20. Day of graduation

361 14 2
                                    

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم
Terbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟
Follow juga jangan lupa oke??

بسم الله الرحمن الرحيمTerbiasalah mengucapkan salam dan memulai dengan basmalah, dan jangan lupa dengan 🌟Follow juga jangan lupa oke??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌷🌷🌷


Tidak terasa, hari berlalu begitu cepat, tepat hari ini Azzam akan melaksanakan hari ter-indahnya di mesir.

Azzam sudah rapih dengan pakaian toga, dan Haura dengan dress berwarna ungu dengan pasmina yang menutupi kepalanya.

Keduanya terpaksa duduk terpisah, karena Azzam di tempatkan di depan. Dan Haura ia duduk di kursi tamu bersama dengan umma Hanif, dan Umi Omar.

Acaranya cukup panjang, tapi tidak membuat Haura mengantuk karena bosan, sebab baginya hari ini adalah hari bahagia suaminya, bahagia Azzam adalah bahagia nya. Bahkan yang terlihat sangat excited adalah Haura, bukan Azzam.

Haura tak pernah memudarkan senyum nya sejak awal acara, bahagianya saat ini tidak bisa di tuliskan dengan kata kata, masya Allah begitu banyak hadiah yang Allah berikan kepadanya.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash ayat 77).

Tidak terasa, acara yang panjang ini telah usai, Haura segera keluar dari dalam gedung. Ia mencari Zuhayri, Haura meminta tolong kepada Zuhayri untuk membeli kan buket bunga, karena Huara tidak tahu dimana yang menjualnya di dekat sini.

"Zuhayri" panggil Haura

"هنا الزهور، تهانينا لزوجك."
“Ini bunganya. Selamat untuk suamimu.”

"شكرًا لك، هذا هو المال المناسب لك، سأذهب أولاً، حسنًا"
“Terima kasih, ini uang untukmu, aku pergi dulu ya.”

"شكرًا لك"
"Terimakasih"

Haura segera kembali ke gedung wisuda, mencari keberadaan Azzam di antara lautan manusia. Dari jauh sana mata Azzam bertemu dengan mata Haura, mereka sama sama mencari satu sama lain.

Azzam yang telah menemukan Haura pun segera berlari menuju gadis itu dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Lelaki bertubuh tinggi itu memeluk sang istri yang sama terharunya dengan lelaki yang kini menangis dalam pelukannya. Jelas, tangis bahagia mereka rasakan, berada di sini bukan lah hal yang mudah. Azzam sangat beruntung bisa belajar disini, dan Haura sangat bangga memiliki suami yang bisa menggapai mimpinya, dan bisa menjadi apa saja yang ia mau.

Jodoh Di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang