yang layak bahkan untuk ternak-ternak mereka, juga berhasil memenuhi permintaan Jerman itu. Bahkan Kerajaan Quira dengan tanahnya yang gersang dan tidak produktif adalah sumber harta karun yang melimpah menurut Jerman dan mereka pun juga mulai melakukan ekspor ke Jerman.

Sebaliknya untuk membayar barang-barang itu, Jerman mulai mengekspor infrastruktur, contohnya metode untuk menghubungkan kota-kota besar dengan jalan raya yang rata dan mulus. Selangkah lebih maju daripada jalan-jalan dari batu. Dan juga sistem distribusi skala besar semacam jalur kereta api.

Segala macam teknologi juga diminta, tetapi Jerman telah mengesahkan Undang-undang yang baru yang disebut dengan "Undang-undang Pencegahan Arus Keluar Teknologi di Dunia Baru" untuk menjaga teknologi inti mereka. Ekspor senjata juga termasuk di dalamnya, tetapi pada dasarnya hal itu telah diaggap ilegal, jadi tak banyak yang perlu dilakukan.

Teknologi yang dibagi oleh Jerman terutama adalah terkait kemudahan yang pada dasarnya meningkatkan kualitas hidup kedua negara itu. Akses berlimpah atas air minum yang bersih (teknologi air bersih memang telah ada sebelumnya, tetapi tidak ditujukan untuk air minum), kemampuan untuk menerangi malam seterang siang hari dan penerapan tenaga listrik lainnya, kompor gas propan yang dapat dioperasikan dengan tangan, yang dapat menghasilkan api memanaskan air sewaktu-waktu, kehidupan biasa telah berlipat lipat semakin baik.

Bahkan belum sampai dua bulan, sehingga barang-barang itu belum dapat ditemukan di sembarang tempat, tetapi Kepala Bidang Perdagangan telah mengatakan bahwa setelah melihat barang contohnya dia begitu terpana sampai-sampai telah menjadi penggemarnya. Dia sudah pusing dengan pemikiran tentang betapa luar biasa kemajuan negara ini.

"Produk dari negara yang bernama Jerman ini sungguh luar biasa! Mereka jelas sekali diatas ketiga peradaban utama! Kita bahkan bisa saja melampaui standar hidup mereka!"

Bagaimanapun, dalam perbincangannya dengan sekretarisnya, Perdana Menteri Kanata lebih berharap dalam hal akibat yang akan diterima oleh negaranya di masa depan.

"Hah..., sungguh menenangkan mengetahui bahwa mereka adalah pasifis. melawan mereka dengan level teknologi mereka itu terdengar sungguh menakutkan."

"Aku setuju. Bagaimanapun, tetap saja agak mengecewakan bahwa mereka menolak untuk mengespor persenjataan kepada kita. Andai saja kita memilikinya, kita akan dapat memitigasi ancaman dari Rowlia dengan lebih baik."

Dengan pikiran yang penuh penyesalan itu, Kanata memandang ke arah matahari yang sedang terbenam.

Rowlia, Ibu Kota Jin Hark, Kastil Hark, Dewan Kerajaan

Saat ini adalah senja yang dingin di musim gugur, dengan cahaya rembulan yang bercahaya dengan cantiknya. Lampu obor menerangi ruangan yang gelap dimana masa depan negara sedang didiskusikan di hadapan raja.

"Paduka Raja Rowlia, persiapan telah sempurna."

Seorang pria dengan zirah perak berlutut di hadapan sang raja dan memberikan laporannya. Dia adalah seorang pria berjambang hitang, berusia tiga puluhan dan tubuh berotot hingga bahkan dapat dilihat meskipun di balik baju zirahnya. Dialah Jenderal Patajin.

"Kita akan menghadapi dua negara. Akankah kita menang?"

Begitulah pertanyaan raja Kerajaan Rowlia yang ke-34. Hark Rowlia yang berusia 34 tahun.
"Satu dari mereka hanya punya beberapa petani, sedangkan yang lainnya bahkan lebih buruk lagi, rakyat jelata yang bahkan tak dapat bertani di tanah yang gersang itu. Sebaliknya, dengan begitu banyaknya bangsa setengah-manusia yang tercampur pada mereka, kita tak akan pernah terkalahkan."

Summoning Nazi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang