18

2.8K 283 28
                                    

Masih dengan posisi yang sama jemarinya bermain main hendak menarik pelatuk pistol. Ia tersenyum dibalik topeng, melihat begitu geramnya lelaki Leo pada dirinya yang menjadikan nyawa Renjun sebagai mainan.

"Sepuluh detik sudah berlalu", ujarnya ditengah tengah diamnya semua orang yang sedang berpikir. Orang dibalik topeng itu sudah bersiap siap melepaskan tembakan pada lelaki kecil yang ada disisi kiri tubuhnya.

"Salahkan lelaki itu yang telat membuat keputusan," bisik orang bertopeng pada Renjun yang menutup mata kuat, lelaki huang bersiap siap pada peluru yang akan bersarang pada kepalanya.

Tak ingin membuang banyak waktu segera ia menggerakkan telunjuknya dan yang terjadi adalah sebuah dorongan. Pistol yang berada di telapak tangan telah terjatuh kelantai karena tubuh yang lebih dulu menghantam kelantai.

Orang di balik topeng bersama dengan bawahannya terjatuh kesamping begitupun dengan Renjun. kejadian tak terduga mampir disaat saat terakhir. Seorang datang dari luar menerobos tubuh mereka seperti kesetanan, seorang itu adalah polisi yang kesadarannya telah diambil alih oleh kegilaan yang ingin membalaskan dendam atas kematian rekannya. Dia Hwang hyunjin seperti seorang yang telah dirasuki oleh gejala zombie, lelaki itu penuh oleh keserakahan akan membunuh untuk saat itu.

"Sialan polisi gila ini" sela manusia  bertopeng lalu menendang kaki hyunjin hingga ia terjatuh ke lantai dengan nafas memburu.

" Kenapa Bajingan ini bisa sampai kesini?" 

Tak senang ketika dirinya diganggu, kaki itu naik menghantam keras wajah hyunjin yang telah terkapar ditepi tembok. Kemudian orang dibalik topeng menghela nafas kasar sambil mengadah keatas atas langit ruangan, suara senjata dari anggotanya yang ingin menembakkan peluru ditahan olehnya.

"kau membuat sandera ku direbut oleh mereka " ujarnya memijak tulang kering hyunjin keras sambil memutar telapak sepatu bootnya yang keras seolah sedang memusnahkan serangga kecil dan suara teriakan hyunjin yang keras terdengar dengan tangannya yang berusaha melepaskan kaki yang menjulang diatasnya.

Orang bertopeng mendengus sebal ia berbalik menatap pada sanderanya yang telah beralih tangan pada pemuda bernama Nathan dan Liu yangyang yang telah ada pada ken.

" Aku sangat kesal sekali sekarang" ujarnya dengan helaan nafas berat dan beranjak dari kaki hyunjin yang dijadikan pijakan.

" Apa yang kau inginkan dariku? Siapa dirimu?" Yangyang mulai bertanya.

Sosok bertopeng yang setengah menunduk mengambil pistolnya yang tergeletak dilantai menoleh pada sumber suara.

" Tidak ada yang aku inginkan darimu dan juga aku bukan siapa-siapa" jawabnya tenang lalu mengalihkan pandangan pada anggotanya yang lain, ia memberikan sebuah kode.

"Omong kosong!"  Ujar yangyang menatap sosok itu.

" Sederhananya begini. Aku mempunyai janji pada seorang gadis kecil keluarga Liu agar bisa membawa pulang kakaknya " ia menatap mata yangyang dengan intens dari balik topeng anbunya.

" Liu meng?" gumam yangyang.

Anggukan pelan dari wajah dibalik topeng seketika mengaburkan pandangan yangyang, ia mulai teringat dan terbayang wajah bodoh adiknya yang suka uang menampilkan raut sedih.

" Adikmu ke kantor polisi hampir setiap hari, bertemu seorang polisi yang berjanji akan menemukan kakaknya yang hilang namun sayangnya polisi itu juga ditangkap oleh bawahan bajingan itu, jadinya dia hanya memakan harapan sampah sampai sekarang." Ucapan menggebu-gebu itu terdengar putus asa seolah-olah dirinya sendirilah yang mengalaminya.

" Penipu sepertimu ternyata bisa juga menjadi pengarang yang handal " kun menengahi percakapan dua orang yang entah memiliki hubungan macam apa, tapi dari sepanjang obrolan yang kun perhatikan sejak tadi menimbulkan beberapa tebakan dan kecurigaan tentang siapa orang dibalik topeng itu, contohnya ia menebak jika orang dibalik topeng itu adalah orang terdekat yangyang.

SIM CARD | JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang