"Danielle... apakah dayn orang yang lancang? Dan ingin tau?"
"Hufftt memang, jauhi dayn, kumohon..."
"Dayn itu...ingin tau segalanya, ya...tapi kenapa kamu sangat membencinya?"
"Ah sudahlah haerin, itu masalalu"
Masalalu memang tidak ada artinya dengan masa ini, tapi luka masalalu akan tetap berjalan sampai kapanpun.
Lukanya tetap sama, walau keadaan berubah 180°.
-----------------------------------------------------------
Perbincangan ini terasa sangat segan untuk dibicarakan lagi.
Tak terasa, Minggu depan sudah ujian untuk kelulusan SMP ini, aku kira akan sulit, tapi ternyata hanya beberapa langkah untuk aku tetap maju.
Syukurlah, langkah ini mudah, tapi tidak terlalu mudah.
Sedikit sedih, akan berpisah dengan Danielle dan hyein, dan mungkin dayn.
Tidak! Aku biasa saja pada dayn, aku harap aku tidak satu sekolah dengannya.
"Haerin, kamu sudah belajar? Ujian hanya tinggal menghitung hari saja"
"Oh... ya, aku sudah belajar dengan baik"
Kebohongan lagi, padahal aku tidak belajar semenjak itu, ketika ibu tiri masuk kedalam hidupku, jangankan memikirkan pelajaran, memikirkan masa depan saja aku tidak bisa.
"Bagus, SMA dimana?"
"Entahlah, aku harap kita bisa satu sekolah, Danielle"
"Hahah, semoga"
Aku dan Danielle terus mengobrol dan bergandengan tangan, layaknya sahabat.
Aku hanya memiliki waktu 6 bulan saat bersamanya, aku tidak ingin cepat cepat berpisah dengannya lagi, aku, aku ingin bersama Danielle lebih lama lagi.
Aku akan mengejar mu, Danielle, dimana tempat yang akan kamu singgah, maka aku akan menyusul mu.
Tak lama kemudian, bel pun berbunyi, telah masuk jam terakhir, dan ujian terakhir.
"Haerin..."
"Huh?"
"Apa kau merasa, mereka terlalu melihat ke arahmu?"
"Siapa?"
"Yuna, Kim, dan-"
"Maaf Danielle, kita lanjutkan saja obrolan nya nanti, lihat! Guru pengawas memperhatikan kita..."
"B-baiklah"
Ujian tidak begitu sulit untukku, semua nya mudah, mudah dipikirkan, namun memahaminya sulit.
Aku terlalu memikirkan masalah dengan pelajaran, memahami, memikirkan, dan...
Aku tidak tau lagi tentang dunia luar dan dewasa, semua orang akan mengatakan, kita akan memahami semuanya setelah sudah dewasa.
Ding dong
Tak terasa sekolah hari ini sudah pulang, dan sekitar 2 bulan lagi, aku akan meneruskan sekolah menengah atas ku, aku tidak ada harapan lebih pada hari itu.
Hanya berharap, keadaanku akan jauh lebih damai.
"Haerin!"
"Huh"
Tiba tiba, dayn menghampiri ku dan langsung menepuk punggung ku dan Danielle, ia terlihat sangat bahagia dari raut wajahnya.
"Hufftt...apa!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haerin
FanfictionSebagai seorang anak, aku bahkan tidak tau siapa mereka, rasanya sangat tidak nyaman. Tapi jika aku tidak bersama mereka aku akan lebih menderita. Aku yakin ini hanya permulaan, dan aku yakin, pasti tuhan merencanakan sesuatu untukku. Sebagai seoran...