"Biru gak mau ayah sakit, cukup
biru yang sakit."•••••
[Kisah Pilu Biru]
•••••
Sesi makan pun sudah dimulai, kini di meja makan hanya ada suasana hening dengan suara sendok yang saling bertaut.
Tapi tidak dengan biru, biru saat ini sedang menahan segala gejolak yang ingin keluar menahan sakit yang terus menghantam kepalanya.
Biru tetap memakan makanan walaupun perutnya terus memberontak.
Namun di sisi lain ada nares yang terlalu peka terhadap sikap sang keponakan, nares mendekatkan dirinya kepada biru.
"Biru kenapa?" Tanya nares.
Biru hanya menggeleng lalu tersenyum. "Biru gapapa paman, paman lanjut makan aja." Jawab biru.
"Bener ya? Kalau ada apa-apa bilang sama paman." Ucap nares dan biru hanya mengangguk.
Nares kembali memakan makanannya dan itu membuat biru cukup merasa lega. 'Biru lupa kalau paman nares orangnya terlalu peka.' Batin biru.
Namun tiba-tiba biru meringis pelan dan itu cukup menarik atensi semua mata yang di meja makan. Nares panik dengan cepat menanyakan kondisi kepada biru.
"Tuh kan, kamu lagi nahan sakit. Gapapa biru buat bilang, mumpung ada paman disini." Ujar nares.
Biru yang sudah tak bisa menahan sakit segera mengadu kepada nares. "Sakit paman, perut biru rasanya kayak di aduk-aduk gitu hiks." Jawab biru seraya menangis.
"Aduh itu anak kenapa lagi nares? Kambuh lagi ya? Dasar menyusahkan." Ujar yura.
"Mamah diem deh, jangan mulai lagi." Ucap alaric.
"Kamu tumben banget bilang gitu, kamu udah kasian sama itu anak ya?" Ujar yura kembali.
Alaric tak menyahut lagi namun pandangannya beralih menatap biru yang berada di pangkuan nares.
"Dia kenapa res?" Tanya alaric.
Nares menggeleng, nares terus menenagkan biru yang sedari tadi menangis sembari meringis.
"Kayaknya sakitnya kambuh ya?" Tanya clarisa.
Nares terdiam lalu menurunkan biru dari pangkuannya. "Biru jujur sama paman, apa yang lagi biru rasain?" Tanya nares dengan serius.
"Perut biru sakit paman hiks t-terus nafas biru seperti tertahan hiks." Ujar biru dengan teriksa.
Nares menukikkan alisnya, "Biru makan udang ya?" Tanyanya.
Biru menggeleng ia terpaksa berbohong karena ia takut jika harus dibawa ke rumah sakit.
"Jujur biru." Ujar nares dengan tegas.
Biru yang pasrah akhirnya mengangguk pelan, nares yang melihat itu mendecak sebal bangkit dari duduknya lalu menggendong biru untuk dibawa ke sofa tamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Pilu Biru (END)
Teen Fiction••• Mengisahkan seorang anak yang bernama Atala Biru Alaric yang sangat mengharapkam sebuah kasih sayang dari seorang ayah. Dahulu biru dan ayah sangatlah dekat, sampai tiba-tiba datang lah takdir buruk yang menimpa mereka hingga membuat sang ayah m...