Hadiah (18+)

1.5K 94 5
                                    

"Aku ingin membuka hadiahku," tukas Zee, lalu mengangkat baju Nunew. Diteruskan membuka pita perlahan-lahan seolah-olah Nunew adalah kaca yang gampang pecah. Zee sudah hampir membuka celana Nunew juga, tapi dihentikan oleh tangan-tangan Nunew yang lebih  kecil dari tangannya.

"Hadiahnya yang atas saja," tawar Nunew dengan jantung berdebar-debar.

"Enak saja! Kau menghadiahi keseluruhan dirimu padaku. Tentu saja hadiahku dari atas sampai bawah." Zee ngotot tak mau mendengar tawaran Nunew. 

"Mungkin sekarang belum waktunya," ucap Nunew dengan suara lirih. Sekarang perutnya ikut mulas menanti Zee memulainya entah dari mana dulu.

"Oke, kalau begitu aku merasakan yang paling atas dulu." Sebelum Nunew menolak, Zee mengangkat Nunew ke pangkuannya. Dia mengecup kening Nunew, dilanjut kedua matanya, dua pipinya, beralih ke hidung, dan terakhir bibirnya. 

Nunew menutup mata sambil merasakan kelembutan kecupan Zee di seluruh wajahnya. Saat mulut Zee berada tepat di depan bibirnya, tanpa sadar bibirnya merekah dengan sendirinya. Zee tidak langsung melahapnya seperti biasa. Dia memulainya dengan mengecup bibir atasnya, lalu membelainya dengan lidah, dilanjut dengan bibir bawahnya juga. Begitu erotis. Harusnya ini ilegal, karena ini seperti menjilat buah terlarang dengan bibirnya sebagai buahnya. Ditambah lagi gigitan-gigitan lembut mulai menyiksa gairah Nunew. Saat lidah Zee mulai memasuki rongga mulutnya, Zee juga tidak langsung tergesa-gesa membelitkan lidah mereka ataupun saling menyesap seperti biasa. Nunew mengerang protes karena bukannya semakin memperdalam ciumannya, Zee malah menghentikan kegiatan itu dan menatap  mata Nunew dalam-dalam.

"Kau tahu aku mencintaimu, kan?" Nunew mengangguk. "Aku ingin kau mempercayaiku kali ini, oke?" angguk lagi. Nunew seolah-olah terkena mantra perbudakan, begitu pasrah dengan apapun yang dilakukan Zee padanya. 

Zee mengambil pita hadiah Nunew dan membelenggu tangan Nunew dengan pita itu. Kemudian membaringkan Nunew dengan tangan di atas kepala. Zee tidak menjalin pitanya terlalu erat, jadi Nunew bebas mau melepasnya atau membiarkannya. Setelah memastikan Nunew nyaman, dia membuka seluruh pakaiannya dan juga celana Nunew dengan kelembutan seekor serigala yang siap menerkam mangsanya.

Nunew masih merasa kurang nyaman bertelanjang di depan Zee. Walaupun dia maupun Zee sudah pernah melihat tubuh satu sama lain, tetap saja rasanya aneh. Apalagi saat tatapannya mengarah pada daerah selangkangan Zee. Miliknya cukup besar dan kokoh, membuat ingatannya kembali ke kali pertama mereka melakukannya. Masih jelas terasa bagaimana sakitnya saat milik Zee memasukinya.

Zee merangkak ke atas Nunew. Dia bisa merasakan kegugupan, ketakutan dan penuh antipasi Nunew terhadapnya. Agar semua rasa itu padam, dia menatap Nunew dalam-dalam. Tatapan cinta, hormat, percaya, semuanya tertera di matanya. Zee ingin Nunew tahu itu. Dia tidak pernah sekalipun punya pikiran untuk menyakiti Nunew. Makanya dia ingin Nunew tahu bagaimana dia bersungguh-sungguh dengan perasaannya. "Kalau kau merasa tidak kuat lagi, suruh aku berhenti!" tukas Zee sambil membelai rahang Nunew.

Nunew mengangguk pelan. Dia berusaha menghilangkan semua kegundahannya, dan bersiap menyatukan dirinya dengan Zee. Dengan tekad kuat, dia menatap Zee dengan perasaan baru dan mengizinkan Zee untuk memulainya.

Zee kembali mencium Nunew dengan kelembutan mematikan. Kali ini ciuman mereka setara, tak ada yang dominan. Nunew juga bisa merasakan kehausan dalam ciumannya sendiri. Zee sangat suka ketika mereka berciuman, Nunew tidak menahan diri seperti sekarang. Dia ingin Nunew juga merasakan kelaparan seperti dirinya. 

Tangan Zee mulai tak tinggal diam. Selagi tangan kirinya memegangi belakang kepala Nunew  agar ciumannya semakin mendalam, tangan kanannya memain-mainkan biji ceri Nunew yang sudah menegak sempurna. Kenyang dengan bibir Nunew, Zee beralih melahap biji ceri Nunew. Jilatan demi jilatan dia lakukan agar gairah Nunew semakin meningkat. Begitupula dengan gigitan-gigitan yang membuat Nunew melenguh keras hingga tubuhnya terangkat. 

Your FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang