Hari sudah menunjukan pukul delapan lewat tujuh belas. Lex, Pricilla dan Hendrick kini telah sarapan bersama di ruang makan.
"Rate makanan pagi ini dari 0-10!" Ucap Hendrick membuka topik pembicaraan.
"Makanan bibi Aria lebih enak dari pada masakan Kak Hen!!" Jawab Pricilla cepat.
"Ya namanya juga baru belajar Cill, lagian juga bahan makanan disini agak beda sama di Itali," Kesal Hendrick.
Mood Hendrick kini kembali buruk. Padahal dari pagi ia sudah berusaha untuk membuat masakan ini. Sia sia masakannya tak dihargai.
"Tapi Cilla kasih 20!!! Lebih dari 10 karna masakan Kak Hen enak!!!" ucap Pricilla selanjutnya.
Hendrick mendengar ucapan Pricilla langsung mengembangkan senyumnya lebar. Laki-laki itu bertepuk tangan lalu berpose seolah-olah dirinya adalah seorang pangeran kerajaan.
"Pujian tuan putri diterima!" ucap Hendrick lalu melanjutkan makannya kembali.
Sedangkan Lex ia tak menggubris ucapan mereka berdua. Ia hanya menatap mereka dengan tatapan andalannya.
"Lo semalem pulang jam berapa?" Tanya Lex membuat Hendrick kembali menghentikan makannya.
"Jam 3 pagi, kenapa?"
Lex tak menjawab jawaban Hendrick. Pasalnya Hendrick semalam meminta izin untuk keluar mencoba club di Indonesia. Ia kira Hendrick baru saja pulang ternyata sudah dari jam 3 dini hari.
"Cewek ceweknya gila-gilaan! Gue dapet lima nomer cewek. Lumayan," Hendrick memang pemain laki-laki itu memang seperti gila wanita. Namun Hendrick hanya sebatas si pemberi harapan palsu. Ia tak pernah mengizinkan siapapun memasuki hatinya yang ia sebut-sebut semurni oksigen itu.
"Kalo kata Kak Bolong dulu, cewek cewek yang mainnya ke club itu cewek-cewek ga bener Kak Hen! Kak Hen jangan pacaran sama cewek gak bener ya!!" Titah Pricilla seolah-olah ibu yang tengah menceramahi anaknya.
"HAHAH! Siapp!!!"
"Selesai makan, siap-siap. Kita cek lokasi." cercah Lex menatap Hendrick.
"Cilla ditinggal sendirian?!" Protes Pricilla cepat.
"Gue anter kerumah Januar," Jawab Lex yang langsung diangguki oleh Pricilla cepat.
Pricilla tersenyum lebar lalu kembali memakan makanannya. Lex melihat senyuman Pricilla hanya berdecih kesal. Kenapa juga anak itu sesenang ini? Seharusnya Pricilla kesal karna ditinggal oleh dirinya.
Sebenarnya Lex juga agak sedikit kesal dirinya harus menitipkan Pricilla pada Januar. Namun jika tidak dengan Januar, kepada siapa lagi anak itu di titipkan? Tak ada yang ia percaya selain Januar disini.
Dan hari ini ia harus mengecek kebenaran tentang Lucas yang du ucapkan laki-laki yang ia tawan kemarin. Jika memang benar Lucas masih hidup? Kenapa ia sudi untuk dikatakan sudah mati?
Dan untuk apa ia menyuruh laki-laki itu untuk mengikuti Pricilla? Dan hanya untuk sekedar mengikuti?
Pertanyaannya saat kini adalah...
1. Kenapa kedua orang tua Pricilla di bunuh?
2. Apakah pembunuh orang tua Pricilla adalah orang yang sama dengan pembunuh ibunya dulu?
3. Apakah tanda X yang selama ini menghantui Lex adalah ulah dari kelompok yang selama ini Lex curigai?
4. Siapa Kakak tiri Pricilla yang lain? Yang diduga sebagai otak dari semua ini?
5. Apakah benar Lucas masih hidup? Jika ya, kenapa laki-laki itu memilih untuk dikatakan sudah mati?
Dan yang terakhir,
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIO || THE MAFIA
Fiksi UmumAlexio Augusta Francesco. Penerus Mafia terkejam yang jatuh cinta dengan Pricilla Lee, gadis pengidap sindrom peterpan. Menceritakan tentang cinta dan sebuah misteri pembantaian keluarga Pricilla dan pembunuhan sang ibu yang di duga dibunuh oleh mu...