Bab 41

507 40 1
                                    

Markas Besar Randesvouz, Italia

Tap tap tap

Langkah kaki seorang pria dewasa itu kini menuju singgasana pria paruh baya yang tengah duduk sembari menyesap batang nikotin di sela jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Dad...."

"Kau sudah mengatakan padanya bahwa kalian akan segera menikah ?" Tanya sang ayah pada sosok pria dewasa bernama Mark itu.

"Dad, Asahi tidak mencintaiku..." balas Mark.

Sang Ayah hanya meringis . Bukan ringisan senang, melainkan ringisan yang menggambarkan betapa kejam sosok bernama Hamada Keiji itu.

"Aku memintamu menikah dengan Asahi untuk benar-benar menghapus keturunan Azura. Jika dia menikah denganmu, maka putranya tidaklah berdarah Azura. Dan seluruh aset bisnis Azura yang saat ini di simpan oleh Salvatore akan jatuh ke tangan kita." Ucap Keiji.

Ya, sebelum peristiwa pembantaian yang dilakukan Red Demon pada Azura, Hamada Yuta telah lebih dahulu bekerja sama dengan Salvatore untuk melindungi aset bisnis gelap Azura. Dan salah satu aset yang dituliskan adalah perlindungan pada sosok Hamada Asahi dan sang putra yang kelak mewarisi seluruh kekayaan Azura. Untuk alasan inilah Sejak awal, meski Asahi telah menjadi seorang big boss di Randesvouz, namanya sama sekali tidak tercatat dalam keanggotaan Randesvouz.

Dan ketika Mark meminta Asahi dikembalikan pada Wolfbane, Salvatore tak membuatnya menjadi mudah. Karena sejak awal perlindungan Asahi adalah atas nama Azura. Dan Wolfbane sendiri meminta Asahi atas dasar tengah beroposisi dengan Randesvouz. Membuatnya tidak menjadi urusan Salvatore untuk ikut campur dan memilih memasang alibi.

Dan atas kebijakan dari Salvatore juga lah, diputuskan bahwa seluruh kekayaan Azura hanya akan diberikan pada Randesvouz jika Asahi tak memiliki keturunan berdarah Azura.

"Kau tahu jika Asahi pernah memiliki hubungan gelap dengan orang asing di Hawai yang membuatnya hamil dan keguguran. Jangan sampai kita kecolongan lagi Son...kau harus segera menikahinya dan membuat Asahi mau menanda tangani surat perjanjian peralihan kekayaan itu dengan Salvatore." Ucap Keiji lagi. Mark menganggukkan kepala, menunduk hormat lalu berjalan meninggalkan markas besar Randesvouz.

Dengan langkah cukup berat Mark memasuki mobilnya yang telah disiapkan oleh seorang pengawal. Menyetir seorang diri untuk pergi ke sebuah mansion mewah di pusat kota paris.

Kurang lebih 20 menit Mark 1enghabiskan waktunya di jalanan malam Paris yang indah, hingga sampailah ia di mansion yang ia tuju.

Tut tut tut

Mark menekan beberapa nomor yang menjadi password pintu mansion.

Ceklek

Asahi melangkahkan kaki masuk. Begitu sampai di dapur, ia melihat sosok Asahi yang baru saja selesai dengan masakannya.

"Oyakudon ?" Tanya Mark yang melihat dua piring oyakudon diatas meja makan.

Asahi tersenyum kecil. Entah, sejak 10 tahun terakhir Asahi mulai kehilangan tawanya dan berganti dengan senyum kecil. Itupun hanya pada Mark saja ia mau tersenyum.

"Kenapa buat dua?" Tanya Mark yang mulai mendudukkan diri di kursi sebrang Asahi.

"Untukmu hyung....kau tadi mengabariku jika ingin kemari bukan..." balas Asahi dengan nada lembutnya.

Mendengar jawaban Asahi, mark pun tersenyum. Mulai menyendokkan sesuap oyakudon ke dalam mulutnya.

"Emm..ini enak Asahi-ya..." mendengar pujian itu Asahi kembali tersenyum. Senyum yang bagi seorang Mark terlihat sangat cantik.

BLACK ROSE (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang