السلام عليكم
بسم الله الرحمن الرحيم
Terbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟
Follow juga jangan lupa oke??🌷🌷🌷
Pagi hari setelah sarapan, Azzam dan Haura pamit pulang. Karena Azzam yang sudah tidak mempunyai jadwal mengajar dan ada beberapa kepentingan yang harus ia urus di rumah.
"Umi, Abi, kami pamit ya. Maaf kalau merepotkan"
Umi pun memeluk Haura, dan tersenyum padanya, "Siapa bilang kalian merepotkan?, Umi senang kalau di rumah ada Haura. Jadi ada yang nemenin, apalagi kalau kalian punya anak nanti, Umi tambah senang. Ya kan Bi?" Tanya Umi yang di balas anggukan oleh kyai Amin
"Iya nak, kita pasti senang kalau punya cucu dari kalian. Abi rasa cucu Abi akan sama tampan nya dengan abi" Umi salwa menyubit gemas lengan suaminya.
"Ih kepedean banget aki aki tua ini, udah pasti cucu Umi itu tampan dan cantik seperti Zai dan Haura"
Azzam dan Haura terkekeh mendengar kegaduhan kecil antara Umi dan Abi nya. "Anak Zai nanti tampan seperti nabi Yusuf" Ucap Azzam melerai kegaduhan keduanya.
"Aminn"
"Yasudah kalau begitu, Zai pamit, Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam" balas keduanya.
Azzam dan Haura pun berjalan menuju parkiran pesantren, sebenarnya bisa saja Azzam memarkirkan mobilnya di depan rumah, tetapi Azzam tidak enak dengan ustad ustad lain yang mengajar di sini. Jadi lah Azzam menaruh mobilnya jauh dari rumah.
"Sayang, kamu mau?" Tanya Azzam tiba tiba yang membuat Haura keheranan.
"Mau apa?"
"Yang Umi bilang tadi, tentang baby A"
Wajah Haura memerah malu, baby A masih saja Azzam ingat padahal Haura sudah melupakannya. Ia bingung harus menjawab apa.
"Kita bahas di rumah aja mas,"
"Langsung operasi?"
Wajah Haura terlihat kemerah merahanan, Azzam yang sadar dengan hal itu pun terkekeh. Haura gampang sekali untuk di goda dengan Azzam. Pipi nya mudah memerah yang membuat Haura tambah menggemaskan di mata Azzam.
"Kenapa ketawa?" Tanya Haura
"Kamu lucu, gemas sekali. Pipi kamu juga merah kaya mochi strawberry"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Di Sepertiga Malam
Teen FictionGus Azzam Hudzaifah Al Ghazali, sosok lelaki yang selalu di panjatkan namanya di sepertiga malam oleh gadis yang bernama Haura Al Humairah. Sejak lima tahun silam. Haura menaruh perasaan pada anak pemilik pesantren Ibnu Hafiz. Namun, sayangnya mere...