16.BUBBLE

200 161 0
                                    

Instagram: galeri_jiiWattpad: Saya_Gamon Tiktok: galeri_Jii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram: galeri_jii
Wattpad: Saya_Gamon
Tiktok: galeri_Jii

16.Keributan Di Kantin

Setelah hukuman pemuda ber-bandana itu selesai, ia memutuskan menyusul Aza. Kantin cukup ramai, dikarenakan waktunya istirahat pertama.

Langkah itu kian mendekat. "Abis di hukum bos?" Sesampainya di salah satu meja kantin, Azhar langsung  dirundung pertanyaan dari Aksel. Pertanyaan bernada mengejek.

Ejekan itu tak di hiraukan. "Nih." Aza memberikan sebotol minuman kemasan, pemuda ber-bandana menyambutnya dengan senang hati.

Mendudukkan pantatnya di samping Aza. Sedangkan di sebrang meja ada Aksel dan Vina. "Thank."

Azhar meneguk ganas air yang di berikan Aza, pemuda itu hampir dehidrasi. Udara begitu panas terlebih lagi ia baru menjalankan hukuman, berdiri di tengah lapangan selama empat jam pelajaran.

"Manis," celetuk Azhar seusai meneguk setengah air mineral.

"Definisi Air mineral ada manis manisnya, apalagi di samping lo ada si manis jembatan ancol." Ejekan Aksel mendapatkan seringai menyeramkan dari Aza.

Mungkin benar adanya, manis minuman itu dikarenakan Aza yang memberi. Gadis itu pula yang berada di samping Azhar, air mineral itu manis beribu kali lipat dari biasanya.

"Ini mangkok kalo kena pala, bisa bocor tuh mullet." Ancam Aza bersiap melempar mangkok kaca ke arah Aksel.

Ancaman itu membuat pemuda berambut mullet bergidik ngeri, bahkan tak berani mengeluarkan kicauannya. Aksel memalingkan muka, berpura pura melahap makanannya. Aza tersenyum kemenangan.

Gadis bermata almond menyender di bahu Azhar, bahu kokoh nan mampu menopang.  Pundak itu mampu membuat Aza nyaman. "Cape ya?"  Azhar mengangguk sekilas, menanggapi pertanyaan adik kelasnya.

Apakah Aza tak menyadari gejolak  jantung Azhar? Terlebih lagi gadis itu begitu dekat dengan keberadaan jantung pemuda ber-bandana. Atau ia pura-pura tak tahu.

Azhar berusaha mati matian menghentikan kegaduhan jantungnya, gejolak yang amat membuat dirinya tersiksa.

"Abisnya tadi lo ngapain gak mau ikut gue ke kantin?" Pertanyaan itu diberi jeda, hingga ia melanjutkan ucapannya, "Coba aja tadi ikut gue. Lima belas menit lo gak akan terbuang sia sia," cerocos gadis itu dengan sesekali ngemil gorengan.

Bahkan Aza mengarahkan gorengan ke mulut pemuda tempat sandarannya, akan tetapi ia selalu mendapatkan penolakan.

Intensi pemuda berambut mullet beserta Vina saling bertemu, keduanya mengangguk. Seakan memikirkan hal yang sama. "Kiw kiw perhatian nih," celetuk Aksel, memamerkan senyum menggoda pada dua insan di sebrang meja.

"Mulai lagi nih bocah, berkicau."

"Kapal Harza otw berlayar." Vina ikut menimpali. Membuat dua sudut bibir Azhar melengkung ke atas, membentuk lengkungan indah sekilas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUBBLE  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang