Bab 34

595 54 0
                                    

Markas Besar Black Rose, Seoul

Ceklek

"Ada perlu apa Appa memanggilku ?" tanya seorang namja rupawan, Park Jaewoo dihadapan kedua orang tuanya, Park Jeongwoo dan Park Jaehyuk. Kini ketiganya tengah berbicara di sebuah ruang keluarga di markas besar Black Rose

"Duduklah..." perintah sang Appa pada putra satu-satunya itu.

Dan setelah remaja berusia 17 tahun itu terduduk. Sang Appa pun lantas memulai pembicaraan.

"Appa dan Eomma akan pergi Boy...."ucap Park Jeongwoo membuka pembicaraan

"So ? kalian sudah terbiasa pergi..." balas Jaewoo dengan ekspresi jengahnya.

"Kami akan pergi untuk waktu yang belum bisa kami tentukan Jaewoo-ya..." kali ini sang Eomma yang menyela.

"What do you mean ?"

"Kami punya sebuah misi yang mengharuskan kami pergi dalam waktu yang lama dan mungkin akan membuat kami berpindah-pindah Negara, so...Appa ingin Jaehwa tinggal bersamamu di apartemen."Ucap Jeongwoo pada Jaewoo

"What ????? are you kidding me ? apa urusannya dia denganku ?"Protes Jaewoo

"Boy...Jaehwa adalah tanggung jawab Appa dan Eomma, mau bagaimanapun dia juga anggota keluarga kita. Jadi saat Appa dan Eomma tidak bisa bersamanya maka kau yang harus menggantikan." Ucap sang Eomma pada sang putra.

"What is this command ( apa ini perintah ) ?" tanya Jaewoo lagi.

"No, ini adalah permintaan....Appa dan Eomma meminta bantuanmu untuk menjaga Jaehwa."ungkap Jeongwoo.

"Is he that important to you ?" ( apa dia sepenting itu )?

"Of Course..."

"Then you guys take care of him because he is not important to me.." ucap Jaewoo tegas. Jaehyuk dan Jeongwoo tahu bahwa tidak semudah itu untuk meminta pada remaja dengan darah seorang Black Rose dan Wolfbane. Keras kepala dan kejam pasti jadi salah satu hambatannya.

"Dia punya kemampuan yang akan membuatnya menjadi bahan rebutan kelompok-kelompok lain Boy, sebuah kemampuan yang sangat amat menguntungkan pihak-pihak yang mencoba mendapatkan kekuasaan dengan cara-cara kejam..." jelas Jeongwoo sang Appa yang berhasil menarik atensi Park Jaewoo.

"Kemampuan seperti apa ?" tanya Jaewoo dengan tatapan licik kearah sang Appa, Jeongwoo.

Jeongwoo dan Jaehyuk pun tersenyum miring.Mereka tahu bahwa sang putra mulai tertarik dengan sosok Jaehwa. Ya, Jaewoo tetaplah putra seorang mafia yang tentu akan punya sifat licik dan mendamba sebuah keuntungan bukan.

"Take care of him and you will find out..." bisik sang eomma, Jaehyuk di telinga sang putra, Park Jaewoo.

"Kalau begitu, jika kalian meminta, maka aku untuk menjaganya, and then apa yang akan kalian beri sebagai imbalannya ?"tanya Jaewoo lagi.

Pasalnya harus ada keuntungan pasti yang ia dapat dari melakukan sebuah hal yang ia akan perkirakan akan membuang tenaga dan waktunya.

"Sulit sekali bernegosiasi denganmu boy...." Lirih Jaehyuk yang kini menghela nafas lelah di hadapan sang putra yang tengah tersenyum miring.

"What do you want ?" tanya balik sang pemimpin Black Rose, Park Jeongwoo.

Dan dengan seringaian licik nan nakal dari sudut bibir Jaewoo, ia berkata....

"Give him to me...."

Jaehyuk dan Jeongwoo mengernyit bingung. Tak mengerti apa yang dimaksud sang putra sampai Jaewoo kembali berkata..

BLACK ROSE (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang