"sayang panggil zee kesini, aku mau kasih dia obat" ucap gracia yang datang dengan obat zee.
Shani tersenyum lalu berjalan ke taman samping rumahnya.
"adek, ayo sini masuk yuk" ucap shani menghampiri zee
Zee yang sedang bermain didekat pohon menoleh menatap shani.
"zee masih main ibun" ucap zee lalu mengambil ranting kecil ditanah.
Shani tersenyum lalu menggendong zee.
"ayo masuk, mommy tungguin adek loh" ucap shani sambil berjalan masuk.
"ibun zee masih mainn" ucap zee memberontak.
"ehh kenapa anak mommy nih" ucap gracia saat melihat zee yang tidak bisa diam digendongan shani.
Shani duduk disamping gracia dengan zee dipangkuannya.
"sini sama mommy, elap tangannya dulu" ucap gracia, zee yang berada dipangkuan shani dengan tangan yang bersedekap didada berpindah duduk kepangkuan gracia, dengan wajah yang masih cemberut.
Gracia terkekeh melihatnya, dia mengambil tisu basah lalu mengelap tangan dan jari zee yang kotor.
"udah selesai, mau pangku ibun atau mommy nih" tanya gracia.
"mau pangku mommy" ucap zee bersedekap kembali membuat shani terkekeh geli.
Gracia mulai mengambil obat lalu mengocoknya, zee yang melihat itu langsung berpindah.
"gak mau mommy, zee gak mau" ucap zee menutup mulutnya disertai gelengan.
Gracia tersenyum melanjutkannya menuang obat tersebut disendok.
"sini pangku ibun" ucap shani
Mereka sudah biasa seperti ini, dengan zee yang rewel meminum obat.
"ibun zee gak mau minum obat" ucap zee sedih bersandar didada shani.
"ayo sini sayang buka mulutnya" ucap gracia
Zee menggelengkan kepalanya sambil menutup mulut.
Gracia mengkode shani agar memegang tangan zee.
Setelah itu, gracia dengan cepat menutup hidung zee dan memasukkan obat itu kedalam mulut zee.
"hiks..hiks..gak mau..hiks" tangis zee pun pecah setelah meminumnya.
Gracia mengelap mulut zee dengan tisu lalu memangkunya.
"dah udah selesai minum obatnya, udah ah jangan nangis" ucap gracia mencium pipi zee dan mengusap kepalanya.
"mommy jahat" ucap zee pelan namun terdengar ditelinga gracia.
"maaf ya, maafin mommy yaa, kalo mommy gak kayak gitu tadi adek gak bakal masuk obatnya sayang, nanti kalo dada adek sakit lagi gimana" tanya gracia memeluk anaknya.
Flashback*
1 minggu sebelumnya"mommy kakak jatuh" teriak angel dari taman samping.
Gracia yang berada didapur langsung berlari menghampiri mereka.
"sayang mommy, dengar mommy gak nak" ucap gracia menggendong zee membawanya kekamar.
"m-mommy sa-sakit" ucap zee dengan nafas tercekat.
"apa sayang, hm apa yang sakit" ucap gracia yang sudah menangis.
Zee menunjuk dadanya sendiri, gracia langsung mengusapnya lembut.
"sakit mommy hiks..hiks.."ucap zee, gracia tanpa pikir panjang membawa anaknya ke rumah sakit.
***
"jadi gimana dok"
"dadanya terbentur terlalu kencang membuat jantungnya melemah,, usahakan jangan beraktivitas banyak ya bu, apalagi lari, anak ibu akan mudah sesak nafas" ucap dokter tersebut
Gracia mengangguk ragu.
"kalau pas mau tidur usahakan ibu ajak dia mengatur nafasnya selalu 20 sampai 30 detik" ucap dokter.
"ini saya kasih obat dan vitamin buat anak ibu" ucap
"terima kasih dok, anaknya saya boleh pulang dok" tanya gracia
"nanti sore ya bu, saolnya kami ingin melihat perkembangan dulu" ucap dokter
"baik dok trrima kasih" ucap gracia lalu berjalan masuk kekamar anaknya.
Flashback off*
"gak mommy..zee gak mau" ucap zee bersandar didada gracia.
"kasian nanti adek susah nafas lagi loh, mau? " tanya gracia
Zee hanya menggelengkan kepalanya.
"ibun" panggil angel
Shani tersenyum melihat angel berjalan kearahnya.
"uhh dedek udah gede aja ya" ucap shani memangku angel
Zee menatap angel yang berada dipangkuan shani.
"ibun kak zee tatap angel" ucap angel membuat shani dan gracia menatap zee.
Zee langsung menenggelamkan wajahnya ke dada gracia.
"kak zee" panggil gracia sambil tersenyum
"mommy" panggil angel
"iya sayang" jawab gracia menatap angel
"mau susu" ucap angel