chapter 20 - sidang

32 10 7
                                    

Persidangan Count of Philip dipimpin langsung oleh Yang Mulia Kaisar Hamon Quante de Adenium. Masing-masing dari pihak Count dan Duke menghadirkan saksi mereka sendiri. Sebab kejahatan yang diungkapkan Duke of Astello terlalu banyak, maka persidangan dibagi menjadi dua sesi.

Sesi pertama akan membahas mengenai pernyataan rumor buruk tanpa bukti kepada Lady of Astello sedangkan sesi kedua akan membahas mengenai kasus penggelapan dana pajak, kenaikan alat sihir yang tak wajar, serta memperkerjakan anak di bawah umur.

"Selamat pagi kepada kalian semua yang telah menghadiri persidangan hari ini. Dipersilakan kepada masing-masing pihak untuk memasuki area persidangan dengan duduk pada kursi yang telah disiapkan. Persidangan akan langsung dipimpin oleh Yang Mulia Kaisar Hamon Quante de Adenium."

Pria itu memasuki persidangan dengan seragam formal dan jubah kekaisaran yang menarik perhatian. Rambut kuningnya berkilau bagai emas yang disisir rapi ke belakang. Raut wajahnya datar tanpa ekspresi yang membuat orang-orang yang tadinya berbisik-bisik menjadi segan. Sementara Lady Diana memperhatikan kedatangan Yang Mulia Kaisar Hamon dari awal sampai akhir tanpa berkedip.

Yang paling menarik perhatiannya adalah gaya rambut Yang Mulia Kaisar Hamon yang pada hari ini terlihat berbeda. Sebelumnya, Lady Diana pernah menyaksikan sendiri model rambut poni ke atas Yang Mulia Kaisar Hamon tetapi hari ini aura dingin dan gagah dari pria itu menyerang dirinya seperti sebuah panah yang menyasarnya dari awal.

"Sekarang, mulai persidangannya."

Duke of Astello maju dengan gagah berani ke hadapan Yang Mulia Kaisar dan memulai pembelaannya.

"Sebelumnya, saya memberi salam kepada Yang Mulia Kaisar Hamon sebagai Bintang Adenium. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Hari ini, saya mewakili adik saya, Lady Diana of Astello untuk menyampaikan pembenaran atas rumor palsu yang telah dituduhkan kepada adik saya." Jeda sejenak sebelum kembali berkata,

"Sewaktu saya pulang dari medan perang membasmi para monster, seseorang melemparkan dirinya dan mengatakan kepada saya bahwa saya telah dicuci otak serta memberitahu bahwa adik saya adalah seorang penyihir dengan sihir hitam. Sejak awal sampai saya berdiri di tempat ini, di hadapan Yang Mulia Kaisar, saya ingin menyatakan bahwa saya dalam keadaan sadar atas apa yang saya lakukan sebelum dan sesudah bertemu dengan adik saya.

"Oleh karena itu, apa yang disebutkan dalam rumor adalah tidak benar sama sekali. Dan setelah saya mencari tahu siapa yang menyebarkannya, semua petunjuk mengarah kepada satu orang." Duke of Astello melirik Count of Philip yang terlihat tidak terima. "Yaitu, Count of Philip sendiri," lanjutnya lagi setelah kembali menghadap ke depan.

"Apakah itu benar, Count?" Hakim Agung bertanya.

"Tidak benar." Count of Philip yang kehilangan kesabaran berdiri sembari menjawab. Kemudian dia duduk kembali setelah diberi kode oleh sang pengacara yang sekarang menggantikan Count of Philip berbicara.

"Yang Mulia, klien saya tidak pernah menyebarkan rumor bahwa adik dari Duke of Astello adalah seorang penyihir melainkan bukti-bukti itu sendiri yang membuktikannya Yang Mulia," jawab pengacara Count of Philip. "Bukankah dapat dilihat jelas bahwa adik dari Duke of Astello memiliki rambut dan pupil mata berwarna hitam gelap yang sangat jarang ada di kekaisaran ini kecuali di benua lain? Hal seperti penyihir yang kabur dari negaranya sendiri kemungkinan besar bisa saja terjadi, Yang Mulia."

"Mengapa kau bisa menyimpulkan hal seperti itu? Bukankah Duke tidak akan asal dalam menambahkan nama belakang Astello di belakang nama seseorang?"

"Yang Mulia Kaisar, maaf jika saya lancang, tetapi apakah Anda membela Lady Diana of Astello saat ini?"

Pria itu tertawa. "Tentu saja tidak. Aku di sini sebagai pemimpin persidangan dan tidak memihak siapa pun. Tetapi, seperti yang Anda baru saja katakan, bukankah kemungkinan itu juga bisa saja terjadi? Baiklah, Hakim Agung silakan dilanjutkan."

"Baik, Yang Mulia." Hakim Agung kemudian melanjutkan, "Apakah benar ada bukti yang mengatakan bahwa adik Anda bukanlah seorang penyihir, Duke of Astello."

"Saya memiliki saksi dan beberapa bukti." Dia kemudian menoleh kepada pengacara Duke untuk membawa bukti tersebut kepada Hakim Agung dan membawa seseorang yang keluar dari lorong menuju ke hadapan Yang Mulia Kaisar dan Hakim Agung. "Seperti yang telah saya katakan, inilah saksi saya. Sekarang, saya akan kembali duduk dan membiarkan saksi saya menceritakan apa yang sebenarnya sedang terjadi saat itu."

Saksi dari pihak Duke mulai menceritakan apa yang terjadi. Menurut pengakuannya, dia disuap untuk menyebarkan rumor palsu mengenai adik dari Duke of Astello yang berambut hitam. Sebab, dirasa cukup masuk akal, maka pria tersebut tidak berpikir dua kali dan langsung melaksanakan perintah dari Count yang membuatnya terkejut sebab rumor tersebut langsung meluas di luar dari perkiraannya dan dia mendapatkan banyak bonus dari Count.

"Itu tidak benar, Yang Mulia! Pria itu pasti telah disuap oleh Duke of Astello untuk menyatakan kesaksian palsu!" sergah Count of Philip di luar kendali.

Saksi tersebut menoleh kemudian menghadap ke depan kembali seolah mengabaikan perkataan Count. "Saya memiliki bukti catatan keuangan tiap kali utusan Count datang memberi saya koin emas. Di kertas yang hakim pegang terdapat bukti catatan tersebut."

Mendengar hal itu, Hakim Agung pun mulai mencari kertas yang dimaksud kemudian membacanya setelah ditemukan. "Saksi mengatakan hal yang benar," ucapnya demikian.

Tetapi, Count masih tetap tidak terima. "Tidak! Bukti tersebut pasti sudah dipalsukan!"

"Count of Philip." Yang Mulia Kaisar yang sejak tadi mengawasi jalannya persidangan mulai bersuara. "Telingaku sakit mendengarmu berteriak terus. Sekarang, mari percepat sidang ini. Dari beberapa kertas yang kau pegang apakah ada bukti mengenai kelahiran dari adik Duke of Astello, Hakim Agung?"

"Ada, Yang Mulia."

Count of Philip yang mendengarnya mendecak. Dia tak menyangka bahwa bukti yang dikumpulkan oleh Duke of Astello begitu lengkap. Sebab dia berpikir bahwa Lady Diana hanyalah anak yang dipungut Duke sehingga dia tidak akan mempunyai catatan kelahiran.

"Baiklah, kalau begitu, Count of Philip dinyatakan bersalah dan diharuskan membayar denda seribu koin emas kepada keluarga Astello atas pencemaran nama baik. Sesi selanjutnya akan dimulai besok di jam yang sama. Sekian sidang hari ini."

Ketukan palu tiga kali pun diketuk menandakan berakhirnya sidang secara resmi untuk hari ini dan akan dilanjutkan keesokan hari dengan sesi kedua. Semua bangsawan pun akhirnya mulai mengobrol tentang ini dan itu sedangkan Lady Diana menjadi pusat perhatian untuk saat ini. Beberapa bangsawan di antara mereka mulai merasa bersalah kepada Lady Diana dan mulai menyalahkan satu sama lain.

Saat Lady Diana keluar dari ruang persidangan, Lady muda pun menghampiri Lady Diana dan mengucapkan kalimat kesedihan yang berpura-pura. Mereka tidak habis pikir atas kelakuan Count dan keluarganya, katanya. Tetapi, mereka juga ikut memanas-manasi dan menambahkan rumor yang tidak berdasar pada saat itu.[]

99 Cara Membujuk PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang