"Mockingjay?" Tanya Jeno memastikan ucapan orang dihadapannya, dia Andy Park datang setelah tiga hari tak nampak batang hidungnya oleh Jeno.
Katanya pemuda bermarga Park yang sibuk mencari keberadaan orang yang meretas informasi mengenai kelompok mereka telah menemukan siapa sosok dibalik itu.
Kini ia tengah hadir di bangunan suram ini untuk mendiskusikan hal apa selanjutnya yang akan mereka perbuat pada sosok yang telah berani meretas data mereka.
" bukankah itu hanya seekor burung dari novel fiksi " kata Jaemin yang bersandar pada dinding ruangan dengan tangan terlipat diatas dada.
Ruangan senyap dihiasi satu bola lampu ini menjadi teman mereka, tak sedikitpun rasa terganggu mampir ketika dinginnya udara datang dari balik fentilasi menusuk kulit tiga orang itu.
" Mockingjay adalah burung yang bisa menirukan suara makhluk lain, ia diartikan peniru atau pencuri. Dia menjuluki dirinya dengan nama itu, ia bisa meniru motif orang lain agar dirinya terlindungi dan mencuri hal penting dari orang lain" kata Andy lagi menatap kosong meja yang diisi oleh air mineral, jari panjang lelaki itu mengetuk pahanya yang terbalut celana jeans.
"Lalu?" Jeno menaikkan satu alisnya, tak paham dengan maksud Andy yang bodoh dimatanya ini.
" Dia pelakunya" lanjut jisung menatap Jeno dan Jaemin bergantian.
"Yang benar saja..." lantang Jaemin, " pelakunya itu William alias Liu Yangyang" lanjut lelaki Leo itu mendapatkan tatapan malas dari Andy yang lelah akan tuduhannya.
Jisung sudah pernah menjelaskan dan bilang jika bukan William yang melakukannya, lagi pula William tak sehebat itu dalam melakukan peretasan.
Mengenai William, jisung tersenyum tipis mengingat anak China itu sudah tertangkap oleh ken atau biasa ia panggil Kun-ge. Harusnya saat tertangkapnya William- jisung hadir disini biar bisa ikut memukul wajah menyebalkan pemuda itu, namun karena adanya tugas yang harus dilakukan ia terpaksa harus melewatkan momen tersebut.
Dalam keterdiam sesaat didalam ruangan, sebuah suara datang dari balik pintu, mengalihkan atensi tiga orang yang sibuk dengan pikiran masing-masing.
" Benar... mockingjay dia pelakunya," ujarnya masuk kedalam ruangan memperhatikan tiga orang yang memandangnya dengan tatapan berbeda.
Jeno mengerutkan kening saat datangnya dua sosok kecil keruangan ini, begitupun jisung langsung menoleh kerah belakang tepat pintu masuk berada, tak menyangka berani sekali orang yang telah berbentuk mumi itu masuk ke sembarang ruangan yang ada, dan juga lelaki lain yang jisung kenal tampak lucu dengan wajah takutnya.
Lain dengan Jaemin yang amat benci menampilkan wajah datar dengan mata tajamnya melihat lelaki Liu, dia datang dengan tongkat yang membantu kaki pincang untuk bergerak bersama seorang pemuda yang tak asing lagi bagi Jaemin, dia Renjun orang yang membohonginya tiga hari lalu.
"Apa yang kau lakukan disini? Mencari informasi bersama temanmu itu?" Jaemin bergerak dari tempatnya sambil memandang tak suka dua orang yang beraninya masuk dan ikut dalam pembicaraan mereka.
Renjun diam mengalihkan pandanga kebawah ketika ucapan lelaki Na tadi menyinggung dirinya, ia lebih baik diam karena tak tahu apapun mengenai hal yang terjadi dan merasa bersalah telah berbohong pada Jaemin yang selalu marah dan bertindak kasar padanya sejak hari itu.
" berhenti berucap omong kosong" ujar yangyang, ia melirik Renjun yang tak nyaman berada ditempat ini lalu menyentuh tangan lelaki Huang itu, memberikan kode agar dirinya kembali dibantu berjalan lebih dekat kearah tiga orang disana.
"Bagaimana kau tahu? Kau bekerja sama dengannya?" Tanya Jeno yang masih duduk ditempatnya, lelaki April itu mengambil air mineral yang ada membukanya lalu menegak H2O tersebut dengan rakus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIM CARD | JAEMREN
FanfictionBermula dari Renjun yang meminjam kartu SIM milik temannya berakhir menjadi tahanan seorang penjahat bernama Jaemin. ------------------------------------------------------------------------ Jaemren story BXB Written by jungrenjunie