14.BUBBLE

181 178 0
                                    

Instagram: galeri_jiiWattpad: Saya_Gamon Tiktok: galeri_Jii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram: galeri_jii
Wattpad: Saya_Gamon
Tiktok: galeri_Jii

14.Menjauh

"Aza." Panggilan tersebut tidak mendapatkan respon dari sang pemilik nama. Langkahnya enggan berhenti, bahkan sekedar menoleh ke arah sumber suara pun terasa berat.

Koridor sekolah dipenuhi dengan suara sepatu bergesekan dengan lantai, saling bersahutan. Tiga pemuda berperawakan berbeda berjalan cepat menyusul Aza.

Bahkan tepukan dipundak tidak membuat sang empu goyah. "Woy, bocah." Ia tetap dengan pendiriannya.

"Tungguin napa bjir." Aksel terus saja mengoceh tidak jelas.

"Gimana hari ini, happy gak Za?" Gadis itu menatap Azhar sekilas, intensi keduanya bertemu. Pemuda ber-bandana memamerkan lengkungan bibir yang ditarik keatas.

Gadis itu kembali terfokus kedepan. "Biasa aja," jawab sang gadis seadanya. Monoton dan tidak ada yang menarik, bahkan untuk hari ini.

"Za, pulang sekolah ikut gue ya. Mami mau ketemu." Hening, tak ada yang menyahuti. "Kangen, katanya." Dylan kembali berucap.

Aksel berdehem mengejek. "Cukurukuuu...." Entah suara apa yang pemuda itu tirukan. "Mau ketemu camer ceritanya," sambungnya lagi.

"Gue sibuk." Langkah itu kian semakin cepat, bahkan berusaha menghindar dari ketiga jantan yang menatapnya heran.

"Eh, woy. Dih sok jual mahal si anying," teriak Aksel tanpa sadar melontarkan kata kata mutiaranya.

Azhar memicing marah. Rahang pemuda itu mengeras, bahkan urat urat tangannya bermunculan. "Mulut lo di jaga!" Jika bukan karena Aksel temannya, ia sudah menghajar pemuda berpotongan mullet itu.

"Siapa yang anjing?" tanya Dylan. Pembawaan tenang, akan tetapi intonasinya tegas.

Aksel menggaruk tekuknya, dia seakan di kepung dua harimau kelaparan. "Anu... M-mantan gue kali," ucapnya asal.

Ketiganya kembali berjalan beriringan, dengan pikiran mengganjal dibenak masing-masing.

Aksel mengamati Dylan sekilas. "Dy." Panggilan itu hanya mendapatkan deheman singkat dari sang pemilik julukan. "Gue mau nanya nih." Dylan mengerutkan keningnya.

"Lo sama bocah songong itu punya hubungan apa?" Pertanyaan Aksel mendapatkan gelengan keras dari Dylan. "Terus?" Sungguh, ia sangat penasaran dengan hubungan dua sejoli itu.

Jika diperhatikan dengan seksama, terlihat jelas Dylan begitu memperhatikan bahkan sangat dekat dengan Aza. Wajar bukan, jika beberapa orang mengaggap mereka memiliki hubungan spesial.

"Ntar gue ceritain, di waktu yang tepat."

Bukannya menjawab tanda tanya, Dylan malah membuat Aksel berasumsi. "Jangan bilang, lo udah dijodohin. Kek di novel novel?" tanya Aksel kepalang penasaran.

BUBBLE  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang