23

897 24 1
                                    


Sebelum baca
Yu follow, Vote dan Coment ya👍
.

Kembali ke cerita..😉








.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



                                                                  

" Jangan-jangan ... lo yang jalang yah " lanjut Mayra yang berhasil membuat Tika berubah pucat pasi dengan badan yang berkeringat dingin. Mereka semua menatap Tika dengan tatapan yang menurutnya sulit di artikan..

" apa dia tau sesuatu, gak... Gak mungkin " ucap Tika dalam hatinya cemas.

" Biasa aja kali tu muka, gue cuma nebak aja.. bukan nuduh kaya lo " ucap Mayra saat melihat wajah Tika yang menurutnya menyenangkan tapi ini bukan saat untuk dirinya bersenang-senang.

" ini bukan saatnya, mari kita bermain terlebih dahulu " batin Mayra tersenyum smrik sambil menatap Tika .

" Pergi " ucap Mayra mengusir mereka (-axel)

" Mayyy, bund... " belum selesai bicara ucapannya sudah terpotong

" PERGI, gue gak mood buat ngomong " ucap Mayra lagi sambil menunjuk le arah pintu. Mereka semua keluar kecuali Axel dan Diego karna axel menahannya.

" kenapa lo gak pergi, pergi sana " ucap Mayra pada Diego.

" Dekk, abang yang nahan buat bang diego gak pergi. " Bukan diego yang menjawab melainkan Axel yang menjawab. Mayra hanya acuh dan membiarkan mereka didalam kamarnya. Mereka saling diam untuk beberapa menit kedepan.

" Dekk.. abang obatin yah lukanya." Ucap Diego memulai obrolan setelah beberapa menit mereka terdiam.

" Gak perlu " jawab Mayra acuh dengan memainkan ponselnya. Diego terdiam 'harus bagaimana lagi 'pikirnya.

" Dekk.. kamu gak mau ganti baju dulu, baju kamu itu banyak darahnya " tanya Axel kala keterdiaman abangnya. Ya axel tau abangnya ini sangat menyayangi Mayra a.s.k sonya asli hanya saja dia kemarin tersulut emosi.

" Hmm..." Hanya deheman yang keluar dari mulut Mayra.

" Dekk .. jangan kaya gini dong, cair dikit napa jangan kaya kulkas, " keluh Axel pada Mayra (heyy kau tak sadar diri axel)

MAYRA APRILLIA JACKSON: (Kehidupan kedua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang