"Sudah tenang?"
Sakura berdehem pelan, mengangguk kecil sebagai jawaban. Diremasnya pelan gelas yang tengah ia genggam, sambil menatap isinya yang tinggal sedikit.
Ruangan tiba-tiba saja sangat panas dan membuatnya tidak nyaman. Belum lagi sosok yang kini duduk di hadapannya dengan tatapan intents laki-laki itu.
"A-ad-ada ap-apa?" Tanya Sakura pelan dan gugup.
Yahiko tersenyum, mengambil gelas dari tangan Sakura dan meletakkannya di meja. Kembali menatap gadis itu yang masih setia menunduk.
"Apa aku mengganggu?"
"Tidak, Yahiko-san."
"San?"
"A-a-a mak-maksudku Yahiko!" Larat Sakura panik.
Kepanikan yang membuat Yahiko terkekeh geli. Wajah panik Sakura tampak lucu di matanya.
"Tenanglah, Sakura. Kau seperti baru tertangkap basah gagal melakukan pencurian saja." Gurau Yahiko mencoba mencairkan suasana.
"Apa yang akan kucuri." Balas Sakura menyelutuk asal dengan pelan.
"Kalau begitu tidurlah kembali. Sekali lagi Aku minta maaf karena membuat istirahatmu terganggu." Kata Yahiko akhirnya mengalah. Ia berdiri.
Gerakan yang membuat Sakura terkaget. Ia juga segera ikut berdiri. Menatap Yahiko tidak enak. Mulai merasa bersalah karena belum bisa bicara normal pada Laki-laki itu. Bagaimanapun detak jantungnya sedang tidak baik-baik saja saat ini. Tenang Sakura tenanggg!!!!!!!
"Em, tidak masalah."
"Kalau begitu, Aku pergi. Biar aku yang menutup pintunya, kau," Kata Yahiko, menunjuk tempat tidur dengan matanya. "Kembalilah istirahat. Besok kalian bisa mulai membantu ke Rumah Sakit." Lanjutnya sebelum kemudian berbalik badan dan keluar dari ruangan itu. Menutup pintunya kembali begitu ia sudah keluar, tanpa menoleh lagi ke belakang.
Mungkin saat ini Sakura tengah menyesuaikan dirinya lagi, begitulah pikirnya. Lagian, sudah cukup lama mereka berpisah dan bukan waktu yang singkat juga apabila mereka harus merasakan suasana awal seperti dulu mereka pertama kali bertemu.
Memikirkan itu saja Yahiko sudah frustasi.
...
Pagi hari setelahnya Sakura diikuti Ino dan Tenten tengah membantu beberapa tim medis Rumah Sakit Amegakure melakukan cek rutin kesehatan pasca terkena wabah massal.
Seperti saat ini, Sakura tengah memeriksa salah seorang anak kecil laki-laki yang usianya lima tahun.
"Apakah setelah sembuh, Aku bisa bermain lagi, Sakura-Nee?"
Sakura tersenyum lembut, mengangguk singkat pada anak itu. "Tentu saja, sayang. Ken-kun bisa bermain sepuasnya kembali saat sudah sembuh nanti!" Balas Sakura menjawab penuh semangat.
Manik anak laki-laki bernama Ken itu berbinar senang. Mulai membayangkan dirinya yang tengah bermain di belakang rumahnya seperti biasanya.
"Aku mau, Sakura-Nee! Aku mau sembuh!" Imbuhnya berseru girang.
"Tentu!" Saut Sakura dengan tawanya yang mengudara.
Keduanya sama-sama tertawa. Sampai Ino menghampiri mereka dengan senyumnya. "Wahh... Kalian sepertinya senang sekali, aku boleh tahu kenapa?" Celutuknya menyela tawa Sakura dan Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours | Sakura × Yahiko Pain
ФанфикKarena pada dasarnya, masa lalu ada bukan untuk dilupakan, tetapi sebagai pembelajaran di masa depan. Walau ragu, Sakura mencoba membuka hatinya lagi, untuk laki-laki yang sudah sejak lama memperhatikannya. Laki-laki dengan sejuta misteri, Yahiko Pa...