12.BUBBLE

228 220 0
                                    

Instagram: galeri_jiiWattpad: Saya_Gamon Tiktok: galeri_Jii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram: galeri_jii
Wattpad: Saya_Gamon
Tiktok: galeri_Jii

12.Kemarahan Helena

Beberapa orang berlalu lalang, kesana dan kemari. Menyapa setiap insan, kenal tidaknya itu urusan belakangan, yang lebih utama menjalin relasi dengan beberapa pengusaha ataupun investor.

Suana gedung restoran berbintang begitu ramai, bukan didatangi para customer melainkan sejumlah pengusaha Surabaya bahkan ada yang dari kota lain. Restoran itu telah di booking sang pembuat acara.

Pengusaha nomor satu di Surabaya akan mengadakan lelang, lelang tanah yang memiliki lokasi Strategis. Cocok untuk Entrepreneur yang ingin  membangun usaha, perusahaan ataupun bangunan lain.

"Lia," tegur Helena tak suka dengan sikap Aza yang merenggut sepanjang perjalanan hingga sampai ketempat tujuan.

Helena terlihat anggun dengan gaun merah maroon selutut jangan lupakan tas branded senada, aura pembisnis dan sosialitanya terpampang jelas.

Disamping kiri Helena juga terdapat suaminya, Nico. Dengan kaos putih dilapisi jas hitam, serta dasi melingkar di leher. Tebar pesonanya begitu terlihat dengan jelas, dimata Aza.

"Lia gak suka, Ma," ungkapnya, ia tidak suka berada ke tempat yang ramai, terlebih lagi disana hanya ada orang dewasa tidak ada orang sebaya dengannya.

Nico angkat bicara. "Jangan di marahi sayang, namanya juga anak-anak. Mainnya bukan di sini, malah kamu ajak ke tempat kek gini." Bermuka dua, yap sebutan itu pantas tersemat untuk seorang Nicolaus.

Hanya decakan kesal yang keluar dari mulut Aza, kali ini ia sedikit berani dengan Nico dikarenakan ada Helena. Dimana ada Helena disana Nico memasang wajah palsu.

Tentang pelecehan Nico kemaren, untuk kesekian kalinya? Aza mulai berdamai, dan mulai sekarang ia akan berhati-hati.

"Harus sering di ajak ke tempat kaya gini, Mas. Biar nanti mudah mengembangkan butikku," sahut Helena. Minat Aza tidak untuk berbisnis, entahlah diapun belum tahu jati diri yang sebenarnya.

Gadis itu disibukkan mencari ketenangan ditempat lain, dikarenakan rumah tempatnya tinggal tak ada ketengan sedikitpun. Ia masih berkelana dan belum memikirkan kedepannya.

"Ma, Lia mau pulang." Tentu saja gadis itu mendapatkan tatapan kurang mengenakkan dari sang ibu. "Lia, gak minta izin. Tapi itu pernyataan," sambung anak itu yang ingin pergi.

Namun, langkahnya terhenti akibat dicegat Helena. Power emak-emaknya keluar, hanya dengan deheman singkat berhasil membuat Aza bungkam.

"Selamat malam Helen," sapaan itu berhasil membuat ketegangan antara ibu dan anak sedikit mereda.

BUBBLE  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang