8.BUBBLE

237 232 0
                                    

Instagram: galeri_jiiWattpad: Saya_Gamon Tiktok: galeri_Jii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram: galeri_jii
Wattpad: Saya_Gamon
Tiktok: galeri_Jii

8.Kaka Tingkat

Bel istirahat baru saja berbunyi menandakan waktunya istirahat pertama, semua murid berbondong-bondong pergi ke warung makan.

Begitupun dua remaja yang kini tiba di kantin sekolah, tapi mereka tidak menemukan meja dikarenakan kantin begitu ramai.

Lambaian seorang pemuda membuat mereka keheranan. Aza menunjuk dirinya sendiri "IYA! Lo, yang jelek. Sama itu temen di sebelah lo yang cakep-nya masyaallah." Semua mata tertuju pada Aksel.

"Sekate-kate! Lo kali yang buluk, dekil, bau, kumal, lusuh." Aza ngedumel melewati beberapa meja kantin yang sudah penuh, sedangkan Vina mengekori.

Sesampainya di meja Aksel, Aza menatap garang pemuda tersebut. "Ngapain manggil?!"

"Slow deck slow," ucap Aksel. Terlihat juga dimeja itu ada ketua OSIS, Dylan. Serta atlet badminton, Azhar.

"Mau gabung?" Kali ini Dylan membuka suara. Aza tidak langsung menerima tawaran kaka tingkatnya.

Vina merasa mendapatkan kesempatan emas pun, berbisik ditelinga sahabatnya. "Kebanyakan mikir lo Za," cicit Vina.

"Boleh Ka, makasih." Vina duduk berhadapan langsung dengan Dylan, pemuda tampan yang ia kagumi semenjak awal masuk sekolah.

Dengan sangat terpaksa Aza bergabung di meja tersebut, selain karena tidak ada meja kosong. Ia juga ingin lebih dekat dengan salah satu pemuda di sana.

"Mau pada pesen apa, biar gue pesenin?" Aksel berdiri dari duduknya, bersiap memesan makanan untuk mereka semua.

Setelah mengutarakan keinginan masing-masing, Aksel pergi memesankan makanan.

Vina mencuri-curi pandang ke arah Dylan, mimpi apa dia semalam? Hingga bisa sedekat ini dengan cowok yang ia kagumi, terlebih lagi mereka berada di satu meja.

"Ini gak ada yang mau kenalan?" tanya Dylan. Mereka sempat bertemu beberapa kali tapi tidak berkenalan secara resmi, hanya tahu nama melalui tag-name dari masing-masing seragam.

"Gue Aza," ucap Aza seadanya. Bisa dibilang ketus, entah mengapa ia seakan memiliki dendam dengan Dylan. Mungkin perkara hukuman tempo lalu, kedua karena nasi gorengnya tumpah akibat cowok itu.

"Aku Ervina, bisa di panggil Vina." Entah sejak kapan Vina menggunakan aku-kamu Aza pun dibuat heran. Vina mengulurkan tangannya. 

"Gue Dylan," ucap Dylan, pemuda itu tak lupa menyambut uluran tangan adik kelasnya. Beberapa siswi menatap Aza dan Vina dengan perasaan iri dengki.

Vina juga mengulurkan tangan kepada pemuda ber-bandana. "Azhar," ucap Azhar, dia menyambut uluran tangan Vina.

"Cowo paling ganteng se-intero sekolah, baik, suka menolong dan rajin menabung. Itulah sifat seorang Aksel Syahreza." Aksel yang baru datang membawa nampan berisi pesanan mereka pun ikut menimpali.

BUBBLE  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang