"angel kekantin yuk" ucap jessi menghampiri angel yang duduk dimejanya.
"iya jes bentar" ucap angel membereskan buku tulisnya.
Sampai dikantin jessi mengajak angel duduk di meja kosong.
"jes kayak biasa ya" ucap angel
"oke, aku pesan dulu" ucap jessi
Angel mengangguk sambil menunggu jessi dia memainkan hpnya.
"eh kasian banget si angel, ternyata dia anak pungut bukan anak kandung bu gracia " ucap salah satu murid disana.
"iyah kasian banget, gw kira dia anak kandungnya bu gracia karena disayang banget eh tau-taunya anak pungut" ucap temannya
"katanya bu gracia ketemu dia diteras rumahnya" ucap nya lagi
Angel yang mendengar itu menggebrak meja lalu menatap 2 gadis disampingnya.
"maksud kalian apa ngomongin gw kayak gitu" ucap angel marah mengepal tangannya.
2 gadis tadi tersenyum remeh
"iya emang benerkan? Lo itu anak pungut" teriak nya
Angel sudah tak bisa menahan emosinya matanya menatap tajam orang didepannya.
PLAKK
angel menampar orang tersebut hingga pingsan, lalu dia menatap teman satunya yang ketakutan.
Saat ingin melayangkan tamparan tangannya ditahan oleh zee.
"dek udah jangan lakuin itu" ucap zee lembut
Namun angel menghempaskan tangannya, dia menatap zee.
"bener yang dibilang mereka" tanya angel menahan amarahnya dengan air mata yang mengalir.
Zee hanya diam.
"kak, jawab! Itu gak benarkan" ucap angel memegang kedua pundak zee
Zee menatap kasihan kepada angel
"itu..benar dek" ucap zee pelan
Angel yang mendengar itu langsung lemas menatap zee.
"tap-"
"Aku kecewa sama kamu kak" ucap angel
"jadi itu alasan lo benci sama gw? Jadi itu alasan lo gak sayang gw dan gak anggap gw adik lo" ucap angel menatap zee
Zee menggelengkan kepalanya
"dek maafin aku, semua itu ada alasannya" ucap zee menjelaskan
Angel menggelengkan kepalanya tak percaya
"aku gak butuh alasan lo" ucap angel lalu pergi dari kantin menuju kelas mengambil tas dan berlalu pergi entah kemana.
Zee yang melihat itu menangis, dia harus bilang apa kepada orang tuanya.
Jessi menghampiri zee.
"zee lo jangan khawatir, aku yakin angel sekarang pergi ke apart nya" ucap jessi
"lo tau dari mana" ucap zee
Jessi mengedikkan bahunya
"setiap dia sedih dan terluka dia pasti pulang kesana" ucap jessi
"jes gw minta alamatnya" ucap zee memohon.
Jessi mengangguk.
***
Pulang sekolah sesampainya dirumah zee berjalan lemas masuk kedalam rumah.
"adek kenapa? Dedek mana" tanya gracia menghampiri anaknya.