chapter 2 - sinkhole [part 2 end]

292 115 625
                                    

Di tengah keputus-asaan Duke of Astello, Lady of Bouvier tiba bersama dengan seorang Lady berambut hitam. Dia hanya menunduk sebagai bentuk salamnya sedangkan Duke of Astello fokus kepada Lady of Bouvier.

"Kenapa Lady ada di sini?"

"Saya ingin bertemu Kakak dan—" Dia menarik Lady yang menunduk itu ke hadapan Duke of Astello. "Ada sesuatu yang harus kalian bicarakan. Kalau begitu, saya permisi."

Lady of Bouvier langsung pergi begitu saja setelah menarik Lady yang nampak mencurigakan. Tetapi bukannya memperkenalkan diri, dia langsung berbalik dan berkata, "Tolong ikuti saya ke suatu tempat. Saya bisa sedikit membantu."

"Jangan sembarangan bicara dan silakan Anda kembali ke dalam tenda."

Kemudian dia mengangkat wajah dan menatap Duke of Astello dengan datar. "Jangan pernah berpikir untuk membuat danau karena itu akan semakin memakan banyak korban, Yang Mulia Duke. Tanah di Orchad Road hanya sebagian saja yang erosi dan mudah mengalami sinkhole."

Melihat Duke of Astello yang masih terkejut dengan perkataannya, Lady tersebut menghela napas dan berkata sebelum membalik badan, "Jangan buat danau di sini jika Anda tidak ingin melihat banyak korban jiwa."

"Tunggu, bagaimana Anda bisa tahu?"

"Itu rahasia."

Tanpa pikir panjang Duke of Astello langsung mengejar Lady aneh itu dan menahan lengannya. "Baiklah. Aku tidak akan bertanya tentang rahasia itu tetapi tolong bantu masalah ini jika kau tahu caranya. Saya mohon, Lady."

"Saya memang berniat begitu." Dia melepas tangannya yang tanpa sengaja digenggam erat. "Kalau begitu, silakan ikuti saya."

Devior, yang sejak tadi tanpa sengaja mendengar pembicaraan Tuannya, menghalangi jalan. Dia merasa janggal dengan kebaikan yang tiba-tiba ditunjukkan oleh Lady tersebut. Tetapi, Duke of Astello hanya menepuk pundak Devior singkat kemudian mengikuti Lady tersebut tanpa bertanya.

Mereka sampai di tempat yang paling gelap, paling jauh dari lokasi sinkhole berada, dan tiada siapapun di sana. Belum sempat bertanya, Lady tersebut menjelaskan, "Tempat ini juga mudah erosi jadi setelah masalah kali ini selesai tolong tempelkan larangan membangun."

"Baiklah."

"Kalau begitu, kita mulai."

Dia meletakkan tangan di tanah. Tidak lama, terdengar suara air mengalir dari dalam permukaan. Meski sangat kecil, bagi ksatria seperti Duke of Astello yang rentan terhadap suara dapat terdengar jelas. Hendak bertanya, perihal apa yang telah dia lakukan, Lady tersebut malah terhuyung namun segera Duke of Astello tahan.

"Anda tak apa?"

Dia mengangguk lemah. "Sekarang, Anda pergilah ke lokasi sinkhole dan lakukan evakuasi. Saya sudah mengurangi air tanah sehingga penyihir dan ksatria dapat melakukan proses evakuasi dengan aman." Kalimat itu adalah kalimat terakhirnya sebelum jatuh pingsan.

"Devior."

Yang sejak tadi bersembunyi di atas pohon menghampiri. Segera setelah Duke of Astello menyerahkannya kepada Devior, dia berpesan, "Antarkan dia ke tempat yang nyaman dan jangan sampai terlihat oleh orang lain."

"Baik, Tuan Duke."

Ketika Devior melompat naik ke atas pohon, Duke of Astello kembali ke lokasi tempat keberadaan sinkhole. Semua orang di sana terlihat bingung dan takjub sebab situasi di sekitar sinkhole nampak baik-baik saja. Bahkan penyihir air dan tanah sependapat bahwa jejak air hujan di atas dan di dalam tanah semuanya berkurang. Persis seperti apa yang Lady itu katakan.

Oleh sebab itu, banyak yang mengira bahwa ini adalah sebuah keajaiban karena tidak mungkin permukaan tanah bisa cepat stabil dalam hitungan menit. Tetapi, Duke of Astello berhasil mengalihkan perhatian mereka bahwa ini mungkin sebuah kebetulan dan memerintahkan mereka untuk segera memulai evakuasi.

Sementara penyihir lain menjaga bangunan di sebelah kiri dan kanan, penyihir tanah sudah memasuki daerah permukaan yang sudah distabilkan di sekitar sinkhole dan mulai menjaga permukaan bawah tanah yang akan dilalui.

Setelah beberapa menit, tim evakuasi yang terdiri dari para ksatria terpilih bersama dengan penyihir udara mulai masuk secara perlahan ke dalam sinkhole. Satu per satu, para penyintas keluar bersama dengan seluncuran yang telah dibuat sebelumnya.

Beberapa selamat tanpa luka; beberapa luka ringan dan berat; serta kritis karena kekurangan oksigen. Sekarang saatnya para penyihir tanah bersama dengan penyihir udara untuk turun mencari penyintas lainnya bersama Duke of Astello, yang juga ikut turun ke dalam sinkhole sebagai pendeteksi.

Di depan sana, Duke of Astello masih melakukan tugasnya. Penghalang jingga sebagai pendeteksi menutupi seluruh area sinkhole. Beberapa menit setelahnya, Duke of Astello melapor bahwa sudah tidak bisa ada yang diselamatkan. Akhirnya, para pekerja yang keluarganya meninggal di dalam dua mansion menangis dengan tragis.

Dengan menyelamatkan para penyintas yang terlihat di bola sihir, sedikit beban di pundak Duke mulai menghilang. Insiden yang dia kira tidak ada jalan keluarnya secara kebetulan mendapat bantuan.

Dia berpikir akan meminta maaf dan berterima kasih kepada Lady itu setelah semua masalah ini selesai. Tak lupa juga kepada Keluarga Bouvier yang telah memberikan sumbangsih besar atas masalah ini.

Di bawah komando Duke of Astello, dia menyerahkan tugas untuk mengawasi dan mengkoordinator segala sesuatu mengenai sinkhole kepada Devior ketika pria berambut perak itu datang setelah mengantar Lady tersebut, sementara Duke meyakinkan para bangsawan bahwa bangunan bisnis mereka tidak akan mengalami lubang besar atau sejenisnya. Tetapi, mereka tetap saja tidak mendengar dan berprinsip sendiri meski cendekiawan telah membantu dengan argumen dan sains.

Membuka mantel dan berjalan ke tengah, Duke of Astello mencoba menenangkan mereka. "Sinkhole terjadi karena air di dalam tanah sudah terlalu penuh dan ditambah erosi, maka permukaan tanah menjadi tidak stabil dan menyebabkan kecelakaan ini."

"—Tetapi, itu tidak berarti bahwa semua permukaan tanah di Orchard Road seperti demikian. Masih ada banyak lahan yang aman dan layak untuk dijadikan pusat bisnis. Dan bagi keluarga yang kehilangan, silakan mendata diri kalian dan kami akan memberikan kompensasi atas nama Astello. "

"Duke of Astello, kami akan memindahkan bisnis kami ke jalan Bougenville Road yang berdekatan dengan Orchard Road. Kami telah berdiskusi bahwa jalan itu dapat ramai dan lebih stabil dibanding Orchard Road."

"Lalu bagaimana dengan peristiwa sinkhole dan jalan yang berpotensi untuk terjadinya sinkhole?" tanya seseorang yang lain.

"Kami akan membuat tugu peringatan untuk sinkhole yang telah terjadi dan membuat tanda larangan untuk lahan yang berpotensi terjadinya sinkhole." Duke of Astello memberi jeda. "Apa percakapan ini telah menjawab kekhawatiran kalian?"

"Sudah."

"Kalau begitu, saya pamit undur diri."

Segera setelah percakapan selesai, Duke of Astello menaiki kuda, dan mempercepat lajunya demi Lady misterius tersebut sebelum Lady of Bouvier datang menjemputnya. Namun, setelah diingat-ingat, dia merasa tidak asing.

Sepertinya, dia melihat sesuatu yang hanya dimiliki oleh Keluarga Astello: Kancing baju dengan berlian biru yang dijadikan sebagai kalung. Meski samar karena Lady itu menyembunyikannya rapat-rapat, tetapi kalung itu akan bersinar jika terkena pantulan cahaya sedikit saja.

Dan sewaktu dia melakukan sihir, kalung itu bersinar.

Saat tiba di lokasi, Lady itu sudah dibawa oleh Lady of Bouvier. Padahal Duke of Astello belum menanyakan nama atau keluarganya, maupun pertanyaan umum: Apakah dia disponsori oleh keluarga Lady of Bouvier? atau tidak.

Daripada itu, yang menjadi aneh adalah mengapa Lady of Bouvier seolah sangat menjaga dan tidak ingin Duke of Astello tahu tentang Lady itu?[]

99 Cara Membujuk PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang