chapter 16 - kaisar yang sudah siuman dan surat kontrak

54 12 19
                                    

Setiap tiga hari sekali dokter keluarga Astello akan berkunjung untuk memeriksa keadaan Yang Mulia Kaisar Hamon dan juga Lady Diana. Oleh karena pada dasarnya kesehatan fisik Lady Diana lebih lemah dari yang lain, semenjak pertarungan di Hutan Terlarang, dia lebih sering menemui dokter untuk sekedar berkonsultasi dan mengambil obat.

Sementara itu, Duke of Astello telah mengetahui bahwa fisik adiknya lebih lemah daripada saudaranya yang lain, maka dari itu, dia menjadi sangat marah pada saat mengetahui bahwa mereka berdua pergi piknik dan sempat terlibat dalam pertarungan dengan monster di Hutan Terlarang.

Hal itu juga yang membuat Duke of Astello membatasi gerakan Lady Diana untuk pergi keluar. Tetapi, memang pada dasarnya Lady Diana saja yang bebal dan tidak mau mendengar, dia menjadi sering sakit dan menyerahkan perawatan Yang Mulia Kaisar Hamon kepada Butler kediaman Astello sebelum pada akhirnya Yang Mulia Kaisar diserahkan kepada pihak kekaisaran untuk merawat Yang Mulia.

Berita tersebut juga telah sampai kepada Lady of Bouvier kecuali tentang rahasia dunia kiamat dan Lady Diana yang telah hidup kembali. Sahabatnya itu lantas mendatangi Lady Diana untuk menjenguk.

Dia juga mengomeli Lady Diana atas ketidakpekaannya terhadap perasaan Yang Mulia Kaisar Hamon dan juga atas sikap bebalnya itu. Sebab hal tersebut, dia telah mendapat dua omelan atas tindakannya tersebut.

Sebenarnya, sang Kakak, Duke of Astello, tak masalah asal Lady Diana mengutamakan kesehatannya. Tetapi dia sama sekali lebih mengutamakan keselamatan orang lain dibanding dirinya sendiri. Hal inilah yang menjadi pemicu Duke of Astello marah.

Sebaliknya, sahabatnya, Lady of Bouvier, lebih mengutamakan kesehatan dan perasaan Yang Mulia Kaisar Hamon yang telah berkorban seperti itu. Namun, Lady Diana sama sekali tidak peka dengan keadaaan tersebut yang membuat Lady of Bouvier merasa gemas.

"Bagaimana kau bisa hidup selama ini?"

Lady Diana hanya terkekeh pelan, "Maaf. Tetapi, itu terjadi begitu saja."

"Apa kau selama ini tak melihat ketulusan Yang Mulia? Beliau sampai rela mengorbankan dirinya sendiri demi dirimu." Lady of Bouvier tak habis pikir. Biasanya perempuan manapun akan langsung luluh ketika seorang pria mempertaruhkan nyawa untuknya. "Kau harus berubah menjadi seorang Lady sungguhan, Diana."

Yang diomeli menggaruk pipinya bingung. "Aku bukan seorang pria yang menyamar."

"Astaga, kepalaku sakit."

Pada akhirnya Lady of Bouvier berakhir mengomeli Lady Diana sekali lagi dan mengajari Lady itu cara untuk menjadi seorang Lady. Dia juga menawarkan sebuah ide yang menurutnya cemerlang agar dapat mengerti makna dan arti cinta dari kata itu sendiri. Sebab, bagaimana pun seorang Lady Diana belum pernah merasakan ketertarikan kepada lawan jenis yang selalu berujung kepada sebuah pertemanan.

"Kau bisa memulainya dengan Yang Mulia terlebih dulu melalui sebuah perjanjian."

"Maksudmu surat kontrak?"

Lady of Bouvier mengangguk.

"Biar kupikirkan lebih dulu."

Semalaman berpikir, apakah dia harus mengambil ide yang ditawarkan oleh Lady of Bouvier atau tidak, pada akhirnya dia ingin mencoba dan berujung menyetujui ide tersebut. Dia membuat surat kontrak yang dapat dan tidak dapat Yang Mulia Kaisar Hamon lakukan.

Terdapat beberapa poin yang salah satunya menyebutkan bahwa dilarang melakukan kontak fisik. Setelah membacanya berulang kali dan meyakini tidak ada lagi yang perlu diubah, dia lantas menyimpan surat kontrak tersebut di laci dan memanggil Anne.

Hari ini bertepatan dengan dilaksanakannya penilaian tentang siapa yang akan menjadi penerus Duke of Bouvier selanjutnya. Tentu saja, Lady Diana turut hadir dalam rapat tersebut mewakili kehadiran Duke of Astello.

Berdasarkan pendapatan penjualan, Lady of Bouvier berhasil memperoleh pendapatan paling tinggi dari Kakaknya, Duke Muda Bouvier. Duke of Bouvier juga menunjukkan minat yang besar terhadap toko alat tulis putrinya.

Target pelanggan yang ditargetkan juga mendapat dukungan dari Duke of Bouvier. Dikatakan ide tersebut cukup cemerlang. Lady of Bouvier pun yang mendapatkan pujian dari Ayahnya juga ikut senang.

Dalam hati, dia berucap terima kasih kepada Duke of Astello. Pria itu benar-benar pintar dalam memanfaatkan situasi dan melihat peluang lalu membuat keuntungan yang luar biasa dari situasi tersebut.

Di waktu yang bersamaan, Yang Mulia Kaisar Hamon pun akhirnya membuka mata. Dokter yang menjaga beliau lantas memeriksa keseluruhan tubuhnya sebelum berujung memberikan obat dan sebuah makanan yang mudah dicerna lambung.

Dia lantas memperhatikan keseluruhan ruangan tempat dia berbaring. Ternyata, dia telah kembali di ruang tidurnya sendiri. Padahal dia berharap dia dapat bangun dengan melihat Lady Diana berada di sampingnya.

Di tempat lain pada saat yang hampir sama, berita tentang Yang Mulia Kaisar Hamon yang akhirnya sadar sampai di telinga Lady Diana. Mendapati berita tersebut, Lady itu lantas mendatangi istana untuk menjenguk sekalian menanyakan kabar.

Bagaimana pun, dia telah melewati jangka waktu seminggu untuk sadar dari pingsan setelah membiarkan dirinya menjadi tameng hidup. Setidaknya, dia harus berterima kasih, 'kan?

"Apakah pundak Anda masih terasa sakit?" tanya Lady Diana to the point segera setelah dia memasuki kamar tidur Yang Mulia dan memberi salam. "Biar bagaimana pun, saya mengucapkan terima kasih atas waktu itu."

Yang Mulia Kaisar Hamon menaikkan sebelah alisnya. "Heh? Tumben Anda bersikap seperti ini, Lady Diana."

"Saya sekarang sedang bersikap sopan."

"Anda tak cocok dengan sifat itu."

Yang Mulia Kaisar Hamon kemudian bangkit dan menyandarkan diri pada tumpukan bantal. Dia menoleh ke kanan memandang Lady Diana. "Anda sungguh tak ingin menerima saya, Lady?"

"Ah."

Pertanyaan itu membuatnya ingat tentang surat kontrak yang dia tulis. Segera dia menyuruh pelayan untuk memanggilkan Anne dan mengambilkan surat kontrak yang telah dia tulis.

Setelah ada, dia lantas memberikan surat kontrak tersebut kepada Yang Mulia Kaisar. Hamon. Sementara, pria yang menerima surat tersebut awalnya mengerutkan dahi sebelum membaca apa yang tertulis di sana. Seketika, senyumnya mengembang semekar bunga mawar yang ada di taman istana.

"Jadi, Anda mau bertunangan kontrak dengan saya?"

Lady Diana mendengus. "Bukan begitu. Maksudnya, sampai saya bisa menemukan jiwa yang mencintai Anda dengan tulus dan Anda pun juga sama. Maka, selama itu belum terwujud kita akan menjalin tunangan kontrak sembari mencarinya bersama."

"Tidak, saya akan membuat Anda menyukai saya, My Lady."

Lady Diana menghela napas panjang dan memijat pelipisnya. Dia lebih baik mengalah daripada harus membuang energi untuk beradu argumen dengan pria yang sedang terbaring sakit ini. Maka dari itu, dia pun menyetujui dengan terpaksa.

"Tetapi, siapa yang punya ide cemerlang ini?"

"Lady of Bouvier."

Wajah Yang Mulia Kaisar Hamon lantas tersenyum dengan gagah. "Sepertinya, saya harus mengirimkan hadiah yang banyak."

Lady Diana tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Yang Mulia Kaisar Hamon namun dia memilih diam saja. Lagipula kedatangannya ke sini hanya untuk menjenguk dan memberinya surat kontrak tersebut meskipun rencananya ini belum diketahui oleh sang Kakak.

Entah apa jadinya jika Duke of Astello mengetahui surat kontrak tersebut mengingat hubungan antara Yang Mulia Kaisar Hamon dengan sang Kakak, Duke of Astello, yang seperti tikus dan kucing.

Tetapi, untuk berjaga-jaga, dia telah menyiapkan beberapa alasan logis agar Duke of Astello setuju meski dia dapat membayangkan bahwa dia mungkin akan mendapat hukuman darinya karena membuat keputusan tanpa persetujuannya.[]

99 Cara Membujuk PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang