Bab 28

295 23 3
                                    

Desahan napas panjang nan berat yang terdengar dari walk-in-closet minimalis Kalila, mau tak mau mengundang rasa penasaran sang Ibu untuk menghampirinya.

"Kenapa, nak?" tanya Ibu memerhatikan Kalila yang menatap muram gaun yang ia kenakan.

"The dress has become too big," keluh Kalila dengan wajah cemberut.

Ibu menggeleng seraya berdecak, "Bukan dress nya yang too big, tapi kamu nya yang become too thin," sanggah Ibu lalu mengambil tali korset dress Kalila.

Tiga hari lalu, Ibu meminta Kalila untuk menemaninya pergi ke Charity Gala Dinner yang diadakan oleh salah satu klien terbesarnya.  Seharusnya Ibu pergi bersama Ayah, namun tiba-tiba Ayah harus melakukan perjalanan bisnis ke Malaysia sehingga Kalila yang harus menggantikannya, dan permintaan yang cukup mendadak di tengah kesibukan di kantor membuat Kalila tidak memiliki waktu untuk membeli gaun baru. Alhasil, ia terpaksa menggunakan dress lamanya yang ia beli sekitar 2 tahun lalu.

Dengan terpaksa juga, ia harus membatalkan janjinya dengan Reagan untuk menemani pria itu ke acara makan malam yang diselenggarakan rekan bisnis keluarganya.

Kalila menatap cermin setinggi badan di depannya, menampilkan tubuhnya yang dibalut midi dress satin berwarna hijau emerald dengan squared neckline serta puffed sleeves yang menawan dan dihiasi dengan belahan setinggi paha.

Namun, karena Kalila membelinya saat dirinya 10 kilogram lebih berat, sekarang gaun ini terlihat cukup kebesaran.

"Tapi nggak papa kok, ini kan bisa ditarik supaya ngepas di badan," ujar Ibu menarik tali korset gaunnya. Benar, memang tidak jadi masalah karena bagian pinggang gaun ini menyerupai korset yang memiliki tali di belakang sehingga ia bisa menariknya agar pas dengan bentuk tubuh.

Namun gaun ini membuat dirinya tersadar dalam sekejap akan seberapa jauh hal-hal yang terjadi kemarin mengubahnya.

"Nah, coba lihat. Sekarang sudah pas, kan? Ayo buruan, Kang Dodon sebentar lagi sampai."

Kalila mengangguk setelah melihat gaun tersebut telah membalut tubuhnya dengan sempurna kemudian memadukannya dengan Jimmy Choo ankle strap heels berwarna hitam.

Tak lupa Kalila juga memakai kalung dengan liontin hati berwarna hijau emerald sebagai pemanis.

"Lilaa, kang Dodon sudah di bawah," seruan Ibu dari luar kamar.

Kalila tertawa, "Iyaa, ini udah beres, bu," sahutnya meraih clutch bag lalu bergegas keluar.

—————

Acara yang mereka datangi terletak di sebuah hotel mewah di Jakarta Pusat. Pemilik acara merupakan salah keluarga Taipan di Indonesia yang merayakan anniversary bisnis hotel mereka yang ke 87 tahun, sehingga Kalila tidak terlalu heran melihat kemegahan di sekelilingnya ketika menginjakkan kaki keluar dari mobil.

Walaupun terlahir dari keluarga sederhana, kedua orang tua Kalila bisa dibilang cukup sukses dalam karir mereka masing-masing. Ayahnya merupakan kontraktor untuk hotel-hotel besar di Indonesia. Sedangkan banyak klien Ibunya yang merupakan keluarga Taipan di Indonesia. Ditambah profesinya sebagai arsitek selama bertahun-tahun, membuatnya tak asing lagi dengan gelimang kekayaan semacam ini.

The Lost StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang