Tok! Tok! Tok!
Lex menoleh menatap pintu kamarnya yang di ketuk oleh seseorang. Sudah pasti jika itu adalah Hendrick. Laki-laki itu mengirimi Lex pesan untuk segera membereskan keperluannya untuk berangkat ke Indonesia, namun Lex malah menyuruhnya datang entah untuk apa. Kan, Hendrick jadi was was masa depannya kembali di tendang.
Lex membuka pintu kamarnya, tak ada siapapun disana. Namun suara agak keras milik Hendrick membuat Lex menoleh menatap yang sudah berada jauh dari kamar Lex.
"Antisipasi demi dragonball gue." Ucap Hendrick lalu menyengirkan giginya.
Lex menatap Hendrick malas lalu menyuruh Hendrick untuk mendekat. Mau tak mau Hendrick mendekat walaupun sedikit demi sedikit.
"Ga gue tendang, tenang aja" Ucap Lex membuat Hendrick agak lega.
"Masuk,"titah Lex membuat Hendrick semakin was was.
"Apenih?" Tanya Hendrick.
Pricilla yang tengah terduduk dengan polosnya sambil meminum susu dan menonton serial kartun hanya melirik Hendrick sejenak lalu kembali fokus.
Ya gadis itu memang jika sudah menonton kartun tak akan bisa diganggu.
"Masuk ke kamar mandi," Titah Lex lagi membuat Hendrick semakin was was.
"Kak Hen, di dalem ada Cicak, Kak Cio takut Cicak!! Padahal kan Cilla tadi mau ambil terus mau Cilla pelihara!! Tapi kata Kak Cio di Cicak itu ada jutaan bakteri blablabla! Padahal Kak Cio takut." Ucap Pricilla dengan mata yang masih fokus dengan laptopnya.
Hendrick mendecakkan lidahnya. Sudah dari kecil Lex takut dengan hewan hewan kecil seperti cicak dan serangga-serangga lainnya. Karna kegengsian Lex yang tinggi, Laki-laki itu lebih memilih menggil Hendrick yang jauh dari pada menyuruh maid atau pekerjaan di rumahnya.
"Dari bochil dia emang takut gituan tau Cill!!"ucap Hendrick lalu memasuki kamar mandi itu.
Lex tak mengelaknya. Lagipun hanya Hendrick dan Pricilla yang tau. Dari kejauhan Lex melihat Hendrick yang tengah mengamati dimana Cicak itu berada.
Hendrick yang di dalam mendesah lelah "Udah kabur kali,"jawab Hendrick.
"Pintu kamar mandi gue tutup, mau keluar dari mana?"tanya Lex menatap Hendrick tajam.
"Ventilasi" Jawab Hendrick menunjuk lubang Ventilasi.
"Lo yakin?" Tanya Lex dengan mata memincing.
"Kalopun ada, dia yang bakal takut lo Lex! Iya ga Cill?!" Pricilla menjawab dengan anggukan.
Lex memutar bola matanya malas. "Sejak kapan lo deket sama dia?" Tanya Lex menatap Hendrick dengan tatapan kesalnya.
Hendrick terkekeh lalu menggidikan bahunya. "Posesif bat lo!" Jawab Hendrick lalu duduk di samping Pricilla.
"Lo berani deket deket dia, brati lo rela masa depan lo gue potong." Kecam Lex membuat Hendrick menjauh dari sana seketika.
"Gue udah ga butuh lo. Ga berguna." Ucap Lex lalu memeluk Pricilla posesif.
Hendrick menatap Lex dengan tatapan kesal lalu memutar bola matanya jengah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIO || THE MAFIA
Fiksi UmumAlexio Augusta Francesco. Penerus Mafia terkejam yang jatuh cinta dengan Pricilla Lee, gadis pengidap sindrom peterpan. Menceritakan tentang cinta dan sebuah misteri pembantaian keluarga Pricilla dan pembunuhan sang ibu yang di duga dibunuh oleh mu...