Malam cepat berlalu pagi pun datang, Lovetta yang tak bisa tidur harus bersiap untuk kuliah. ia tak bisa terus diam, banyak yang haru ia kerjakan saat hatinya dalam ebimbangan tentunya ia tak bersemanagta unutk berangkat kuliah.
Sampai di tempat kuliah Lovetta langsung menghampiri sahabatnya, yang sedang duduk memegang buku.
“Aku butuh sandaran,” ucap Lovetta yang langsung menyandarkan kepalanya di pundak Dina.
Lovetta benar-benar bersedih dan bingung dengan apa yang akan ia lakukan. Setelah mendengar semua kebenaran tentang dirinya. Yang tentunya hal itu bukanlah hal sepele. Itu merupakan masalah serius yang jelas tidak bisa ia bicara dengan orang lain
“Apa sih lo, nggak kayak biasanya, mabuk ya lo?" Dina yang merasa aneh dengan apa yang dilakukan oleh Lovetta, karena tidak biasanya sahabatnya tersebut terlihat begitu sedih dan murung.
Lovetta yang selalu diam dan terlihat tegar, jelas membuat Dina dan menyangka jika sahabatnya itu bisa memiliki masalah. Sedari kemarin apa yang dibicarakan Lovetta juga seringkali tidak masuk akal, hingga membuat Dina pun mengira jika temannya tersebut hanya bercanda dan tidak serius dengan apa yang ia ucapkan.
Apalagi saat Lovetta terus bercerita tentang manusia serigala, yang membuat Dina benar-benar tidak mengerti dengan arah pembicaraan mereka, yang kadang ia mengirim jika itu hanya candaan saja.
“Aku bingung, kau tahu kalua aku yatim piatu," ucap Lovetta yang ingin bercerita pada Dina titik dia sangat sulit untuk menyimpan pasangannya sendiri, Iya kan lebih ringan jika dia menceritakan dengan sahabatnya itu.
“Iya kamu pernah cerita," jawab Dina merasa aneh dengan apa yang dikatakan Lovetta.
Semakin hari apa yang diceritakan oleh Lovetta benar-benar semakin mengkhawatirkan, bahkan Dina sendiri juga tidak menyangka sama sekali jika sahabatnya terus membahas tentang manusia serigala, yang menang itu hanya ada dalam sebuah cerita fiksi dan juga cerita dongeng yang tidak nyata.
"Lalu tiba-tiba ada seseorang datang mengaku sebagai ayahku. Jelas aku bingung." Lovetta yang masih bingung dengan keputusan yang akan ia buat Ia pun mencoba menceritakan semua itu kepada Dina.
“Jangan percaya kalau begitu," saran Dina yang jelas tidak tahu masalah sebenarnya. Ia hanya memberi saran sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi.
Bagaimana ia bisa mengerti sedangkan Lovetta jarang cerita tentang keluarganya dan jika ia Yatim piatu sudah jelas jika orang yang mengaku ayahnya itu adalah penipu. Maka Dina menyarankan untuk tidak percaya pada orang yang mengaku sebagai ayahnya itu.
“Tapi namanya juga tertera di semua struk pembayaran kosan dan bahkan dia juga yang membayarkan kuliahku," kata Lovetta lagi yang jelas bingung dan tak bohong karena ia juga pernah bercerita tentang semua biaya hidupnya yang dibayar oleh orang misterius.
Dina menatap Lovetta tajam, merasa tak percaya tapi jika memang itu membenarnya sungguh sulit untuk mengelak jika orang itu bukan Ayahnya.
“Wah itu gila." Dina kaget tak bisa berkata apa-apa sekarang ia juga jadi ikut bingung dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu.
“Aku serius," kata Lovetta lagi yang mengira Dina menganggap apa yang ia ceritakan hanya candaan.
“Aku juga serius, kau tinggal tanyakan padanya alasan dia meninggalkanmu,” saran Dina yang juga menebak jika itu ayah kandung Lovetta.
Dari penjelasan Lovetta sudah bisa dipastikan jika ayahnya tidak menelantarkan Lovetta dengan membiayai semuanya pastinya ayahnya itu sudah bertanggung jawab.
Tapi kenapa selama ini identitas sulit untuk dicari dan tidak mudah ditemukan, hingga Lovetta sendiri juga tidak berhasil bertemu dengan orang itu. Sekarang orang itulah yang datang tiba-tiba dan mengatakan semua.
