"Apa bintang selalu secantik itu?"
"Tentu."
"Lalu, apakah aku cantik?"
"Hn? Aa, kau juga cantik."
"E-t-to.."
"Hei, pipimu merah? Kau sakit?
Kelopak mata gadis itu mengerjap, perlahan terbuka menampilkan manik emerald yang indah.
"Mimpi itu lagi?" Gumannya lirih.
Kepalanya menoleh ke jendela, langit masih gelap dan hujan masih turun. Dia perlahan bangkit duduk, sedikit mundur lalu menyender di kepala tempat tidur.
Entah kenapa akhir-akhir ini, mimpinya selalu sama setiap malam. Semua itu berawal dari malam dimana dia memilih hujan hujanan di atap rumah sakit dan berakhir demam.
Hanya saja, semakin kesini, bukan lagi mimpi buruk yang menghantuinya. Melainkan mimpi indah bersama Lelaki itu.
"Apa kabar Sasuke-kun?"
"Maaf ya, aku tidak bisa berkunjung ke tempatmu saat ini."
"Kalau kau tanya, apa aku merindukanmu? Jawabanku adalah tentu."
"Jika kau tanya apakah aku masih mencintaimu? Jawabannya adalah selalu..."
Dia terus berguman lirih, seolah sedang berbicara dengan seseorang. Ekspresinya sendu dan air mata itu kembali turun.
Kalau dipikirkan, samapai kapan Dia akan seperti ini?
Dia sudah ikhlas, sangat ikhlas.
Tapi, kenapa seolah alam tak menginkan itu?
Membuatnya terus memimpikan Sasuke, mengingatnya, hingga terlalu sulit melihat orang lain karenanya.
Kemudian ingatannya kembali ke dua malam yang lalu, saat Yahiko menemuinya di kamar dan mengajaknya berbicara.
Bicara, tapi berdiaman.
Sakura sedikit kesal, tapi dia juga tidak lupa sifat ketua Akatsuki itu.
"Apa kita akan terus diam seperti ini?"
Yahiko menghela nafas pelan, menoleh kerah Gadis yang juga tengah menatapnya itu.
"Boleh aku tahu alasanmu pulang basah kuyup malam itu? Apa mantelmu tinggal?"
Sakura diam, mengingat malam dimana dia pulang tidak memakai mantel dan berakhir basah kuyup.
"Aa, tidak ada, hanya ingin saja."
"Hanya ingin?"
"Hm."
Keduanya diam lagi, kali ini Sakura lebih dulu beralih pandangan. Fokusnya pada gerimis yang membasahi jendela kamarnya.
"Sakura?"
"Hm?"
Yahiko meremas tangannya gugup, tapi dengan wajah datar.
"Boleh... aku... tahu.... sesuatu?"
Sakura menoleh, "apa?"
"Ehem!" Yahiko berdehem, "Apa kau punya seseorang yang kau suka?"
"Suka?"
"Iya, seperti kau terus memikirkannya."
Sakura spontan terkekeh mendengar kalikat Lelaki itu. "Aku tahu, tapi... sepertinya tidak ada."
"Benarkah?"
"Iya."
"Serius?"
"Astaga, iya Yahiko-sama!" Sakura tertawa setelah itu dan sukses menimbulkan rona samar di wajah Yahiko.
"Kau sakit, eh?" Goda Sakura.
"Ha? Ap-ap, ck! Aku mau pulang!" Yahiko segera berdiri, menatap Gadis itu sejenak kemudian berlalu keluar dari kamar itu.
Meninggalkan Sakura dengan tawanya dan sedikit debaran di jantungnya.
Tbc
Mina-san!!!
Huhu, aku tah kalau nulis panjang-pajang agak kaku dan takut malah aneh😭
Segini aja la ya, kalau mood ditambah deh🤭
Maaf lama up!!
VOTE AND COMENT🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours | Sakura × Yahiko Pain
FanficKarena pada dasarnya, masa lalu ada bukan untuk dilupakan, tetapi sebagai pembelajaran di masa depan. Walau ragu, Sakura mencoba membuka hatinya lagi, untuk laki-laki yang sudah sejak lama memperhatikannya. Laki-laki dengan sejuta misteri, Yahiko Pa...