CHAPTER 25 [ Jay galau ]

1.7K 192 171
                                    

Bagaimana dengan aku yang terlanjur mencintaimu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana dengan aku yang terlanjur mencintaimu?
.
.
.

SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)
.
.

Luna istirahat didalam kelas sementara Johnny pergi ke kantin untuk membeli makanan. Sebelum Johnny kembali Jay keburu datang, harusnya pemuda itu membahas soal pertandingan futsal Minggu ini bersama Riki, Jake, dan yang lainnya, tapi Jay malah balik duluan karena suasana hatinya sedang tidak bagus sekarang.

Tapi apa yang ia dapati saat masuk kedalam kelas bukanlah apa yang dia inginkan, ia malah bertemu dengan si penyebab kenapa dia seperti ini.

"Jay ..." Lirih Luna tapi tak terdengar oleh sang empunya nama.

Enggan duduk dibangkunya Jay memilih duduk dibangku guru sambil mengangkat kaki dan menaruh tumitnya di tepi meja. Kalau sampai ada guru yang lihat bisa dijewer dia, apalagi kalau Bu Anita yang lihat bisa gosong dijemur di lapangan.

Karena tak berani menghampiri Jay dan tak mau berteriak dikelas, Luna coba mengirim pesan lewat WhatsApp,

Luna

Jay gue minta maaf,
Kalau mau marah luapin aja ke gue, gue rido asal lo jangan diem kayak gitu.

Saat Jay memeriksa ponselnya yang bergetar disaku lalu membaca pesan dari Luna, pemuda itu tak segan-segan melempar ponsel itu ke atas meja terang-terangan didepan Luna.

Luna yang kaget langsung melihat kearah Jay, ia mendapati pemuda itu menatap lama kearahnya, Luna tidak bisa menebak apa arti dari tatapan tersebut.

Sebisa-bisa Luna memasang raut wajah memelas, dan semoga Jay bisa membaca sorot matanya yang menyampaikan betapa menyesalnya dia.

Jay menghela nafas, sakit sekali melihat Luna seperti itu. Tak ada secuil pun rasa curiga pada Luna bahwa ternyata gadis itu menyukai Johnny.

Memang benar, dari dulu Luna tidak pernah bilang kalau dia menyukainya, selama ini hanya dia yang mengejarnya. Tapi tetap saja rasanya sakit sekali, jadi sekarang Jay harus apa? Menyalahkan Luna karena bersama dengan orang yang dia sayang, atau menyalahkan dirinya sendiri karena telah menghalangi Luna selama ini.

Entahlah dia tidak tahu harus menjauhinya atau memaafkannya dan bersikap seperti biasa lagi, seperti seorang teman pada umumnya.

Lalu kenapa gadis itu ada disini? Apa dia tidak lapar, kenapa tidak pergi ke kantin?

Saat jay memikirkan itu di benaknya tiba-tiba Johnny datang membawa satu kresek kecil penuh jajanan, seketika Jay langsung mendapatkan jawabannya.

Oh, udah dibeliin pacarnya ternyata, bodoh banget gue khawatirin pacar orang, batin Jay lalu menurunkan kakinya dan bangkit dari kursi, ia melenggang pergi berpapasan dengan Johnny tanpa saling melirik satu sama lain.

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang