Sore ini, Tim Konoha diantar oleh perwakilan Desa dan Akatsuki, akan meninggalkan Desa Amegakure. Mereka tengah berbincang ringan sambil menunggu Yamato dan Kiba datang yang mana mereka masih berada di kantor Akatsuki untuk laporan terakhir.Sakura duduk di dekat pos penjaga gerbang utama Desa Amegakure. Ada Ino juga yang menyandar padanya, tampak memejamkan mata. Keduanya duduk di tanah yang dialasi kertas dari Tenten, tidak tahu kertas itu berasal dari mana.
"Aku lelah sekali, jidat..." Kata Ino, mengeluh lesu.
Sebenarnya mereka cukup lelah sehari ini. Tadi pagi mereka semua berjalan-jalan mengelilingi Desa Ame untuk berpamitan pada warga, juga seikit memberikan edukasi ringan. Itu selesai sampai jam melewati jam makan siang. Mereka baru bisa makan siang jam 3 sore dan jam 4 sore mereka sudah harus kembali ke Konoha karena jadwal mereka harus kembali ke Konoha sudah ditentukan.
"Kami harus memasang tenda nanti malam. Setidaknya aku harus tidur." Sambung Ino lagi.
"Semangat!"
Benar, Sakura akan tinggal di Amegakure untuk melanjutkan masa pengabdiannya yang sempat terhenti. Namun, Kakashi dan Yahiko bersepakat kalau masa kerja Sakura hanya akan disambung dalam dua minggu. Salah satu alasannya juga karena Konan dijadwalkan melahirkan dua hari lagi dan Sakura diminta untuk menjadi dokter kandungan wanita itu.
Lima menit kemudian Yamato, Kiba, Hidan, Itachi, Sasori dan Yahiko tampak mendekat. Keempatnya berjalan bersisisan dengan Hidan yang terlihat mengobrol dengan Kiba dan Sasori.
Yahiko melirik, menatap Sakura yang duduk menunduk di dekat pos penjaga bersama sahabat wanita itu.
Kemudian begitu kelima orang itu sudah berada di dekat yang lain, semua berdiri dan berada di posisi masing-masing. Hidan berdehem, mengambil atensi.
"Baiklah, semua sudah kumpul di sini. Saya mewakili Desa Amegakure mendoakan agar kalian selamat sampai Konoha dan tentunya kami menunggu kabar kepulangan kalian dalam keadaan selamat dan sehat." Ucap Hidan membuka suara, lalu memimpin doa.
Begitu selesai berdoa, tim Konoha menunduk hormat kepada mereka yang mengantar lalu mulai berjalan meninggalkan Desa Ame.
Ino dan Tenten melambai pada Sakura, dibalas oleh wanita surai pink itu. Ia menahan tangisnya dalam diam. Jujur saja Ia cukup sedih, ingin juga kembali ke Konoha dan bertemu kembali dengan teman-temannya. Lebih ingin Ia lakukan adalah berlibur bersama teman-temannya ke pantai atau ke pemandian air panas. Uhhh, sudah berapa lama sejak kami pergi liburan bersama? Pikirnya merindu.
"Sedih?"
Sakura tersentak, melirik sosok yang berdiri di belakangnya. Begitu dekat dengan tubuhnya.
"Jangan mendekat begitu!" Ucap Sakura berseru kecil.
"Hm? Kenapa?" Tanya Yahiko pelan.
"Awas!" Desis Sakura lagi, maju selangkah hingga posisinya sejajar dengan Sasori, membuat laki-laki surai merah itu menoleh.
Baru Sasori akan bersuara, tapi badannya tertarik ke belakang. Ia mendelik, hendak memarahi orang yang menariknya itu, tapi begitu melihat wajah Yahiko, mulutnya mengatup kembali.
"Ck! Apa sih!"
Sakura kembali menjauh, kini mengikuti Hidan dan Itachi yang sudah berbalik badan, kembali masuk ke arah Desa. Tapi langkahnya tetap saja diikuti oleh Yahiko, bahkan laki-laki itu berjalan tepat di sisi kanannya dengan jarak cukup dekat.
Sakura akhirnya membiarkan itu. Toh, tidak ada yang memprotesi sikap dari Ketua mereka itu. Mereka seolah sudah tahu kalau keduanya memiliki hubungan spesial lebih dari rekan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours | Sakura × Yahiko Pain
Fiksi PenggemarKarena pada dasarnya, masa lalu ada bukan untuk dilupakan, tetapi sebagai pembelajaran di masa depan. Walau ragu, Sakura mencoba membuka hatinya lagi, untuk laki-laki yang sudah sejak lama memperhatikannya. Laki-laki dengan sejuta misteri, Yahiko Pa...