Bab 5

1.1K 116 0
                                    

Seperti yang telah direncanakan, tepat pukul 2 dini hari, Jaehyuk tengah berada di pintu belakang Kediaman Choi. Ia berniat melompat pagar setelah berhasil menumbangkan seorang penjaga dengan bela dirinya, namun sebelum niat itu terlaksana, seseorang berhasil membekuknya dan menyeretnya menjauh dari kediaman Choi. Memasukkannya ke dalam mobil dan membawa Jaehyuk pergi.

Jaehyuk yang saat ini tengah menggunakan masker, pun dengan sosok yang sedang membawanya yang juga tengah memakai topeng, tentu saling tidak mengenali. Namun setelah Jaehyuk diseret masuk ke dalam sebuah apartemen dan dijatuhkan di hadapan sang Bos, Jaehyuk tahu bahwa sedari awal, ia diikuti oleh suruhan sang tuan muda, Park Jeongwoo.

"Pergi...dia sekarang jadi urusanku.." perintah Jeongwoo pada orang suruhannya.

Dan setelah orang suruhan Jeongwoo pergi, namja Park itu sedikit mendekat kearah Jaehyuk dan menarik kerah kemeja hitam yang Jaehyuk gunakan.

Bugh...

satu pukulan melayang di pipi Jaehyuk. Sangking kuatnya, Jaehyuk harus rela tersungkur mencium lantai apartemen Jeongwoo.

"Yoon Jaehyuk.....APA KAU GILA !!!!!!!" teriak Jeongwoo yang berhasil membuat jantung Jaehyuk berdebar kencang. Jujur bisa Jaehyuk lihat kemarahan yang begitu besar dari sorot mata sang tuan muda.

"Kau tahu, sekali saja kau melangkahkan kaki masuk ke Eclips, kau tidak akan pernah bisa keluar hidup-hidup." Ucapan Jeongwoo itu berhasil membuat Jaehyuk memandang tepat pada dua netra Jeongwoo.

"Siapa yang menyuruhmu ? Kau menjalankan misi untuk seseorang bukan ? apa dia begitu bodoh hingga memintamu masuk kesana tanpa rencana apapun !!!!!"teriak Jeongwoo yang membuat Jaehyuk jujur saja muak. Namun tidak ada yang bisa Jaehyuk lakukan selain diam menikmati teriakan-teriakan sang bos.

"Jangan menghina dengan sembarangan tuan muda..aku sendiri yang meumutuskan untuk pergi." lirih Jaehyuk yang menahan amarah sembari memegang ujung bibirnya yang sakit. Ia sangat tidak suka jika Jeongwoo menjelek-jelekkan orang yang memintanya kemari.

Jeongwoo mendecih. Ia raih kembali kerah baju Jaehyuk.

"Dengar Jaehyuk-ssi....saat ini posisimu adalah Pengawal Wolf-Bane, jangan sampai kau justru merusak rencanaku dengan tindakan konyolmu." Ucap Jeongwoo lalu menghempaskan tubuh Jaehyuk begitu saja.

"Bukankah kau juga bertindak konyol tuan muda...."lirih Jaehyuk masih mencoba berdiri. Mendengar lirihan Jaehyuk Jeongwoo yang berniat menuju kamar pun menghentikan langkahnya.

"Kau menyelamatkanku yang hanya seorang pengawal....kenapa ?" tanya Jaehyuk dengan nada mengejek.

Jeongwoo hanya terdiam. Namun pertanyaan Jaehyuk bukanlah hal yang tidak logis. Seharusnya, Jeongwoo tak perlu bersusah payah untuk menolong Jaehyuk.

"Aku masih membutuhkanmu untuk mencari Park Jihoon, Jaehyuk-ssi.."

"Kau diam-diam mencari Park Jihoon tanpa sepengetahuan Pamanmu, kenapa ? kenapa kau tidak bekerja sama saja dengan pamanmu ? lagi...alih-alih mencari pengawal sendiri, kau malah meminta bantuan pamanmu, untuk apa ? supaya rencanamu tak dicurigai olehnya ?"

"Kau tidak tahu apapun, Jaehyuk-ssi...."sanggah namja Park itu masih menahan amarah.

"Kau juga tidak tahu apapun tentang diriku !!!!" Teriak Jaehyuk.

Jeongwoo cukup terkejut bahwa Jaehyuk berani berteriak kepadanya. Ini membuktikan satu fakta lagi yang beberapa saat lalu sempat Jeongwoo pikirkan.

Jaehyuk kalut. Rasa khawatir akan keadaan Choi Hyunsuk dan kabar menghilangnya Park Jihoon cukup membuat Jaehyuk frustasi. Bisa Jeongwoo lihat dari dua mata Jaehyuk yang kini telah berkaca-kaca.

BLACK ROSE (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang