Instagram: galeri_jii
Wattpad: Saya_Gamon
Tiktok: galeri_Jii10.Kesekian kalinya?
Suasa kelas X IPA dua begitu sepi, hampir semua murid telah pergi ke kantin. Menyisakan beberapa orang. "Za, kantin buruan. Bubub Dylan gue udah nungguin," ajak Vina, mendapatkan gelengan kecil dari Aza.
Semenjak mereka makan bersama di kantin, hubungan Dylan DKK, Aza dan Vina semakin dekat. Bahkan berhasil membuat iri penggemar berat Dylan, mereka bertahun tahun bersekolah di sana belum pernah makan bersama sang ketua OSIS, apalagi menjalin hubungan pertemanan seperti yang dilakukan kedua siswi angkatan baru itu.
Selain semakin dekat dengan Dylan, Aza juga berhasil mengambil hati anggota keluarga Dylan. Trutama ibu Dylan, Kayla. Semenjak malam Aza menginap dikediaman keluarga Atsmosvier, gadis itu semakin dikelilingi orang yang menyayanginya serta mendapatkan kekangan dari beberapa pihak.
Kekangan itu membuat Aza risih, membuat ia tidak bisa sebebas dulu. Entah apa yang di incar keluarga Atsmosvier darinya.
"Males," jawab Aza seadanya, ia berada di sekolah tapi pikirannya di tempat lain.
"Kanza. ayolah," paksa Vina mendesak. Ia menyenggol badan Aza yang terlungkup dimeja dengan beralas kedua tangan.
Aza menatap Vina sekilas."Kalo gue bilang males ya males!" Paras gadis itu terlihat tidak bersahabat.
"Lo sakit?" Vina menaruh telapak tangannya di kening sahabatnya, suhu badan Aza normal.
Pertanyaaan Vina mendapatkan gelengan dari sang empu. "Terus... kenapa lo lemes banget gini," ungkap Vina heran, kemana sahabat pecicilannya? Seakan lenyap ditelan bumi.
Tepatnya tadi malam, untuk kesekian kalinya. Aza mendapatkan perlakukan yang tidak senonoh dari ayah tirinya, Nico. Helena? Wanita itu ada di satu atap yang sama, tapi ia sama sekali tak mengetahui perbuatan bejat suaminya.
Aza lupa mengunci pintu kamar, Nico menggunakan kesempatan emas tersebut, pria bejat itu melecehkan anak tirinya untuk kesekian kalinya.
Apakah salah Aza karena ia tidak mengadu pada Helena? Gadis itu tidak mempunyai keberanian. Mengadukan perbuatan Nico, tak segampang yang dipikirkan.
Berkata jujur sama saja menyakiti mama. ucap Aza dibenaknya, gadis itu selalu terbayang akan Helena. Ia tidak rela jika ibunya terluka, bahkan apabila ia dilecehkan setiap saat Aza rela, asal Helena tidak tersakiti.
Mungkin jika Aza berkata jujur ia akan terlepas dari belenggu Nico, tapi tidak ada yang tahu bagaimana nantinya reaksi Helena, mungkin hatinya akan hancur mendapati fakta sebenarnya.
Terlebih lagi Helena begitu mencintai Nico, menaruh rasa percaya teramat besar pada suaminya.
"Gue ke kantin bentar, lo mau nitip?" lagi dan lagi Vina hanya mendapatkan gelengan. "Yaudah." Gadis berambut kepang dua itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE (Hiatus)
General Fiction»»--𝑃𝐸𝑅𝐻𝐴𝑇𝐼𝐴𝑁--«« ❝𝐶𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝐽𝑖𝑖, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖 𝑘𝑒𝑡...