"nana nigeru yo!" sosok wanita cantik menatap gadis kecil di depannya penuh kasih.
"demo kaa chan!" mata abu jernih gadis kecil itu tempak berair. tapi wanita itu mengusapnya dengan lembut dan perhatian.
"ii ka nana.. suatu hari nanti.. kamu akan menemukan keluarga baru dan orang yang akan menyayangi mu. saat itu terjadi jagalah mereka baik baik.. ne?"
gadis kecil itu menatap wanita itu dengan air mata yang kini makin mengalir. "demo kalian juga keluarga ku!"
****
air mata mengalir pelan dari mata nana yang terpejam. para perawat dan marco yang sedang berkunjung terkejut. perlahan kelopak mata itu terbuka, memperlihatkan mata yang berair."are?.." nana memfokuskan pandangannya karena air matanya membuat pengelihatannya mejadi kabur.
"nana! kau mendengar ku?" suara lyra menelusup di telinganya ia menoleh pelan.
"ly-ra?" gumamnya pelan, ia beralih menatap kearah sammping dimana ada lyra hingga ia menoleh lagi saat ada tangan yang mengusap air matanya yang mngalir. "mar-co?"
"apa kamu merasa sakit? di bagian mana?" tanya lyra pelan mulai memeriksa nana.
"hmm.. perut ku sakit.." ucapnya pelan. "..perih.." sementara lyra memeriksanya nana merasa seperti ada yang ia lupakan. namun detik berikutnya nana tiba tiba terduduk. "ah marco! bagaimana thatc---akhh!!"
namun ia malah meringkuk saat ada rasa sakit beralih pada rasa panas dan gejolak di perutnya. lyra yang paham segera mengangkat sebuah ember di depan nana.
nana muntah. ia merasa semua isi perutnya keluar. "ugh... na-nani yo?" gumamnya lemas.
lyra mengangguk. "obatnya sudah mulai bekerja. dengan nana muntah ia mengeluarkan racun racun itu dan efek sampingnya pola makan akan terganggu jadi sampai pola makan mu kembali infusnya tetap akan terasang setidaknya sebagai pengganti nutrisi." jelasnya.
marco mengangguk paham. "oh jadi benar itu racun ya..?" nana tersenyum kecut. wajahnya yang tampak lepas dan pucat ia sembuyikan di balik telapak tangan. "kenapa.. padahal dia sebaik itu.." ucapnya tertahan.
marco mengelus kepalanya. "kita semua tidak menyangka nya nana.." marco tesenyum sedih.
nana pun tersadar. semuanya pasti merasakan hal yang sama. karena mereka pernah makan bersama, bertarung bersama, bercanda bersama. suka duka mereka lewati bersama sama tapi malah berakhir seperti ini.
hari itu nana memutuskan untuk tertidur lagi meski ia kembali bangun karena lapar tapi percuma. makanan yang masuk menolak menetap dan malah keluar lagi. selama 3 hari di kabin para dokter ia mengetahui beberpa informasi yang di beriakn oleh marco.
thatch yang masih dalam masa penyembuhan dan diperkirakan sebentar lagi akan sadar kemudian ace yang meninggalkan kapal untuk mengejar teach. serta marco yang ingin menyusul dan nana juga ingin pergi tapi langsung di marahi lyra, marco dan mendapat terguran dari shirohige.
"ahhhh membosan kan!!" keluh nana sambil memandang ke luar jendela. nafsu makannya masih buruk meski sudah tidak muntah lagi tapi infusnya tidak boleh di lepas.
nana menutup bukunya dan menatap keluar. 'ace baka! harusnya dia menunggu ku sadar lalu ajak ku juga!!' batin nana kesal.
lyra masuk dan mendapati nana yang cemberut lucu. "mau kue?" tawar lyra tapi nana tetap diam sambil ceberut. "hei jangan mengabaikan ku, kau mau aku tahan lebih lama disini?"
nana merengut dan menatap lyra sebal. "mana boleh dokter melakukan itu pada pasiennya!" seru nana.
lyra mengangguk saja. "boleh kok." jawabnya santai.
"lyraaa~"nana merengek.
"iya iya aku tau kau bosan tapi bertahanlah sebentar lagi. makan saja kue ini." lyra mengelus kepala nana sambil menyerahkaa satu piring kue coklat. "aku baru selesai memeriksa thatch paling tidak dia akan sadar besok atau nanti malam." lanjutnya membuat nana tersenyum lebar.
"hontou!?"
"hontou yo"
****
"hei putri tidur, sudah bangun yoi"
"hwaaa ichy!!"
"akh.. ini sambutan yang hangat tapi rusuk ku sakit nana.." gumam thtach pelan.
yup, sesuai perkataan lyra thatch bangun keesokan harinya dan nana dengan keras kepalanya meminta lyra memindahkan kasurnya dekat dengan thatch maka dari itu saat thatch bangun disa bisa berada disana.
nana melepas pelukannya dan menatap thatchy sedih. "jangan sakit.. kue buatan lyra tak seenak buatan mu.. ada rasa pahitnya aku yakin dia menambahkan obat!" ucap nana blak blakan yang mendapat jitakan di kepalanya darilyra yang baru datang.
"memang, jika tidak mana mungkin kau mau minum obat!" ucap lyra dan meninggalkan nana yang cemberut sambil mengelus kepalanya yang kena pukul.
"rusuk mu sudah mulai membaik dan luka barunya masih basah jadi beristirahatlah. kau juga nana! siapa yang menyuruh mu turun dari kasur!?" marah lyra dengan segera nana ciut dan kembali ke kasurnya yang tak jauh darikasur thatch.
"huh, nana kenapa?" bingung thatch.
"rupanya di bisuit yang di berikan teach pada nana ada racun yoi." ucap marco membuat thatch terbelak. "syukurnya dia di tindaki dengan cepat yoi."
"itu juga terjadi... lalu bagaimana dengn----" thatch berhenti berucap ketika marco menggeleng dengan pelan sedangkan nana membuang muka pura pura tidak mendengar.
thatch menghela nafas kasar. "benar benar badai yang mengerikan"
____________
sup!
slow up g nih?
iya kayanya...
lagi sibuk soalnya...
(QAQ)/ \(T^T)
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of NANA : One Piece [Slow Update]
FantasyNana yang seorang korban dari Buster Call membuatnya menjadi seorang budak Namun, karena kapal yang di naikinya hancur karena serangan ia bersembunyi di kotak emas dan di temukan oleh kelompok bajak laut shirohige. . . fanfiction hanya meminjam kara...