CHAPTER 20 [ Taruhan Jay x Johnny ]

1.6K 195 115
                                    

"Kita liat aja nanti, siapa yang bakal Luna cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita liat aja nanti, siapa yang bakal Luna cari."
.
.
SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)
.
.
.

"Udahlah lupain kejadian kemarin, Luna bilang dia udah maafin lo," Ucap Jay dengan tangan yang mengepal-memukul lengan Jake pelan sebagai tanda awal kembalinya pertemanan mereka.

Jake tak tahu harus mengatakan apa, dia dengan cepat menoleh kebelakang melihat Luna-- hanya sebentar lalu kembali melihat Jay. Dia bingung dan juga haru, berarti Luna menepati ucapannya waktu itu.

"Gue minta maaf Jay," Mungkin hanya itu yang bisa dia ucapkan saat ini, "gue emang salah, gue nyesel, harusnya gue gak kayak gitu," Jake mengungkapkan apa yang dia rasakan, melihat situasinya saat ini agaknya Jay mau mendengarkan penyesalannya.

"Lo emang salah bro, tapi selama Lo mau berubah gue yakin Lo bisa perbaiki kesalahan lo," Jay mengatakan itu tanpa melihat Jake seolah dia sedang berbicara sendiri.

"Lagi pula lo harusnya minta maaf ke Luna, bukan ke gue," imbuhnya masih bersikap dingin, "lo masih mau gue temenin, kan?" Kali ini Jay menolehkan wajahnya sedikit pada Jake antara minat tidak minat juga sebenarnya.

"Ya," Kedengarannya seperti Jake mengemis pertemanan pada Jay, tapi pada kenyataannya tidak punya teman itu rasanya tidak enak, kesepian, menyedihkan, Jake tidak mau lebih lama berada dalam situasinya yang sekarang.

Tadinya Jay mau menyuruh Jake berlutut meminta maaf pada Luna, tapi sudahlah urusan mereka juga sudah selesai. Dan lagi, mereka jangan terlalu banyak berinteraksi, Jay tidak suka itu.

Meninggalkan Jay dan Jake yang sedang berusaha memperbaiki hubungan mereka, mari kita lihat Johnny yang tengah memandangi punggung Luna saat gadis itu sedikit mencondongkan tubuhnya untuk melihat layar ponsel yang dia letakan diatas meja.

Bukankah bajunya kekecilan? Apa dia tidak gerah memakainya, itu terlalu pas dibadan? Johnny baru sadar, "Lo gak pernah ganti seragam ya dari kelas satu?" Johnny mengusap punggung Luna dari atas sampai bawah dan berakhir menarik ujung kemejanya yang sedikit terangkat.

Luna mendecak sinis mengipaskan tangannya dibelakang menyuruh Johnny supaya jauh-jauh dan jangan menyentuhnya, dia sedang tidak ingin diganggu, suasana hatinya saat datang bulan kali ini cukup sensitif.

Tak berniat menganggu lebih jauh lagi, perhatian Johnny kini beralih pada kedua laki-laki yang sedang mengobrol didepannya.

Dia sempat mengerutkan kening, Johnny tidak salah lihat kan? Kenapa Jake dan Jay mendadak akur seperti itu?

Johnny tak langsung bertanya, dia menunggu waktu yang tepat. Mungkin nanti saat istirahat, Jay benar-benar tidak bisa diprediksi.

Luna beranjak dari kursinya, dia pergi sambil meringis memegangi perutnya. Johnny tidak khawatir karena dia kira Luna mungkin sakit perut ingin buang air besar.

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang