"Uhuk!"
Lady of Bouvier mengambilkan air putih yang langsung diminum oleh Lady Diana. Setelah membasuh tenggorokannya yang sakit, tangannya hendak meletakkan gelas di meja kecil tepat di samping tempat tidur namun segera direbut oleh Lady of Bouvier.
Lady itu terkekeh pelan untuk menghapus kekhawatiran sahabatnya meski dia tahu itu tak mempan sama sekali.
"Kau ini ...." Lady of Bouvier memulai ceramahnya setelah meletakkan gelas di nakas. Sembari berkacak pinggang, mengomel, "Kenapa bisa sampai ceroboh ini, hah? Kau hampir saja menghabiskan seluruh mana-mu."
"Tenanglah, aku sungguh tak apa."
"Tak apa bagaimana kalau kau sampai pingsan dan Duke of Astello mengetahui identitasmu?!"
Lady Diana menunduk lesu. Apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu memang tidak salah. Namun, dia juga tidak bisa berdiam diri saja di tengah kegaduhan yang sedang terjadi. Dia tak tahan melihat Kakaknya harus pusing dan mengemban tugas berat sendirian. Dia ingin membantu, setidaknya untuk orang lain tanpa perlu diketahui identitas dan keluarganya.
Selama ini, Lady Diana adalah seorang bangsawan. Ibunya merupakan selir Duke of Astello Terdahulu dan dia sama sekali tidak mempunyai darah Astello yang mengalir di tubuhnya.
Sebab tidak memiliki ciri khas keluarga Astello, yaitu berambut biru tua seperti samudra dengan pupil mata yang senada, Lady Diana mengasingkan diri. Rahasia ini hanya diketahui oleh Lady of Bouvier. Dia tidak tinggal di jalanan pun semata-mata berkat Lady itu. Kedua orang tua Lady of Bouvier juga sangat baik sehingga mengizinkan Lady Diana untuk menetap di rumah mereka sampai Lady Diana siap untuk pergi.
Penampilannya yang sangat mencolok terkadang menjadi sasaran empuk para penculik manusia untuk diambil organ dalam atau untuk dijual sebagai budak. Maka dari itu, setiap mereka berdua berkeliaran, Lady Diana selalu memakai wig untuk menutupi rambut hitamnya.
Namun, malam ini, Lady Diana keluar tidak memakai wig menuju Orchad Road. Hal itu juga yang menjadi alasan mengapa Lady of Bouvier sangat protektif kepadanya. Bukan tanpa alasan, Lady Diana tidak memakai wig, itu semua karena kekuatan sihirnya baru akan aktif jika rambutnya tidak tertutupi oleh wig.
"Kau benar."
Lady of Bouvier menghela napas panjang sembari menundukkan kedua bahunya, lesu. "Sekarang tinggal menunggu waktu sampai Kakakmu itu tahu dan semuanya semakin runyam bila dia mengetahuinya."
Lady Diana terkekeh kecil. "Dia tidak akan tahu. Kancing baju ini aku sembunyikan rapat-rapat."
Bohong jika Lady Diana merasa yakin bahwa dia tidak akan ketahuan. Sebab rambut hitam yang selama ini dia sembunyikan setengah mati terekspos jelas di hadapan Duke of Astello. Dan hanya beberapa waktu lagi dia yakin akan ketahuan karena rambut berwarna hitam di kekaisaran ini hanyalah Ibu dan dirinya.
***
"Toko alat tulis jadi?" Lady of Bouvier bertanya sembari membolak-balik kertas. "Anda yakin?"
Duke of Astello mengangguk pasti. "Masalah dana Anda bisa mengandalkan saya. Tetapi membuat Duke of Bouvier yakin bahwa dengan kompetisi ini salah satu dari kalian akan menjadi Duke selanjutnya dan selalu mendukung Yang Mulia Hamon, saya rasa akan ditentukan berdasarkan pencapaian sebulan."
"Pasti. Tetapi, kenapa pasarnya golongan menengah ke bawah?"
Duke of Astello menjelaskan, "Jika Kakak Anda tertarik atau meremehkan Anda, ini untuk berjaga-jaga saja. Saya tak yakin jika dia akan tertarik dengan usaha ini namun misalnya jika dia tertarik, Kakak Anda itu pasti menyasar kaum bangsawan. Tetapi, dia lupa bahwa hampir semua kalangan atas memesan sendiri alat tulis mereka dan itu menjadi sebuah ciri khas tersendiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
99 Cara Membujuk Permaisuri
FantasyThe Best Gift From Me to You: Book #2 Kaisar Adenium dari generasi ke generasi dikenal sebagai sebuah legenda peperangan. Terutama, sejak kepemimpinan mendiang Kaisar Sebelumnya-Altair de Adenium-yang memiliki julukan iblis berdarah dingin. Akan tet...