Tringgg...
Tringgg..
Tringgg..
Alarm yang berbunyi nyaring itu pun menganggu tidur nyenyak nya seorang gadis yang tengah mengulungkan badannya dengan selimut tebalnya. Cuaca yang sangat sejuk di pagi hari membuatnya enggan untuk membuka mata.
Tukk..
Tukk..
Tukk..
Suara pintu mengetuk berulang kali pun membuatnya terpaksa membuka mata Indahnya menetralkan cahaya yang masuk ke retina matanya karna silau nya matahari.
"Non tuan dan nyonya telah menunggu anda" Ucap maid yang mengetuk pintu tersebut.
"Hm.. Yaa aku sudah bangun bi" Ucap gadis tersebut dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Menggeliat untuk merenggangkan otot-otot nya di pagi hari. Ia menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya.
🐻🐻🐻
Setelah membersihkan dirinya selama 20 menit ia menuju walk in closet lalu keluar dengan pakaian santai nya. Kaos oblong berwarna hitam dan celana pendek berwarna putih sebatas lutut nya.
Ia pun duduk di meja rias nya dan memakai bedak tipis lalu memoleskan lipbalm. Beranjak dari duduknya ia berjalan menuju ruang makan dimana orang yang amat ia sayangi tengah menunggu nya.
Tapp..
Tapp..
Tapp..
Suara seseorang menuruni anak tangga membuat dua orang paruh bara namun masih terlihat muda serta sehat mengalihkan pandangan mereka menuju tangga.
"Good pagii semuanyaaa" Seru gadis itu semangat dan mencium pipi kedua orang paruh baya tersebut.
"Good morning too princess" Ucap kedua paruh baya secara bersamaan mereka pun makan dengan khidmat dan diselingi oleh candaan yang keluar dari mulut gadis tersebut.
🐻🐻🐻
Setelah menyelesaikan sarapan pagi mereka berkumpul di halaman belakang dimana terdapat kolam renang serta kebun bunga mawar dan tulip yang indah di pandang.
Dengan angin sepoisepoi Agatha gadis yang tengah berkumpul bersama kakek nenek nya itu tengah memejamkan matanya menikmati udara pagi hari.
Sunyi..
Itulah yang menggambarkan suasana di halaman belakang mereka terlalu asik menikmati suasana tenang tersebut. Hingga suara Abimanyu Hendra Ravezella kakek Agatha yang sangat menyayangi dirinya.
"Ekhemm" Dehem kakek Abimanyu memecahkan keheningan di antara mereka.
Goo Wonhee Ravezella nenek Agatha yang juga menyayangi agatha. Melirik ke arah suaminya yang berdehem ia hanya bisa berdiam biarlah suaminya yang mengatakan nya.
Agatha membuka matanya lalu melirik sang kakek yang tengah menatap nya dengan tatapan lembut dan teduh. Lalu Agatha mengangkat alisnya enggan untuk berbicara karna dirinya tengah menikmati suasana ini sebelum masalah yang akan ia hadapi.
"Kakek ingin kamu kembali ke indonesia mereka sangat merindukan mu" Ucap kakek Abimanyu kepada cucu permata nya
"Ck" Agatha berdecih lalu menatap wajah sang kakek yang nampak serius.
Mendudukkan dirinya tepat di hadapan sang kakek lalu Agatha bertanya dengan mimik wajah serius.
"Ada apa kakek? Katakanlah" Ucap Agatha tenang namun terkesan datar.
"Baliklah ke tanah air kau sudah cukup lama berada di hanguk sini, bukan kakek menyuruhmu kembali namun kau harus melawan mereka setelah apa yang mereka lakukan padamu dahulu hingga kau berakhir disini" Ucap kakek Abimanyu sendu menatap wajah sang cucu.
Agatha hanya mengangguk ia ingin tinggal lebih lama lagi di kota hangul ini karna ia yakin takkan bisa menghadapi segala masalahnya.
Agatha beranjak dari duduknya l alu berpamitan.
"Baiklah aku akan mengemas barangku dan akan berangkat besok" Ucap Agatha datar namun terhenti kala mendengar suara lemah lembut memasuki gendang telinga nya membuat dirinya merenungi kata-kata kakek tersayangnya.
"Semua orang pasti akan menghadapi masalah yang sama ataupun sebaliknya kita manusia hanya bisa menjalani nya dan terus menghadapi nya bukan dengan cara menghindar ataupun berdiam saja. Engkau tau disaat umur mu yang masih belia dimana engkau yang seharusnya mendapatkan kasih sayang penuh engkau dibawa kemari dengan ayahmu dan berkata jika ia enggan bersamamu bahkan kakek dahulu bersama nenekmu tak tau masalah apa yang terjadi waktu itu hingga suatu hari kakek mengetahui nya dan kakek mulai mendidik mu secara keras bukannya kakek dahulu tak mau memanjakan mu namun keadaan yang membuatmu harus tegas dan menjadi lebih kejam dari kakek."ucap Abimanyu sendu dengan nada lirih diakhirannya.
Setelah mendengar sang kakek berbicara Agatha melangkah kan kakinya memasuki mansion dan duduk di balkon kamarnya dimana halamannya terdapat pantai dengan ombak yang deras menghantam bebatuan besar di pesisir pantainya.
Agatha berfikir mungkin inilah saatnya "Dia" Merasakan apa yang telah ia rasakan selama ini. Akan ia kembalikan secara semula keadaan yang tidak baik terhadap ulah "Dia" Hingga ia berakhir disini.
Ia sangat menyukai di mansion ini bukan suasana dan kasih sayang kakek nenek nya namun disini ia tak pernah memikir kan kejadian masa lalu walau terkadang ia kerap kali memikirkan namun kedua paruh baya itu menghibur dirinya.
Terkadang ia sangat merindukan keluarganya namun, di sisi lain ia sangat membenci tapi rasa rindu lebih besar daripada rasa bencinya.
14 tahun lamanya ia berpisah dengan keluarga nya menyisakan rasa rindu yang sangat amat dalam walau ia tau tak ada seorang pun kecuali mommy dan abang pertamanya.
Mohon maaf yaa readers baru cerita pertama mungkin ada banyak typo xixixi
Agatha

KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Queenza
Fiksi RemajaAgatha Queenza... Gadis yg tak kenal takut apapun itu, ia merencanakan sebuah balas dendam kepada seorang wanita yang berani masuk kedalam kehidupan nya. Ingin tau kelanjutannya? Bagaimana Agatha membalaskan dendamnya? Silahkan mampir jangan lupa v...