chapter 10

626 74 0
                                    

tangan kecil nan lentiknya bergerak cepat menuis berbagai huruf dan angka pada kertas. manik abu cerahnya terus bergulir antara kertas dan buku bacaannya.

sejak pagi tadi nana menemukan sesuatu yang menarik di dalam buku. ia tak tahan jika tidak menuliskannya. hari pun sudah siang, marco berkali kali memanggilnya untuk makan.

hingga khirnya pintunya di dobrak. "nana makan yoi, bisa bisa kau sakit lagi" omel marco.

"aa iya.. tunggu sebentar, tinggal beberapa bab lagi aku selesai" balas nana tanpa mengalihkan pandangannya.

marco mendesah pelan kemudian memilih keluar. percuma, nana sudh fokus pada bukunya.

beberapa saat ruangan itu hening hingga pintu itu kembali terbuka kini dengan pelan bukan di dobrak. marco datang dengan napan berisi makanan dan minuman untuk nana.

"hora nana.. makan dulu yoi" marco menaruh napan itu di sisi meja yang kosong.

"hmm iya" balas nana asal.

lagi, marco menghela nafas. ia pun mengambil kursi lain yang ada disana dan duduk di samping nana.

marco menyendokkan nasi dan lauk kemudian mengarahkannya pada nana. "buka mulut mu"

nana hanya diam tak menyahut namun tetap menuruti perkataan marco. pada akhirnya nana di suapi marco sampai makanan itu habis.

begitu di suapan terakhir. nana menyelesaikan catatannya.

"hummm!! akhirnya selesai!!" pekiknya girang.

"haik haik omedeto.. cepat minum" nana menerima gelas dan meminum isinya. kakinya berayun senang. "ah iya katanya thatch akan pergi beberapa hari untuk misi yoi. mau menemuinya?"

nana menoleh cepat dan mengangguk. "aku akan meminta cemilan sebelum dia pergi" serunya.

mereka pun keluar dari kamar nana dan menuju kedapur. nana menguap kecil di tengah perjalanan, tentu saja marco tau alasannya.

marco heran, tingkah nana kadang malas, kadang bersemangat dan kadang dia bisa menjadi sangat dewasa bahkan sebaliknya.

tak lama mereka sampai di dapur. ada beberapa anggota yang sedang bersantai sekedar menikmati jus di siang hari seperti izo.

"konnichiwa" sapa nana dengan senyum hangatnya.

"yo nana, akhirnya kamu mau keluar ya" sambut thatch sambil menerima nampan yang diserahkan marco bekas nana makan tadi.

nana menyengir dan ikut duduk disamping izo. "apa yang kamu temukan kali ini nana?" tanya izo.

"itu tentang sejarah ponegliph, buku di perpustakaan sangat berguna ya~ banyak hal menarik mengenai ponegliph ini. sayangnya aku tak bisa membacanya" keluh nana.

marco ikut bergabung di ikuti oleh thatch yang membawa napan dengan beberapa gelas jus diatasnya.

"kamu bisa menjadi incaran pemerintah dunia jika bisa membacanya yoi" balas marco.

"tinggal membuat mereka tak tahu kan. tapi mereka sangat menyebalkan dan selalu tau cara untuk menemukan informasi." nana merengut sebal.

"ma aku pun sangat ngeri dengan informan mereka." saut thatch.

mereka sangat mengakui informan dari AL itu sangatlah akurat lebih lebih kalau sudah pemerintah dunia ikut bergerak. bahkan dulu tak lama setelah nana unjuk gigi sebagai salah satu rekan di bajak laut shirohige mereka sudah meluncurkan koran berisi informasinya.

nana mendengkus dan mengangkat bahu acuh. "terserah aku hanya melakukan apa yang ku suka. suka tidak sukanya mereka bukan urusanku" sergahnya.

"aku kagum dengan sikap acuh mu yoi" marco berujar datar.

"itulah nana" sambut thatch yang di balas anggukan oleh izo.

nana meraih minumannya dan mengabaikan saudaranya yang sedang mencibir dirinya. memang persaudaraan itu rumit.

"ngomong-ngomong kenapa rasanya sangat damai ya?" izo membuka suara setelah keheningan beberapa saat.

"benar, aku jadi curiga yoi" balas marco.

"semoga tidak ada hal buruk.." thatch memanikan gelas ditangannya. "ya semoga begitu.."

nana menaruh gelas dan mengangkat kepalanya. "firasat ku buruk"

seketika semuanya menoleh kearahnya dan mulai bergerak. ini bukanlah pertama kali dan nana tidak pernah main main mengenai firasatnya.

dulu sekali ketika ia berumur 10 thn nana mengatakan hal yang sama dan lentang kemudian tak lama setelahnya ada serangan dadakan.

di atas kapal semua tampak sibuk. nana pun memilih mengawasi di tempat favoritnya yaitu crownest dan membiarkan marco yang terbang agak tinggi lagiagar melihat situasi yang lebih jauh.

tak berapa lama dia turun dan menghadap kearah shirohige. "oyaji, ada 2 kapal menuju kemari" lapornya.

"apa mereka punya jollyroger?" tanya shirohige.

"aku tidak mengenali duanya yoi" marco mendongak untuk melihat kearah nana yang fokus menatap dua kapal yang mendekat. "kau tau nana yoi?"

nana menunduk kemudian melompat ke bawah hanya untuk mendapat omelan dari marco. dia mengabaikannya. "mereka tak terlalu terkenal, hanya saja setiap berita yang memuatny hanya tentang kekacawan yang mereka buat." jelas nana.

Journey Of NANA : One Piece [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang