Menceritakan Kisah kehidupan seorang MAYRA APRILLIA JACKSON Gadis berusia 17 tahun yang memiliki IQ sangat tinggi, Bahkan Mayra sendiri sebenarnya tlah lulus S2 di usianya 13thn. hidup Mandiri dengan mengurusi perusahan Daddynya dan perusahaannya se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . .
Sesampainya di kamar Mayra langsung mengunci pintu kamar dan merebahkan tubuhnya. Mayra menatap langit langit kamarnya dengan pikiran yang entah kemana.
" Huuuffftssss " terdengar helaan nafas terdengar dari mulut mungilnya. " Sonyaaa, kenapa gue harus ngerasain rasa sakit lo sihh, " ucap lirih Mayra kala dia merasakan rasa sakit yang selama ini sonya rasakan. " Gue janji sonya gue akan balas semua rasa sakit ini " lanjutnya lagi dengan penuh tekad.
Setelah sekian menit Mayra merebahkan badannya sekarang mayra mulai bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya, setelah selesai di kamar mandi dengan sudah berganti baju menggunakan pakaian tidur mayra merebahkan badannya di kasur untuk melanjutkan tidurnya agar besok dia tidak kesiangan berangkat sekolah. Ya mulai besok Mayra akan kembali sekolah melanjutkan dirinya sebagai Sonya.
SKIPPP PAGII...
Sinar mentari mulai menyapa kamar seorang gadis cantik yang masih bergelung dengan selimutnya itu, ya gadis itu adalah Sonya a.s.k Mayra. Mayra mulai menggeliat karna tidurnya mulai terusik namun matanya masih dengan keadaan tertutup, mayra mulai duduk menyandarkan badannya di dasbord kasurnya.
Tok..
Tok..
Tok..
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
" Non, non mayraa sudah bangun? Ini sudah pagi non, katanya non mau sekolah? " Ucap bi ina di balik pintu kamar mayra.
" Iyaaa bii,, mayra udah bangun ko, mau mandi dulu " jawab Mayra sedikit berteriak.
" Iyaaa non, kalo gitu bbi ke dapur dulu buat siapin sarapan " ucap bi ina lagi setelah itu pergi menuju dapur.
Mayra bangun dari duduknya lalu berlalu ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya. 20 menit mayra melakukan ritual mandinya kini dia sudah siap dengan seragam sekolahnya yang pas body tidak ketat dan tidak kebesaran. Mayra duduk di depan meja rias membereskan buku yang akan di bawa dan memoles sedikit wajahnya menggunakan bedak tipis" dan menggunakan lipbalm agar bibirnya tidak kering.
"Perfect" gumam Mayra lalu menyambar tas sekolahnya dan keluar dari kamarnya.
Tak.. Tak.. Tak..
Terdengar suara sepatu menuruni anak tangga, semua yang berada di meja makan menatap ke arah Mayra yang sedang menuju ke arah mereka.