15. kesalah faham-an

455 15 2
                                    

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم
Terbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟
Follow juga jangan lupa oke??

بسم الله الرحمن الرحيمTerbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟Follow juga jangan lupa oke??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari sekian banyak nya manusia di bumi, mengapa kamu melakukan nya kepada ku?"

Haura Al Humairah

🌷🌷🌷

Siang nya ketika Haura di tinggal Azzam mengabdi, ia hanya berdiam diri di kamar. Umi Salwa tidak mengizinkan nya untuk keluar rumah, bahkan untuk membantu nya pun Umi melarang.

Sungguh beruntung nya Haura memiliki suami yang faham agama, dan mertua seperti abi dan Umi yang sangat menyayanginya.

Krucuk krucuk

Perut Haura keroncongan karena sejak sarapan tadi Haura tak memakan apa apa lagi, biasanya ia memakan cookies buatan ibu.

Haura pun keluar dari kamar, ia ingin pergi ke koperasi pesantren untuk membeli beberapa camilan untuk mengganjal perutnya yang lapar.

Haura menuruni anak tangga dengan perlahan, ternyata Umi dengan Abi sedang berbincang ria di ruang tamu.

"Haura, ingin kemana nak?" Tanya Abi Amin

"Haura ingin ke koperasi Bi," jawab Haura

"Kamu butuh apa nak?, biar Umi yang belikan"

"Eh, tidak apa Umi, Haura saja. Sekalian ingin lihat lihat pesantren ini, sudah lama Haura tidak datang ke sini semenjak lulus SMA" jawab Haura

"Ya sudah kalau begitu, hati hati ya nak"

"Haura, ambil saja apa yang kamu mau, nanti totalnya masukkan saja ke catatan keluarga Abi"

"Iya Umi, ee.. gak perlu Abi, Haura ada uang dari mas Zai kok"

"Tidak apa, simpan uang itu untuk kepentingan kamu pribadi. Biar Abi yang membayar jajan mu di koperasi"

"Iya nak, simpan saja uang itu"

"Ya sudah, terimakasih Abi, Umi. Haura pamit dulu, Assalamualaikum "

"Waalaikumsallam" jawab keduanya kompak.

Haura pun keluar rumah berjalan menuju koperasi di tengah pesantren. Cukup lama tak menginjak pekarangan pesantren Ibnu Hafiz, Haura sedikit merasa asing dengan tempat yang baru di bangun di tiap tiap sudut pesantren.

Jodoh Di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang