ace merasa sangat bersalah karena tindakannya yang tanpa sengaja memangkitkan trauma nana.
saat ini nana masih terbaring di ruang rawat dalam keadaan demam. ace setiap ada kesempatan selalu mengunjungi nana sambil menunggunya terbangun.duarrr
ledakan terdengar lagi ace terluka dan di bawa keruang rawat. matanya melebar saat deuch, rekannya ada disana bersama dengan beberapa gadis perawat.
"aku memang tau kau suka membaca buku tentang kedokteran... aku tidak menyangka ternyata kau disini karena suka motif leopard itu." kata ace polos membuat thatch yang mengantar ace tertawa terbahak.
deuce menepuk pipi ace. "aku disini sedang bekerja tau!" serunya kesal dan mengabaikan tawa thatch yang menggelegar. "jika ada seseorang yang memberi mu makan dan tempat untuk tinggal. kau harus membalas merea! itulah etika yang benar!!"
kemudian ace pun di obati.
"meh.. aku jadi merasa bersalah pada kalian.. kalian jadi di paksa bekerja karena aku.." ucap ace sambil menunduk.
"huh?! kita ini kan yang salah, meski kau memberi kami kesempatan untuk kabur tapi kami tetap tertangkap..."
"YANG SALAH ITU AKU!.. aku adalah kaptennya! karena itu aku harus membunuh shirohige!" seru ace yakin. deuch tidak membalas apa apa lagi. berdebat denggn ace tidak ada habinya.
"ah, ngomong-ngomong bagaimana dengn nana?" tanya ace sambil melihat lyra yang sedang memberiksa sesuatu.
lyra menoleh. "hm dia sudah sadar-- tte di langsung pergi begitu saja" lyra menatap ace yang langsung berlari menuju ruangan nana berada begitu mendengar dia sadar.
brak!
nana menoleh pelan kearah pintu saat itu di dobrak. meski sekilas terlihat wajah nan yang masih pucat. ace mendekat dengan panik.
"kau sudah baikan?! bagaimana keadaan mu?!" tanya ace panik.
nana sedikit tersentak apa lagi ace mendobrak pintu kemudian tiba tiba menanyakan banyak hal. nana mengerjapkan matanya kemudian tersenyum kecil. ia bangun dari tidurnya dan duduk bersandar.
tangannya ia kibaskan untuk menyuruh ace mendekat. "koci ace.." panggilnya pelan. ace mendekat tanpa pikir panjang. begitu ia berada di dekatnya nana langsung mengusap kepala ace membuat sang empu tersentak. "watashi wa daijobu.. ini karena aku masih lemah karena itu aku kalah oleh masalalu."ucapnya.
ace menunduk. "tidak ini salah ku.. karena aku.." cicit ace. dia tak berdaya karena terbuai oleh usapan nana.
"yoshi yoshi.. ace kun itu tidak salah.. ne berhenti menyalahkan diri mu sendiri. jangan bebankan pundak mu dengan rasa bersalah itu." jelas nana.
"demo--"
"husstt" nana menaruh telunjuknya di depan bibir ace. "ii kara, daijobu dayo!" ace tersenyum kecil karena perlakuan nana. benar.. ia sudah takluk di tangan gadis ini. sepertinya.
di luar thatch memperhatikan bersama lyra. "apa kau yakin nana baik baik saja?"tanya thatch sambil memperhatikan wajah nana. "dia masih pucat dan apa apaan kantung mata itu?!"
lyra menghela nafas. "sebenarnya tdak. nana sama sekali tidak bisa tertidur setelah sadar. mimpi buruk lama yang telah kita kubur bangkit kembali dan menghantuinya." jelas lyra. "ini buruk thatch. jika nana tidak tidur dia akan kelelahan dan membuat otaknya tak sehat terutama tubuhnya. imunnya sudah lemah dan hhl ini akan membuatnya makin lemah."
"lalu kitaharus apa? apa kita gunakan cara lama?"
lyra menggeleng. "kondisi fisiknya tidak memungkinkan kita untuk memaksanya tertidur."
"ini buruk"
"sangat" balas lyra. kemudian matanya menangkap pemandangan dimana ace memaksa nana untuk tertidur. meski kaku ace mengelus kepala nana membuat nana sesaat tertegun namun berikutnya ia terlelap tidur membuat lyra tersenyum misterius. "tapi sepertinya ace tau cara terbaik."
"huh?!"
"ini menjadi kisah yang menarik, thatch." lyra pergi darisana dan meninggalkan thatch yang kini paham maksd dari perkataan lyra.
"hm dan aku yakin marco tidak akan suka ini.
_______
"NANI?!" marco menangkup pipi nana. "berapa malam kau tidak tidur yoi?!"
"errr.. 2 mungkin?" ucapnya ragu.
"kau ragu! jawab yang jujur yoi!"desak marko.
"3 hari"
marco menghela nafas. "demo ne, kemarin aku bisa tidur 2 jam.." nana berucap panik saat merasakan aura kelamdari komandan devisi 1.
"hanya dua jam yoi?"
"hum.. Ace membantu ku---"
"DIA APA?!!" marco terlonjak kaget saat nama ace di sebut sebut.
"mo marco, yamene yo!" seru nana sambil cemberut. "ace kun hanya membantu ku tidur. katanya dia sering melakukannya untuk otoutonya" bela nana.
dari wajah malas sang komandan terdapat guratan tak terima. 'kenapa makhluk itu terus mendapat perhatian nana' batinnya tak terima.
"taskani.. ace membantu banyak, setiap selesai menantang oyaji dia datang kemari sembari diobati." ucap thacth.
"thatch kau juga?!" marco menoleh dengan mimik wajah tak terima. "lihatlah sikapnya itu! dia selalu menantang oyaji dan kau tau sendiri kan---"
"tapi oyaji sendiri yang mengingikan itu, marco."
nana mengabaikan dua orang itu dan fokus pada bukunya. tak lama suara ribut itu pun terhenti karena suara ledakan yang berasal dari dek.
mereka bertiga saling berpandangan sebelum menghela nafas secara bersamaan. "dia lagi kah?"
"sepertinya begitu yoi" ucap marco.
"tak lama lagi ace kun pasti kesini." ucap nana sambil tersenyum kecil dan kembali menatap bukunya.
"untuk apa yoi?" tanya marco.
"membantu ku tidur. dia berjanji kemarin." santainya yang malah membuat api biru marco berkobar.
aa induk lain yang mengamuk~
___________________
yo! minna san!
gomen pendek soalnya ada beberapa dan lain hal~
terimakasih banyak sudah mendukung!!!
di usahakan up serajin mungkin~matta asita!
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of NANA : One Piece [Slow Update]
FantasyNana yang seorang korban dari Buster Call membuatnya menjadi seorang budak Namun, karena kapal yang di naikinya hancur karena serangan ia bersembunyi di kotak emas dan di temukan oleh kelompok bajak laut shirohige. . . fanfiction hanya meminjam kara...