Permintaan maaf

158 4 0
                                    

Jam pelajaran telah usai dan kini saat nya semua murid untuk pulang ke rumahnya masing² sementara itu...

"Sya elo pulang bareng siapa?"tanya Ruby

Jika di tanya Radja dan para gengnya sudah kemana jawabannya dari abis istirahat mereka sudah cabut duluan

"Gue di jemput Abang gue by,kenapa? elo mau bareng?"jawab Disya setelah selesai membereskan alat tulisnya

"Enggak,gue cuma nanya doang ehehehe"

Saat sampai di halte sekolah Disya menunggu abangnya untuk menjemput,dan Ruby sudah pulang sekitar 10 menit yang lalu

Saat sedang menunggu Disya melihat seseorang  yang tampak tidak asing di matanya dan itu Radja,Radja.sedang jajan di warung pinggir sekolah masih menggunakan  seragam dan dengan cepat Disya menghampiri nya

"El lo lagi ngapain?"tanya Disya pura pura tidak tau

"Gali sumur"jawab Radja tanpa menoleh

"Widihhh pekerjaan sampingan loh ternyata tukang gali sumur"timpal Disya dengan cengiran polosnya

"Sebelumnya El gue mau minta maaf karena tadi"ucap Disya dengan nada sendu

Sementara Radja ia lebih memilih diam dan memakan jajanan nya tanpa memperdulikan Disya

"Ish elo denger gak sih gue kan lagi unjuk rasa,e-hh maksudnya minta maaf"balasnya cepat

"Hm"jawab Radja

Setelah keheningan membaluti mereka berdua,hp Disya pun berdering menandakan panggilan masuk dan dengan cepat Disya mengangkat nya

"Halo Bang"

"......."

"Yaudah deh Disya pulang sendiri ajah."

Tut Tut Tut...

"Yah Abang gabisa jemput lagih mana udah mau maghrib"gumam kecil Disya

Namun bukan Disya jika tidak memiliki segudang ide,pastinya dia akan memanfaatkan kesempatan nya

"El gue boleh nebeng nggak"

"Nggak"

"Plis El 1 kali ini ajah,ini udah mau magrib ntr kalo gue di culik gimana"

"Hm"

"Asikkk makasih El"

Lalu dengan cepat Radja menghampiri motornya yang terparkir gak jauh dari tempatnya jajan dan segera menaikinya lalu di ikuti Disya yang sudah naik sampai sampai membuat Radja hampir  terjatuh

"Loh bisa pelan pelan gasi"ucap Radja emosi

"Ehehehe maap pak supir"jawab Disya dengan entengnya

Disya dengan cepat menggunakan helm yang di berikan Radja a.k.a El untuk di pakai nya dan dia memegang pundak Radja agar tidak jatuh

"Jangan pegang pundak gue"sarkas Radja dengan tegas

Dengan cepat Disya pun memegang kepala Radja yang terbaluti helm

"Maksud loh apasi,ngapain pegang pegang kepala gue"ucap Radja dengan penegasan

"Tadi kata loh jangan pegang pundak loh terus kalo gak pegangan ntr gue jatoh,kalo gue jatoh elo yang repot,ntr kalo---"ucapan Disya terpotong oleh kata kata Radja dan dengan cepat Radja melingkarkan tangan Disya di pinggangnya

Blushhhh....
Satu hal yang Disya rasakan dan mungkin saat ini pipinya sudah memerah

"Astogehhh jantungku kelap kelip"gumam kecil Disya

Saat di perjalanan dengan angin yang menerpa dengan kencang Radja memulai pembicaraan setelah keheningan lama menimpa mereka

"Rumah loh dimana"ucap Radja

"Hah?"jawab Disya cepat

"RUMAH LOH DIMANA"ucap Radja dengan nada emosi

"Komplek A di jl hts kok cemburu"jawab Disya

Setelah menempuh perjalanan 30 menit dan tibalah mereka di rumah Disya dan dengan cepat Disya turun dari motor Radja dan mengucapkan terimakasih dan tanpa lama lama Radja pun menancapkan motornya

**********

"Assalamualaikum mamski"ucap Disya sembari memasuki rumahnya

"Walaikumsalam Sya,udah pulang?"tanya mami Disya padahal dia sudah melihat anaknya di rumah

"Belom"jawab Disya asal

"Ehehehe mami bercanda Sya,udah sana mandi terus makan tadi Mamih masak ayam kecap kesukaan kamu"ucap mami Disya

"Iya mamski thankyou so much much much"jawab Disya dengan alaynya

"Sok inggris deh kamu,udh sana mami mau nonton drakor chainu dulu"

"Siap,sampein salam dari Disya ya mih sama calon mantu mami"ucap Disya

"Halu kok di pelihara"cibir sang mami

"Gpp siapa tau beneran"jawab Disya dan langsung melenggang pergi menuju kamar nya

Sementara itu...
Di sebuah kamar yang tampak elegan ada 3 orang lelaki tampan yang sedang asik mengobrol

"Eh gue mau ngadain taruhan,elo pada mau ikut nggak?"ucap Kelvian

"Taruhan apa?"tanya Rion

"Taruhan kalo lo Ja(Radja),bisa pacaran sama Disya gue bakal ngasih lo motor baru gue"timpal Kelvian dengan nada menantang karena dia ingin membuktikan bahwa temannya itu normal dan bukan seperti apa yang teman² sekolah nya rumorkan

"Gue nggak setuju,itu namanya mainin perasaan orang"jawab Rion dengan penegasan

Namun....

"Gue setuju"balas Radja dengan cepat,Radja bukan menginginkan hadiah nya namun dia merasa jika tidak menerima taruhan itu dia takut akan di cap menjadi pengecut

"Serterah kalian"timpal Rion

"Dan lo Ja,hati hati terjebak dalam permainan yang lo buat sendiri"lanjutnya dan langsung melenggang pergi

To be continue...

ARSHAKA RADJA ELZANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang