Selamat membaca~~~
Pliss!! Vote dulu ya reader's^^
Boleh spam komen+++
***
Setelah berbelanja kini agatha berada di sebuah mansion yang besar. Namun, bagi yang baru saja melihat nya itu bukan mansion bagaimana tidak seperti mansion jika di teras banyak sekali berbagai tumbuhan yang menjalar.
Seperti bangunan yang tak terurus kan. Memijakkan kaki nya tepat di atas rerumputan yang penuh dengan rumput liar serta berbagai tanaman duri namun, bagai yang tak mengetahui letak jalannya maka duri itu akan menebus ke kaki mereka walau mereka memakai alas kaki.
Berjalan dengan santai agatha memasuki mansion tersebut. Melihat sekeliling nya yang masih sama seperti pertama kali nya ia datang bersama kakek nya. Sepertinya ia sangat merindukan dua paruh baya itu.
"Selamat datang queen" Ucap para mafioso yang melihat agatha memasuki markas utama dengan santai serta wajah yang ceria.
"Pagi semua" Jawab agatha dengan semangat.
Berjalan menuju ruang tengag dimana para sahabat nya tengah berkumpul dengan candaan mereka.
"Malam semuaaa" Ujar agatha setengah berteriak.
"Masi siang atha"jawab xyera dengan tatapan datarnya menatap agatha sedangkan yang di tatap hanya mengedikkan bahu nya acuh.
" Terserah atha si kan atha yang bicara" Ucap agatha seperti suara anak kecil dan mata yang akan berkaca-berkaca.
"Iyaa udah malam sesuka hati atha aja ya" Bujuk Ricky Alvaro Pratama (anak tunggal keluarganya pratama) kepada agatha dengan mengusap surai panjangnya agatha.
Mendudukkan diri nya tepat di samping ricky lalu merebahkan badannya dengan kepala di atas pangkuan paha ricky dengan ricky yang terus mengusap surai nya.
Hening..
Tak ada lagi yang membuka suara semua nya terdiam melihat agatha yang akan tertidur di paha nya ricky.Agatha yang akan menutup kan matanya. Namun, berhenti tepat di dinding melihat apa yang akan terjadi Agatha memilih untuk duduk karna ia tak ingin jatuh dengan estetik.
Dengan berbagai camilan di atas meja serta mereka yang terus saja menyemil dengan tatapan berfokus kepada televisi di depan sana.
Setelah agatha menatap lamat-lamat dinding dan apa yang agatha pikirkan pun terjatuh dengan tepat di atas pundak Hakim Sanjaya (anak kedua dari keluarga Sanjaya) yang tengah bersandar di dinding tersebut.
Dengan suasana yang sangat senyap hanya suara televisi saja yang ada. Melirik ke arah pundak kanannya seketika saja hakim berteriak bak seperti orang keserupan dengan tangan yang msngibas-kibas kan pundaknya dan jatuh tepat di atas meja yang penuh dengan camilan.
Seketika saja mereka heboh dan berbagai lontaran yang mereka ucapkan yang di akibatkan oleh hakim.
"Bangs*t"
"Anj*ng"
"Ayam"
"Bundaaaa"
Teriak mereka secara spontan dan bersamaan. Mendengar kata terakhir yang mengucapkan kata bunda mereka pun melihat ke arah Lukman Sanjaya. (Anak pertama dan Abang dari Hakim)
"Pffttt... Bwahahahahha" Pecah tawa mereka
"Bunda ga tu" Ujar rara yang tengah meredakan tawanya.
Semuanya pun melirik ke arah meja di mana cicak itu masih dengan posisi yang sama. Namun, pikiran mereka sangat ambigu dengan posisi tersebut.
Bagaimana tidak cicak yang menidih kan cicak yang berada di posisi bawahnya dan mereka memikirkan hal yang sangat ambigu.
Jangan salah sangka mereka itu pernah tinggal bersama di Korea dengan agatha dan hal seperti itu sudah hal lumrah di negara sana.
Melirik satu sama lain mereka pun tertawa terbahak-bahak.
"Gilee.. Nih cicak ga nyangka gue mah" Ucap lukman
"Otak lu semua pada mesum" Ucap ricky dengan tatapan datar tanpa takut sekali pun untuk membuang cicak tersebut.
Mereka pun membantu ricky membersihkan ruang tengah dengan sesekali mereka tertawa yang masih saja terbayang di benak mereka maybe.
***
Terima kasih telah membaca^_^
Maaciiw juga udah vote+komen yaw^_^
Agatha Queenza
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Queenza
Teen FictionAgatha Queenza... Gadis yg tak kenal takut apapun itu, ia merencanakan sebuah balas dendam kepada seorang wanita yang berani masuk kedalam kehidupan nya. Ingin tau kelanjutannya? Bagaimana Agatha membalaskan dendamnya? Silahkan mampir jangan lupa v...