Bab 46 (END)

1.4K 61 16
                                    

Tap Tap Tap

"Aku turut berduka cita atas kepergian tuan Hwang, Seojun-ah...."lirih sebuah suara yang seketika membuat sosok bernama Seojun itu lekas berbalik.

"Park Jaehwa....."

Jaehwa mengangguk hormat, menaruh sehelai bunga krisan putih didekat peti jenazah seorang Hwang Minkyu. Lalu lekas berbalik hendak pergi dari rumah duka.

"Tunggu...." lirih Seojun pada Jaehwa.

"Ayo berbicara sebentar diluar..." dan Jaehwapun menyanggupinya.

Keduanya menuju taman halaman depan di rumah duka itu.

"Maafkan aku Jaehwa, harusnya aku tidak menyerahkanmu pada mereka, harusnya aku tidak membawa Noa, ah...maksutku Akira, kepada Ayah." ucapan sesal keluar dari bibir Seojun.

"Sudah takdir....jika kau tidak melakukan apa yang kau lakukan kemarin mungkin semua belum berakhir. Aku, memaafkanmu Seojun-ah....." ucap Jaehwa.

Seojun tersenyum kecil.

"Ayo berteman Park Jaehwa." ucap Seojun sembari menyodorkan tangannya.

Jaehwa terdiam

"Aku bukan orang yang enak untuk diajak berteman...."

"Aku yang akan menentukan...bukan kau...ayo berteman Park Jaehwa..." ajak Seojun sekali lagi. Tangannya masih setia menunggu disambut oleh Jaehwa.

Butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya tangan Jaehwa mau menyambut uluran tangan Seojun.

Tin...... Tin........

Sebuah mobil berwarna hitam terparkir di depan keduanya.

"Aku harus pergi Seojun-ah...." pamit Jaehwa lalu masuk ke dalam mobil

"Apa yang dia coba lakukan padamu sayang?

"Tidak ada Jae Mama, hanya mengajakku berteman......"ucap Jaehwa. Meski tak ada ekspresi , namun Jaehyuk tahu bahwa hati Jaehwa tengah menunjukkan rasa senang.

"Kalau begitu kita ke apartemen Jaewoo hyung dulu okay....Eomma harus mengisi bahan makanan di kulkas hyungmu...."

"Baik Mama..."

--00--

Apartemen Jaewoo

"Lagi ? Sudah kubilang untuk tidak mengisinya....." protes Jaewoo yang mulai mengangkat semua belanjaan itu satu persatu.

"Yak ! Kau selalu memprotesnya tapi tidak pernah rajin untuk mengisi kulkas....satu minggu lalu bahkan kulkasmu kosong dan Mama yang harus mengisinya....." marah Jaehyuk sembari memukul pelan kepala Jaewoo.

Jaehwa sendiri ? Ia sudah terlalu terbiasa dengan pertengkaran ibu dan anak itu. Jadi ia hanya mendengarkan sembari menata sayuran dan buah ke dalam kulkas.

"Eomma, kau memesan sesuatu ? Ada telepon dari keamanan lobi..." teriak Jaewoo pada sang mama.

"Ah sudah datang...baiklah eomma akan turum ke lobi..." dan Jaehyuk pun turun ke lobi. Meninggalkan Jaewoo berdua dengan Jaehwa.

Jaewoo melihat Jaehwa yang fokus dengan kegiatannya. Ia pun berjalan mendekat.

"Kau ingin membahas kesepakatan kita hyung ?" Tanya Jaehwa yang sukses membuat Jaewoo sedikit salah tingkah.

"Jangan bingung, aku melihatnya bahkan sebelum aku tiba di apartemenmu...." tambah Jaehwa lagi. Sepertinya Jaewoo harus mulai terbiasa dengan kemampuan seorang Jaehwa.

"Ya...aku mau membahasnya.....em, sejujurnya aku sudah tak terlalu mengharapkannya, ku pikir kau sendiri yang paling berperan untuk menemukan Akira, aku dan Yui hanya membantu. Jadi lupakan saja kesepakatan itu." Ucap Jaewoo yang menumbuhkan senyum simpul di sudut bibir Jaehwa.

BLACK ROSE (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang