chapter 2

1.4K 160 0
                                    

"pulau elonda yang di kabarkan hilang 1 tahun yang lalu. desas-desus mengatakan bahwa penghuninya adalah orang-orang yang punya kekuatan misteri. pemerintah memutuskan untuk menghancurkannya dan dikatakan bahwa tak ada yang tersisa namun mereka keliru." haruta komandan dari devisi 12 mengatakan itu sambil tersenyum. "rupanya nana berasar dari pulau itu. terbukti dari sosoknya."

"kekuatan misteri? seperti menjadi malaikat?"

"apa yang di pikirkan pemerintah!" geram thatch

"otak mereka hanya pajangan" geram izo.

semuanya tahu betul bagaimana pemerintah bekerja. jika ada ancaman sedikit saja yg menyenggol mereka pasti bergerak.

shirohige mengusap punggung gadis kecil yang tidur di dadanya. "marco siapkan kamar untuknya. kalian tak keberatan kan punya adik perempuan kecil?"

"iya oyaji"
_____________

"lyra?" kepala nana menyembul di balik pintu kerja lyra. manik abunya yang besar menatapnya berbinar. "ichy meminta ku kemari setelah sarapan." lajutnya.

lyra menatapnya lembut dan menggerakkan tangannya memintanya mendekat. nana berjalan pelan kearah lyra dan lyra pun mengangkatnya kepangkuannya. "itu benar. aku akan memberikan mu vitamin supaya kau bisa sembuh. untuk mengawasimu.. ini berikan pada marco dan catatan ini." ucapnya sambil menyerahkan satu kantong berisi obat dan secarik kertas.

nana tersenyum saja karena tak mengerti. yang ia tahu hanya menyerahkan ini pada marco. "aku akan memberikannya pada marco sekarang!"

lyra tertawa karena tau bahwa gadis kecil di pangkuannya ini tak paham arah pembicaraan yang sebenarnya. nana turun dari pangkuan lyra dan melambai singkat sebelum berlari keluar dari ruangan.

nana berjalan di geledak kapal melewati shirohige yang memperhatikannya. nana melambaikan tangannya dan menyapa. "selamat pagi kapten oyaji!" sapanya lembt.

sudah 1 bulan nana ada di sini dan ia mulai terbiasa ada disana. sayapnya masih belum sembuh sepenuhnya jadi terkadang ia akan meringis sakit saat tak sengaja tersengol atau terbentur.

"pagi anak ku." sapa shirohige balik.

setelah sapaan singkat itu nana kembali berlari kearah dek untuk menuju kamar marco. "ma ma ma ma ma ma!! marco!" serunya di sepanjang jalan.

para anggota yang lain tersenyum gemas dengn tingkahnya. nana mengetuk pintu marco sambil bersenandung. "knock knock! nana di luar meminta marco membuka pintu!" serunya meniru percakapan di salah satu buku cerita yang di bacakan izo.

dengan senyum gemas marco membuka pintunya lebar. " ada apa yoi?" tanya marco sambil berjongkok d depan nana dan menggendongnya.

nana menunjukkan bungkusan di tangannya dan tersenyum lebar. "vi diberi lyra untuk marco!" serunya tak jelas.

marco menarik sebelah alisnya bingung tapi kemudian ia membuka bungkusan dan membaca secarik kertas di sana. "baiklah. bagaimana dengan menemani ku sebentar sambil menunggu makan siang?"

nana tersenyum cerah dan mengangguk setuju.
_______

jeritan terdengar di dek bawah hingga gumplan putih kecil melesat dari sana di temani sosok pria dengan wajah yang belepotan.

"kemari nana!"

nana yang terpangil menjerit lagi kemudian tertawa lepas. sayap kecilnya bergoyang sesekali terkepak pelan. kaki kecilnya membawa ia menuju kursi popsnya dia menarik celana shirohige memintanya untuk mengangkatnya tapi terlambat saat tangan lain meraihnya dari belakang dan mulai menggelitik pinggangnya.

tawa nana mengudara membuat siapa pun tertawa mendengrnya. "oh riasan yang bagus Kingdew!"

thatch yang lewat tertawa mengejek. "sialan kau thatch! ini rencana mu kan!" detik berikutnya thatch berlari menjauh dari kingdew yang beralih mengejarnya.

shirohige tertawa melihat kejenakaan keluarganya. ia juga tersenyum senang karena nana mulai terbuka dengan semuanya.

"dia tumbuh dengan cepat yoi" ucap marco sambil melangah mendekatii shirohige. matanya selalu mengawasi nana yang ikut ikutan mengejar thatch. "kabar buruknya dia terpengaruh ajaran thatch"

"gurararara, anak-anak cepat tumbuh."

marco tersenyum dan segera meraih nana yang berlari melewatinya. "oooff.. nah nana aku penasaran.. berapa umur mu sebenarnya?" tanya maro sambil mendudukkkn nana di kaki shirohige.

dahi nana mengkerut denggn pipi mengembung. tanda ia sedang berfikir tak lama kemudian nana menunjukkan 8 jari tangannya.

"ouh jadi kau 8 tahun"

nana mengangguk semangat. "sepertinya kau sudah siap untuk mengikuti pelajaran hm~"
_______

"aku menyesal..." gumam marko muram. thatch di sampingnya tengah mengomel panjang.

"aku tak mau tau marco! seret dia keluar!!"

marco menelungkupkan kepalanya diatas meja makan. "tidak bisa.. dia tak bergerak.." gumam marco sedih. "haruskah kita tiadakan perpustakan?" gumamnya melantur.

vista yang lewat tertawa sambil memainkan kumisnya. "bukan salah perpustakaannya." sautnya.

bukannya membaik marco tambah muram. "ya aku tau.. ini salah ku" ucapnya pasrah.

"yah siapa juga yang akan mengira dia menyukai belajar" sambung haruta sambil membawa napan makanan.

"setidaknya dia harus tau btasan yoi" balas mrco.

"kenapa tidak biarkan saja. kalau dia bosan pasti juga berhenti. kalau dia lapar pasti akan datang kemari kan?" izo menyahuti. dia duduk di samping thatch. "untuk berjaga-jaga, sisihkan jatahnya agar tak pusing nanti."

thatch berseru setuju. dengan segera dia bangkit dan mulai mengatur segalanya. marco sudah tak muram lagi. entah sejak kapan dia mulai mengantri untuk makananya.

para komandan divisi yang melihat dua orang itu hanya menggeleng pasrah. "mereka indu yang ketat ya?" haruta mengomentari.

"benar" saut yang lain menyetujui.

di sisi lain nana dengan gembira membalik setiap halaman. julius yang lewat di sana segera menghentikan langkahnya dan mendekat kearah nana.

"nana, sudah waktunya makan. tidak ke kantin? nanti marco dan thatch mencari mu loh" ujarnya.

nana mengalihkan pandangannya dari buku dan menatap julius dengan binar di matanya. "aku tak bisa melewatkan ini! rasanya semua yang aku baca sebelumnya akan menguap jika aku meninggalkannya.!" serunya semangat.

julius tertawa. "baiklah. aku punya kue mungkin bisa menahanlapar mu sampai buku itu selesai" ucapnya sambil memberikan bungkusan kue.

nana menerimanya dengan senang hati dan berterimakasih. kembali membaca sesekali tangan kecilnya meraih kue yang di berikan julius.

sepertinya, akan ada yang mengomel setelah ini.

Journey Of NANA : One Piece [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang