السلام عليكم
بسم الله الرحمن الرحيم
Terbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟
Follow juga jangan lupa oke??
"Siapa kamu? Mau seisi dunia menghayal menjadi pasangan Haura seperti kamu, tapi jika Allah menakdirkan Haura menjadi milik saya. Kamu bisa apa?"Azzam
🌷🌷🌷
Seperti senin biasanya, Haura sibuk dengan menulis novel. Ya, Haura adalah seorang penulis, walau masih amatir. Entah sejak kapan bakat tulis menulisnya muncul. Intinya ia sangat suka menulis dan itu adalah kegiatan rutinnya di hari senin untuk meng upload tulisannya ke dunia luar.
Ia sangat sibuk mencatat tulisannya di tablet miliknya, di atas rooftop ia duduk manis dengan secangkir coklat panas dan cookies buatan ibu.
Entah mengapa, tiba tiba saja Haura sangat merindukan abah. Sudah lama juga ia tak berkunjung ke makam abah. Ia hanya mendoakan abah dari rumah di setiap salat nya.
"Abah, Haura rindu. Abah apa kabar? Haura minta maaf ya bah, belum bisa mengunjungi rumah baru abah." Setetes air mata jatuh dari matanya
Memang, jika berbicara tentang abah, Haura tak akan sanggup menahan tangisnya.
"Nak, kamu kenapa?" Haura di kejutkan dengan ibu yang tiba tiba saja ada di sebelahnya.
Dengan segera ia menghapus jejak air mata di pipi. Lalu mengembangkan senyumnya. "Nggak apa apa bu, Haura terharu saja melihat pemandangan cantik di langit. Allah baik sekali kepada Haura, Allah mengizinkan Haura melihat pemandangan yang sangat indah seperti ini"
"Ada ada saja kamu Ra, maka dari itu kamu harus banyak banyak bersyukur, Banyak di luar sana yang gak bisa melihat apa yang kamu lihat sekarang. Oh iya nak, tadi orang tua Azzam nelfon ibu."
"Ada apa?" Tanya nya sangat penasaran
"Kamu tanya sendiri saja kepada Azzam, biar dia yang menjelaskan. Ibu ke kamar dulu ya nak, jangan lupa kalau sudah selesai piring dan gelasnya di taruh di dapur ya"
"Iya bu".
Haura mencari handphone nya, namun tak ia temui. "Dimana handphone Haura" paniknya.
Haura pun masuk ke dalam kamar, mencari di setiap sudut kamar, di ranjang, di meja, sampai lemari. Namun tak satu pun di tempat itu. Kemana sebenarnya handphone Haura?... ia sangat panik betul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Di Sepertiga Malam
Teen FictionGus Azzam Hudzaifah Al Ghazali, sosok lelaki yang selalu di panjatkan namanya di sepertiga malam oleh gadis yang bernama Haura Al Humairah. Sejak lima tahun silam. Haura menaruh perasaan pada anak pemilik pesantren Ibnu Hafiz. Namun, sayangnya mere...