“Iya itu mudah, tapi yang sulit bagaimana jika aku serigala?" tanya Lovetta yang lagi-lagi membahas serigala, karena itu juga yang dikatakan ayahnya. Jadi ia mencoba meminta pendapat pada temannya itu yang tidak percaya dengan mitos.
Pletak!
Satu sentilan mendarat di dahi Lovetta yang saat langsung bangkin dan mengusap dahinya.“Apaan sih sakt tahu," keluh Lovetta mendapatkan perlakuan dari Dina yang sepertinya tidak percaya dengan apa yang sudah ia katakan.
Niat hati ingin mencari solusi, tapi sepertinya tidak akan berjalan lancar. Dari apa yang dilakukan Dina juga sudah membuat Lovetta paham jika dirinya pasti dikira berkhayal atau berbohong dengan cerita yang tidak benar.
Sayangnya semua itu benar-benar terjadi hingga membuat Lovetta bingung dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan, tapi perlakuan dari Dina membuat ia sadar kalau ia tidak mungkin meminta pendapat dari sahabatnya itu yang tidak percaya dengan manusia serigala.
“Kau dari kemarin terus bilang serigala, seperti ta ada cerita lain saja. Jangan halu di pagi hari buruan sana cuci muka." Dina yang kesal berdiri dan menyuruh Lovetta untuk segera sadar dari cerita bohongan itu.
Padahal tadi Dina sudah mulai serius dan mencoba memahami Lovetta, tapi jika sudah bercerita tentang sesuatu yang tidak benar jelas membuatnya tidak percaya semua cerita Lovetta.
“Aku sudah mandi tahu,” jawab Lovetta yang sadar jika ia tak akan menemukan solusi apapun meski ai bercerita pada Dina.
Harapannya untuk mendapatkan jawaban hilang sudah Lovetta kembali duduk di bangkunya dan segera bersiap mengikuti kelas. Pembicaraannya dengan Dina tidak berjalan lancar, dan lagi-lagi ia dianggap berbohong.
Lovetta yang duduk tak bersemangat mengikuti kelas memandang Dina yang masih saja melotot ke arahnya, mungkin Sahabatnya itu kesal karena ceritanya tadi yang terkesan bercanda.
Lovetta hanya membalas dengan senyuman, dan mengalihkan pandanganya ke dosen yang sedang mengajar. Tapi pikirannya tidak bisa fokus sama sekali dengan pelajaran.
Dalam kebimbangan dengan harapan yang kosong Lovetta mencoba untuk mengatur rencana agar ia bisa mengetahui asal-usulnya, tentunya ia juga harus bisa memutuskan segala sesuatunya dengan tepat karena itu menyangkut masa depannya.
Sekarang ia juga tidak bisa meminta pendapat lagi kepada sahabatnya. Kali ini hanya bisa berkonsentrasi dan fokus dengan tujuan yang harus ia capai. Jika dia terus berada dalam kebimbangan yang tentunya akan mempengaruhi semua kegiatan dan aktivitasnya.
Karena Lovetta yang masih berpikir tentang manusia serigala dan rasa penasarannya yang tinggi, membuatnya juga tidak bisa mengikuti pelajaran dengan tenang. Ia dari tadi melamun dan memikirkan tentang manusia serigala yang tidak mungkin bisa dengan mudah diceritakan kepada orang lain.
Cukup dengan Lovetta bercerita kepada Dina yang merupakan sahabatnya itu, walaupun mereka juga sudah bersahabat sejak lama, tetap saja di anda tidak mempercayai cerita darinya. Ia juga sadar jika memang kejadian itu benar-benar di luar nalar dan dia juga harus bisa mencari tahu sendiri apa yang harus ia lakukan.
“Jalan satu-satunya kau harus ke hutan timur,” batin Lovetta yang harus bertanya dengan benar tentang asal-usulnya dan tentang manusia serigala yang tidak mungkin ia tanyakan pada orang sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Werewolf
FantasyMenjadi Keturunan Manusia Serigala yang berhasil selamat atas penyerang yang terjadi puluhan tahun silam. Membuat Lovetta tidak mengenali keluarganya karena sudah lama hidup berbaur dengan manusia biasa. Tapi perubahan aneh terjadi pada Lovetta saat...