Bab 38

518 40 3
                                    

Sky Light Bar, Hawai, 09:00 pm

Jeongwoo dan Jaehyuk baru saja tiba disebuah parkiran bar yang di duga sering disinggahi oleh sosok bernama Jo. Keduanya kini tengah memasang alat perekam suara di masing-masing piercing mereka. Bentuknya seperti sebuah diamond yang jika dilihat secara mata telanjang tidak akan kentara bahwa itu adalah sebuah alat sadap.

Jaehyuk yang selesai memasang piercing di telinganya hendak membuka pintu mobil sebelum tangan Jeongwoo menahannya dan menariknya dalam sebuah lumatan di belah bibir manisnya.

Jeongwoo bahkan menahan tengkuk sang submissive untuk semakin memperdalam ciumannya. Jaehyuk yang cukup terkejut dengan tindakan dominannya kini hanya menikmati apa yang Jeongwoo lakukan pada bibirnya.

Dan setelah Jeongwoo puas, ia melepaskan bibir Jaehyuk dan mengusap sedikit lipstik yang keluar dari jalurnya.

"Lipstikmu tadi terlalu tebal, aku tidak mau kau terlihat sangat menggoda di depan berengsek itu....." ucap Jeongwoo yang menghasilkan seringai miring di sudut bibir Jaehyuk.

"Bukankah sudah seharusnya aku terlihat menggoda dimatanya, supaya misi kita sempurna...." balas Jaehyuk lirih. Jeongwoo pun menggelengkan kepala perlahan.

"Kau bahkan tetap menggoda meski tanpa riasan apapun..." goda Jeongwoo lalu mengecup bibir Jaehyuk sekali lagi dengan begitu lembut.

"Cha...fighting My Rose...lumpuhkan mangsamu.." bisik Jeongwoo lalu keluar dari mobilnya terlebih dahulu. Keduanya tidak boleh terlihat memasuki bar bersama atau akan banyak orang yang curiga.

Jaehyuk berjalan dengan begitu sexy dan anggun. Jujur saja, jika di rating, Jaehyuk dengan kemeja dari sebuah brand mahal di dunia itu kini menjadi submissive tercantik di bar malam ini. Tubuhnya yang ramping, kulit putihnya yang tanpa cela, rambut sehitam jelaga dengan bibir plumpy yang penuh. Menggoda semua dominan yang kini tak mengalihkan pandangan mata dari sosok Jaehyuk.

Jeongwoo kini mulai menyesap winenya sembari menyaksikan banyak serigala tengah memandang lapar kepada sang istri. Ah, betapa beruntungnya Jeongwoo bisa memiliki submissive seindah Jaehyuk.

Tak berselang lama dari masuknya Jeongwoo dan Jaehyuk di bar itu. Seorang konglomerat yang diperkirakan anggota VVIP tengah melangkah masuk dan menuju meja bar. Banyak pelayan dan barista yang memberikannya hormat, bahkan konglomerat yang menjadi target Jaehyuk itu di kawal oleh 3 orang bodyguard.

Jaehyuk pun memulai aksinya. Ia yang berada diujung meja bar kini melangkah sembari berpura-pura memegang ponselnya, membuatnya dengan sengaja menabrak tubuh sosok bernama Jo itu.

"Arghhj..." Jaehyuk pura-pura hampir terjatuh dan membuat Jo berhasil menangkap pinggangnya. Para pengawal Jo berniat menyingkirkan Jaehyuk, namun saat Jo menyadari betapa cantik dan menggodanya submissive di hadapannya. Jo meminta para pengawalnya untuk pergi.

" Are you okay sweety ?"

"Ah, i'm fine...sorry , aku sudah menabrakmu..." ucap Jaehyuk berpura-pura meminta maaf.

"Tentu...ah, kau sendiri ?" Tanya Jo berbasa basi. Tipikal lelaki yang punya tujuan untuk membungkus mangsanya.

"Ya, begitulah...." Jaehyuk pun tersenyum. Senyum yang sangat menggoda. Jaehyuk bahkan semakin mendekatkan tubuhnya yang masih dalam posisi setengah dipeluk Jo. Jo yang seperti mendapatkan lampu hijau pun semakin menarik pinggang Jaehyuk untuk lebih mendekat. Membisikkan sesuatu secara sensual di telinga Jaehyuk. Ajakan yang sebenarnya sudah dapat di tebak oleh Jaehyuk.

Dan setelah Jaehyuk mengangguk setuju, Jo membawa Jaehyuk ke ruangan yang jauh lebih privat. Sepertinya ruangan khusus tamu VVIP. Gila, bahkan ruangan ini hampir sama dengan kamar hotel. Hanya dengan melihat ruangannya saja Jaehyuk tahu bahwa telah banyak jalang yang pernah bermain dengan si brengsek ini disini. Jaehyuk bertanya-tanya bagaimana sosok Asahi bisa menjalin kasih dengan hidung belang macam Jo.

BLACK ROSE (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang