Belajar (18+)

1.6K 115 11
                                    

"Sial," umpat Nunew seraya melempar ponselnya. Dia bergidik ngeri ketika melihat gambar-gambar yang dia telusuri. Baru melihat gambarnya saja membuatnya tak ingin melakukannya. Tanpa sadar dia mengelus-elus pantatnya. Astaga, bagaimana bisa benda sebesar itu menusuk bagian belakangnya, pikirnya sambil meringis. Yah, bukan berarti dia tahu ukuran Zee sebenarnya, tapi membayangkannya saja dia tidak berani. 

Zee tanpa bersuara menyelinap ke belakang Nunew dan mengambil ponsel tanpa sepengetahuannya. Layar ponsel Nunew belum mati ketika dipegangnya. Saat melihat hasil penelusuran itu, dia hanya bisa menganga sambil menutup mulut tak percaya dengan yang dilihatnya. Semakin menggulirnya ke bawah, gambar-gambar itu semakin ekstrim dan memanas.

"Wah, Nhu. Kau sudah mulai belajar rupanya," kata Zee akhirnya, tak bisa menyembunyikan diri lagi.

Nunew reflek menoleh dan terkejut ponselnya sudah berada di tangan Zee. Tanpa pikir panjang dia berusaha merebutnya. Tapi melihat selisih tinggi mereka, sudah dipastikan akan sulit mengambilnya. Nunew sampai naik ke atas sofa, berupaya menjangkau tangan Zee. Namun Zee malah mundur, jadi jangkauan Nunew semakin jauh. "Phi, kembalikan!" jerit Nunew sambil merengut.

"Mau ponselmu kembali?" goda Zee sambil melambai-lambaikan ponsel dengan gambar yang masih terbuka.

"Buang saja!" jawab Nunew ketus seraya bersedekap dan duduk bersila.

"Coba kau berdiri dulu!" perintah Zee. "Akan kukembalikan ponselmu kalau kau menurut."

Tanpa pikir panjang, Nunew langsung berdiri dan berbalik ke arah Zee. Namun setelah dilihat-lihat, Nunew tidak melihat ponsel di tangan Zee. Dia mengangkat alis, merasa sedang dicurangi.

Zee memang tidak berniat memberikan ponsel itu secara gratis. Bukan Zee kalau tidak mengambil kesempatan menyulut kekesalan Nunew. Saat kesal, Nunew terlihat lebih imut. Seperti sekarang, matanya mulai menyipit, alisnya sedikit berkerut, bibirnya lagi-lagi dimajukan seperti minta dicium. Apalagi saat ini Nunew sedang memakai baju tidurnya yang terlihat lebih besar dari tubuh mungilnya, membuatnya ingin melakukan hal-hal di luar akal sehat.

Semalam Nunew memang menginap di tempat Zee. Tapi kalau kalian pikir mereka tidur seranjang, kalian salah besar. Nunew sangat keras menolak tidur dengan Zee. Melihat milik Zee selalu bangun saat bersamanya, Nunew tidak mau kecolongan saat tidur. Makanya mau tak mau Zee mengubah kamar kosong di lantai atas sebagai kamar Nunew. Zee pikir mereka akan menghabiskan malam berdua saja walaupun dia tahu mereka tidak akan melakukannya. Sayangnya pikiran itu langsung sirna ketika Nunew mengunci kamarnya selagi dia sibuk membersihkan pantry dari sisa makan malam mereka. 

"Phi tidak mau memberikannya!" suara keras Nunew mengembalikan pikiran Zee.

"Belum," kata Zee seraya mendekat ke arah Nunew, lalu mengangkat Nunew dari atas sofa.

"Phi! Turunkan aku!" jerit Nunew sembari memberontak. Tenaganya memang tak sebesar Zee, tapi dia sudah berusaha sangat keras untuk lepas, walaupun akhirnya dia hanya bisa pasrah dan membiarkan Zee mendekapnya.

Zee menurunkan Nunew di meja pantry, lalu mengambil ponsel Nunew di sakunya. Nunew pasti mengira Zee akan memberikan ponselnya, ternyata Zee hanya perlu membuka kunci ponsel Nunew dengan menghadapkan layar ke wajah Nunew. 

Baru saja Nunew mau protes, Zee malah membuka lebar paha Nunew dan melingkarkan kaki Nunew ke tubuhnya. Bisa dibilang pose mereka saat ini kalau difoto dengan angle yang salah, pasti dikira sedang melakukan hubungan badan. Mereka memang tidak melakukannya kali ini, eh kata yang benar harusnya "belum" melakukan, tapi mungkin tak lama lagi sudah proses akan melakukan.

"Belajar yang aku maksud tuh bukan pakai ini, Nhu," Zee mengangkat ponsel sambil menggerak-gerakkannya. Kemudian dia mulai menutup semua penelusuran di ponsel Nunew tentang hubungan sesama jenis, dari yang awalnya hanya teori sampai ke praktek yang tak pantas diucapkan. Dari bagaimana cara bercinta sampai ke pose-pose yang orang dewasa saja malu melihatnya. Dari yang gampang sampai di luar nalar manusia. Pantas saja  saat Nunew melihatnya langsung meringis ngeri. Dia sendiri juga tidak yakin bisa melakukan se* gila seperti itu. "Belajar yang aku maksud dimulai dari kita sendiri. Belajar mengenal satu sama lain dulu. Mungkin dari aku yang ingin mengenal tubuhmu dulu, begitupun sebaliknya." Zee langsung dapat pelototan dari Nunew ketika mendengar kalimat terakhir. "Tapi kalau boleh jujur, daripada banyak belajar teori, aku lebih suka praktek langsung," bisik Zee.

Your FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang