Instagram: galeri_jii
Wattpad: Saya_Gamon
Tiktok: galeri_Jii5.Mimpi Yang Sama
Seorang gadis begitu menikmati setiap isapan pada potong rokok, benda kecil mengeluarkan asap itu seakan memberikan efek ketenangan. Ketenangan tiada tara, terlebih lagi suasana malam begitu mendukung.
Aza berdiam diri didepan Indomaret, membiarkan dirinya menjadi pusat perhatian bagi beberapa orang yang berlalu lalang. Gadis itu baru saja membeli sebungkus rokok, roti untuk mengganjal perut serta minuman kopi kemasan.
Aza dalam kondisi bimbang, ia bingung hendak pulang ke mana. Terlalu banyak rumah hingga ia kelimpungan memilihnya, mungkin tidak pantas disebut rumah. Tepat singgah, yap penyebutannya lebih cocok. Pulang sekedar tidur, lalu berkenalan mencari ketenangan.
Terlintas dibenaknya, andai saja ia mampu membuat bubble. Gelembung yang mampu menampung dirinya, Alif dan Helena. Ia ingin membangun kehidupan hanya bersama dua orang tersebut.
Dulu, mungkin dahulu ia menjadi salah satu anak teramat beruntung karena memiliki Alif dan Helena. Jauh dikala itu saat keluarganya masih jaya, tidak ada benalu didekat mereka. Keluarga itu seakan hidup dalam gelembung yang hanya ada mereka saja didalamnya.
Bisakah waktu diulang kembali? Aza ingin melarang papanya kerja di Kalimantan. Andai dulu ia dan Helena ikut Alif kerja, mungkin kejadian perselingkuhan Alif tidak akan pernah ada.
Akh bodo lah, cengeng bat lo Za. Mata coklat itu memerah, Aza menghapus cairan bening yang berhasil lolos.
Kemaren malam ia sudah menginap di rumah Alif, harusnya malam ini anak itu menginap dirumah Helena. Tapi Aza sedikit ragu, ia takut kerumah itu.
Gue kangen mama, ke rumah mama aja kali ya? Anak itu menggeleng kuat, ia tidak ingin bertemu dengan Nico.
Aza membuka tutup botol kopi dengan satu tangan, kemudian menghirup menikmati setiap tegukan minuman kesukaannya. "Ribet bat hidup gue, pengen mati aja." Tanpa sadar ia berkata demikian.
Aza menoyor mulutnya sendiri. "Eh, becanda. Ni mulut kebiasaan kaga bisa di kontrol," ucapnya mengomeli dirinya sendiri.
"Malaikat Izrail, mangap ya mangap." Gadis itu menangkup kedua tangan dengan mata terpejam, seakan ia meminta maaf kepada malaikat Izrail secara langsung. "Gue masih mau idup," sambungnya.
Beberapa orang yang melintas memandangi gadis itu aneh, kasian mana masih muda. Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan memegangi tengkuk yang tidak gatal.
Gadis itu menggerutu menyesali perbuatannya, memalukan sekali. Ia membuang asal potong rokok yang telah pendek, tidak lupa juga menginjaknya agar tidak menimbulkan percikan api serta asap.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE (Hiatus)
General Fiction»»--𝑃𝐸𝑅𝐻𝐴𝑇𝐼𝐴𝑁--«« ❝𝐶𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝐽𝑖𝑖, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖 𝑘𝑒𝑡...