10.

15 10 0
                                    

Selamat membaca & jangan lupa tinggalkan jejak yah manis.


🐾🐾🐾🐾🐾

Salah satu siswi yang sedang menunggu bel pulang bukan salah satu sepertinya bahkan semua murid juga berharap untuk pulang agar bisa beristirahat sejenak dari pelajaran yang membuat mereka pusing.

Zanneta entah kenapa hari ini seperti tidak ada semangat memperhatikan pelajaran, kegiatannya hanya menelungkupkan kepala sembari berpura-pura menulis padahal pikirannya sedang jauh dari raganya.

"Huh kapan pulang sih...penasaran tempat apa yang dimaksud kak Abyaz..". Gumam lirih tersebut tidak sampai terdengar keteman sebangkunya seperti suara bisikan.

Tangan yang memegang pulpen bergerak mengetuk buku pelan, kelakuannya mengundang lirikkan Zifa yang berada disebelah mejanya. Zifa yang melihat kelakuan Zanneta mengedik acuh.

Tringggg

Bel pulang berbunyi membuat Zanneta langsung duduk tegap dan penuh semangat masukkan buku dan pulpen kedalam tas, sesaat menyadari kelakuannya membuat ia diam membeku. Ngapain aku begitu semangat?, mengabaikan pertanyaan dalam benaknya kemudian ia melanjutkan kegiatan tadi dengan seperti biasa sebelum ada seseorang yang menyadarinya.

"Oke sekian dari saya, selamat pulang dengan selamat." Ucap Guru tersebut.

Semua siswa menjawabnya serentak begitu guru tersebut sudah meninggalkan kelas. Zanneta melangkahkan kakinya setelah semua temannya keluar dari kelas.

Di depan gerbang Zanneta sudah menunggu lebih dari 10 menit, ia sesekali bergerak gelisah sambil melihat jam di layar handphone. "Ish lama banget, kok perasaan aku gak enak yah... lama banget..." racau Zanneta mengabaikan perasaan gelisahnya.

Nananananana

Nada dering ponselnya menganggetkan sang pemilik, ia melihat siapa yang menelponnya disitu tertera nomer orang tidak dikenal tapi jika itu penting lebih baik ia terima.

"Halo..."

"Net ke Rumah Sakit Wijayakusuma, Abyaz kecelakaan." Potong orang itu membuat Zanneta yang mendengarnya terdiam membeku sampai tangannya melemah untung saja handphone nya tidak jatuh.

"Net.....halo? NETA!"

Teriakkan dari temannya Abyaz membuat Zanneta tersadar, ia mematikan panggilan kemudian berlari sambil memesan ojek dengan gerakan tangan yang bergetar panik.


>>>>>>>>>>>>>>>>>



Dalam mobil yang Abyaz kemudikan berniat menjemput orang disayang dengan senyum yang masih terpatri, sesekali ia bersenandung mengikuti musik di mobilnya.

Entah kenapa ia merasa senang akan pikirannya yang membayangkan Zanneta menerimanya jika benar dia menerima perasaannya entah seberapa senangnya ia.

Dorr

Suara tembakan membuat Abyaz tersentak hingga ia melihat dikaca spion siapa yang menembak. Motor hitam dengan dua orang berpakaian hitam salah satunya membawa pistol dan Abyaz tidak bisa melihat mereka dengan jelas, saat orang itu akan menembak lagi Abyaz bergerak cepat menginjak pedal gas kemudian banting stir kearah kiri jalan sehingga peluru tidak mengenai mobilnya.

"sial siapa yang cari gara-gara!!" Desis Abyaz menahan amarah sesekali melirik mereka, kemudian ia memanggil Bena. "Ben jemput gue dijalan xxx bawa beberapa orang suruhan gue dan lacak dua orang, nomor platnya 9113 b" Ucap tegasnya.

Setelah mematikan panggilan ia kehilangan keseimbangan, sepertinya mereka berniat sekali sampai menabur paku dijalan shit!. Batinnya mengumpat.

Dan kecelakaan pun terjadi, mobil Abyaz menabrak pohon dipinggir jalan sampai dua orang tersebut pergi dengan cepat setelah mendengar kendaraan lain. Bena dan beberapa pengawal berhenti disamping mobil yang sudah terbuka ternyata Abyaz lebih dulu membuka pintu dan terjatuh sambil menahan rasa sakit.

ABZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang