23. Al-Ghazali III

246 10 0
                                    

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم
Terbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟
Follow juga jangan lupa oke??

بسم الله الرحمن الرحيمTerbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟Follow juga jangan lupa oke??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi saya bahagia itu sederhana, cukup menghabiskan waktu bersama mu, dan anak anak kita seumur hidup.

Azzam Hudzaifah Al Ghazali

🌷🌷🌷

Pintu UGD yang tertutup sejak lima belas menit yang lalu, sampai saat ini tak kunjung terbuka. Ruang tunggu yang kini di tempati oleh ibu Fatma, Umi Salwa dan Abi Amin yang terlihat sangat gelisah, sedangkan lelaki yang terlihat dalam mimik wajahnya sangat panik sedari tadi tidak bisa diam, berjalan kesana kemari tak tentu arah.

Abi Amin yang melihat itu, mencoba menenangkan putra sulungnya. "Zai, Duduk lah disini. Tenang, Abi yakin Haura baik baik saja"

Azzam menurut duduk di sebelah Abinya, ia memeluk Abi nya dengan tangis yang sedari tadi ia tahan. "Ini salah Zai bi, kalo Zai gak ninggalin Haura, Haura gak mungkin jadi kaya gini" suaranya bergetar,,

Abi Amin membuang nafas beratnya, "ini sudah jalan nya nak, kalau kamu tida meninggalkan Haura, apa kamu yakin Haura tida pingsan?, sekarang kita doakan saja semoga istrimu baik baik saja, dan semoga ada berita yang membahagiakan." Abi menepuk nepuk pundak putranya.

Di kursi sebrang sana, ibu Fatma yang sedari tadi menangis di temani oleh Umi Salwa. Melihat itu Azzam memejamkan matanya, air matanya mengalir di pipi begitu saja, ia mengatur nafasnya agar menjadi lebih tenang.

Abi Amin mengusap- usap punggung dan dada putranya, "Tenang nak, atur nafasmu. Percayalah Allah pasti sudah menyiapkan yang terbaik untuk kalian", Azzam hanya menjawab dengan anggukan kepala

Tidak lama setelah itu, pintu UGD terbuka, dan menampakkan seorang dokter perempuan. Azzam langsung menghampirinya, banyak pertanyaan yang ia lontarkan, tapi Abi segera menenangkan Azzam kembali.

Azzam membuang nafas beratnya, "keadaan Haura sekarang bagaimana dok?" Tanya Azzam yang mulai tenang.

Dokter itu tersenyum, tentu Azzam keheranan dengan maksud dari senyuman Dokter itu, "Bapak, ibu tenang saja. Kondisi Haura baik baik saja, dia hanya merasakan mual yang berlebih, dan itu yang membuat dia pusing sehingga pingsan seperti ini. Dan selamat ya pak, istri anda,... hamil"

Azzam benar benar terkejut dengan ucapan dokter itu, bahkan ia reflek memeluk sang Abi, tangis bahagianya mulai menetes. Masya Allah, kejutan yang paling berharga baginya.

Jodoh Di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang